Sikap Hizbut Tahrir Terhadap Berbagai Organisasi Dan Partai

4. Sikap Hizbut Tahrir Terhadap Berbagai Organisasi Dan Partai

Sikap Hizbut Tahrir terhadap berbagai oraganisasi dan partai yang lain ditentukan berdasarkan keberadaan organisasi dan partai itu, apakah

39 Lihat. H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 16, 17. 40 Lihat.

H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 27.

Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200 Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200

a. Sikap Hizbut Tahrir Terhadap Oraganisasi Dan Partai Is- lam

Hizbut Tahrir berpendapat tentang disyari'atkannya (bolehnya) mendirikan banyak oraganisasi dan partai, selama oraganisasi dan partai tersebut dibangun di atas akidah Islam, dan mengadopsi hukum-hukum Islam. Hizbut Tahrir telah menetapkan untuk dirinya metode yang sesuai dengan akhlak Islam yang agung dalam memperlakukan gerakan-gerakan Islam. Mungkin kami dapat mengambar kan metodenya ini dengan mengetahui jawaban Hizbut Tahr ir atas salah satu per tanyaan yang ditujukan kepadanya. Dimana Hizbut Tahrir menasehati para anggotanya agar tidak melakukan aktivitas apapun yang mengandung konfrontasi, atau menimbulkan konfrontasi dengan pendukung gerakan-gerakan Is- lam yang manapun. Bahkan mendorong mereka agar bersikap hati-hati, sebab ada banyak orang-orang jahat yang dengan serius melakukan berbagai usaha agar timbul kekacauan di antara gerakan-gerakan Islam. Dengan begitu, tipu daya dan kelicikan mereka tidak akan berhasil.

Begitu juga, Hizbut Tahrir mendorong para angotanya agar banyak melakukan kontak dengan tokoh-tokoh pergerakan. Kontak-kontak dengan mereka itu hendaknya terprogram, dan diskusi yang berlangsung harus dengan hikmah, nasihat yang baik, dan jidal (debat) dengan cara yang sopan. Menjadikan nash-nash dan hukum-hukum syara' sebagai dasar bagi setiap perbuatan dan perkataan. Wajib menjauhi setiap sesuatu yang terkesan pr ovokasi, pelecehan, tantangan, membodohkan, dan merendahkan. N amun, perdebatan harus dengan dalil-dalil yang dapat meyampaikan pada keyakinan, kebenaran, atau hukum yang benar, tanpa menciptakan atau mendatangkan permusuhan apapun.

Metode ini benar-benar telah menyatu dalam kepribadian asy-Syeikh Taqiyuddin an-N abhani. Setelah asy-Syeikh Hasan al-Banna ber temu dengan asy-Syeikh Taqiyuddin an-N abhani beliau melukiskan bahwa asy- Syeikh Taqiyuddin an-N abhani adalah seorang yang alim, cerdas, rajin, tekun, dan sungguh-sungguh. Al-Ustadz Zahir Kahalah berkata: " Asy- Syeikh an-N abhani sangat menghormat i asy-Syeikh H asan al-Banna pendiri Jamaah Ikhwanul M uslimin. Beliau menyat akan salut dengan usaha keras asy-Syeikh H asan al-Banna dalam menyat ukan dan mengarahkan para pemuda Islam ". Asy-Syeikh Taqiyuddin an-N abhani rahimahullah belum pernah berbicara tentang organisasi di antara organisasi-organisasi kaum muslimin dengan sesuatu yang sifatnya mencela atau menodai keadilan

Islam. 41 Bahkan, sekalipun ketika para anggota Hizbut Tahrir mendapatkan celaan dari para oknum Ikhwanul Muslimin, mereka harus menghindari perselisihan dan penyerangan terhadap Ikhwanul Muslimin. Seperti yang mereka lakukan terhadap para anggota partai Komunis dan anggota partai

Baats. 42 N amun saya di sini tidak hendak mengingkari atau mengabaikan apa yang disebutkan Auni Juduk bahwa ada sebagian anggota Hizbut Tahrir

yang terkadang menyalahi metode ini. Para anggota Hizbut Tahrir dengan gambaran negatif ini bukanlah hal baru di antara gerakan-gerakan dan partai-partai Islam. Sungguh, saya menemukan pelanggaran atas dasar- dasar yang telah disusun oleh para tokoh pendirinya ini banyak terjadi di mana-mana di antara para pengikutnya. 43

b. Sikap Hizbut Tahrir Terhadap Oraganisasi Dan Partai N on Islam

Hizbut Tahrir berpendapat haram hukumnya mendirikan partai berasaskan komunisme, sosialisme, kapitalisme, demokrasi, sekularisme, freemasonry, nasionalisme, kebangsaan, atau berasaskan apapun selain asas Islam. 44 Dawud Abdul Afwu berkata: " Para anggot a H izbut Tahrir

menghindari perselisihan dan penyerangan t erhadap Ikhwanul M uslimin. Sepert i yang mereka lakukan t erhadap para anggot a part ai Komunis dan anggot a part ai Baat s ". Lalu, ia menambahkan: " Tampak sekali bahwa para anggot a H izbut Tahrir menganggap kami benar-benar lemah, dengan kapasit as kami yang masih baru ini. Ket ika mereka mencoba senjat anya, maka kamilah yang pert ama dijadikan sasaran ujicoba senjat anya. M ereka mulai membunt ut i kami di mana saja kami berada. Sehingga dari mereka inilah kami memdapat kan musibah yang besar. Unt uk it u, kami menyiapkan wakt u khusus unt uk pert emuan-pert emuan kami guna membahas serangan- serangan mereka dan kecemasan-kecemasan mereka t erhadap kami, sert a bagaimana cara menyerang balik mereka, sebaliknya bagaimana cara kami

bert ahan 45 ".

41 Lihat. M afahim H izb at -Tahrir , hlm. 70; N izhom al-H ukm fi al-Islam , hlm. 258, 260; M uqaddimah ad- Dust ur , hlm. 98, 104;

H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 51, 53, 80, 83. 42 Lihat.

H izb at -Tahrir , hlm. 6, 50; dan

H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 17, 18, 28; Terkait dengan pernytaan ini asy-Syeikh al-Khayyath memberi cat at an: "Para anggota Hizbut Tahrir tet ap melakukan perdebatan, meski menjauhi sikap menyerang mereka, sebab mereka saudara dalam dakw ah, mereka hanya berbeda pendapat dan pemikiran saja". Lihat .

H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 26.

43 Lihat. H izb at -Tahrir al-Islami , hlm. 80. 44 Lihat. M afahim H izb at -Tahrir , hlm. 70; N izhom al-H ukm fi al-Islam , hlm. 261; M uqaddimah ad-Dust ur ,

hlm. 104; H izb at -Tahrir , hlm. 5, 6.. 45 Lihat. Mafahim H izb at-Tahrir, hlm. 67.

Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200

Sebenarnya, tidak seperti yang dipahami oleh Dawud Abdul Afwu, sebab sikap Hizbut Tahrir ini kembali kepada posisi partai Baats dan partai- partai Komunis, di mana semuanya merupakan partai-partai non Islam. Oleh karena itu, wajar jika Hizbut Tahrir bersikap sangat keras dan tegas terhadapa mereka. 46

46 Lihat . N izhom al-H ukm fi al-Islam , hlm. 260. Memorandum H izbut Tahrir kepada Shaleh Mahdi Amasy (Menteri Pertahanan Irak yang pert ama).1383 H ./1963 M., hlm. 25. Dan w aw ancara dengan

Azzam Abdullah.