Standar Perbuatan, Konsep Kebahagiaan, dan Pandangan terhadap Masyarakat

3. Standar Perbuatan, Konsep Kebahagiaan, dan Pandangan terhadap Masyarakat

Melihat perbedaan asas pemikiran yang menjadi landasan masing- masing dari ketiga ideologi ini, maka ketiganya pun berbeda dalam memandang standar perbuatan ( miqyasul a'mal ) dalam kehidupan, konsep kebahagiaan dan masyarakat.

a. M iqyasul A'mal (Standar Perbuatan)

Ideologi Komunisme berpendapat bahwa materialisme, yakni sistem mat er i m er upakan st andar dalam kehidupan. Sehingga dengan berkembangnya materi, maka berkembang pula standar kehidupan. Sementara Kapitalisme berpendapat bahwa standar perbuatan dalam kehidupan adalah manfaat ( naf'iyah ). Sehingga seluruh aktivitas diukur sesuai manfaat, serta dilaksakan di atas asas ini. Sedangkan Islam, maka standar perbuatan dalam Islam adalah halal dan haram, yakni perintah- perintah Allah dan larangan-larangan-N ya. Jika halal, maka dikerjakannya. Sebaliknya, jika haram, maka ditinggalkannya. Standar perbuatan ini tidak akan mengalami perkembangan dan perubahan. Dalam Islam perbuatan

tidak diputuskan berdasarkan manfaat, melainkan syara' semata. 11

b. Konsep Kebahagiaan

Meskipun kedua ideologi komunisme dan sosialisme ber beda pendapat dalam pandangan dasar terhadap manusia, alam semesta dan kehidupan, yakni dari aspek akidah, namun keduanya sepakat bahwa nilai- nilai yang paling tinggi dan terpuji pada manusia adalah nilai-nilai yang ditetapkan oleh manusia itu sendiri. Dan bahwasannya kebahagiaan itu

10 Lihat: N izom al- Islam , hlm. 38, 39; dan Tesis ini halaman …. 11 Lihat: N izom al-Islam , hlm. 35, 64, 65.

Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200 Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200

Adapun dalam Islam, maka tujuan-tujuan utama untuk menjaga masyarakat bukan ditentukan oleh manusia, akan tetapi ber asal dari perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-N ya. Aturan ini selalu tetap keadaannya, tidak akan pernah berubah dan berkembang. Karena itu, melestar ikan eksistensi manusia, menjaga akal, kehor matan, jiw a, kepemilikan individu, agama, keamanan dan negara, merupakan tujuan- t ujuan ut ama yang sudah baku, t idak akan per nah ber ubah atau berkembang. Untuk menjaganya, dibuatkan sanksi-sanksi yang tegas. Maka, dibuatlah hukum-hukum yang berupa hudud dan uqubat untuk menjaga t ujuan-tujuan yang ber sifat baku ter sebut . Pelaksanaan pemelihar aan tujuan-tujuan ini wajib adanya, sebab termasuk dalam perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-N ya, bukan karena akan menghasilkan nilai-nilai yang sifatnya materi.

D emikianlah, hendaknya setiap muslim maupun negara, dalam menjalankan seluruh aktivitasnya menyesuaikan diri dengan perintah- perintah Allah dan larangan-larangan-N ya. Inilah yang akan melahirkan ketenangan bagi setiap muslim. Dari sini, maka kebahagiaan itu tidak sekedar memuaskan kebutuhan jasmani dan mencar i kenikmatan, melainkan mendapatkan keridlaan Allah SWT..

Akan halnya kebutuhan jasmani dan naluri manusia, Islam telah m em buat at ur an yang m enj am in adanya pem enuhan selur uh kebutuhannya, baik yang menyangkut kebutuhan perut, biologis, ruhiyah, atau kebutuhan yang lain. N amun demikian, bukan ber ar ti bahw a pemenuhan sebagian kebutuhan mengeliminir kebutuhan yang lain; atau mengekang sebagian, lalu mengumbar sebagian atau keseluruhannya. N amun Islam menyelaraskannya dan memenuhi seluruh kebutuhannya dengan atur an yang amat r inci dan mendetail, yang memungkinkan manusia mencapai kebahagiaan dan kesejahter aan, ser ta mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menjerumuskannya pada martabat hewani, yakni melakukan pelampiasan naluri tanpa kendali. 12

12 Lihat: N izom al-Islam, hlm. 29, 32, 66.

Ideologi komunisme memandang masyarakat sebagai satu kesatuan yang menyeluruh, yang terdiri dari manusia dan interaksinya dengan alam. Hubungan ini bersifat mutlak dan pasti, sehingga ketundukkan mereka kepadanya terjadi dengan sendirinya dan pasti. Kesatuan ini secara keseluruhan merupakan satu bagian yang tak terpisahkan, yang terdiri dari alam, manusia, dan interaksinya, yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Manusia secara individu bagian dari alam. Faktor ini menonjol pada diri manusia. Manusia tidak akan berkembang tanpa ber hubungan dengan aspek ini, atau ter gantung pada alam. Hubungannya dengan alam merupakan hubungan antar sesama zat.

Masyarakat dianggap sebagai satu kesatuan yang berkembang secara serempak. Manusia berputar mengikuti perkembangan itu. Manusia harus menciptakan pertentangan-pertentangan agar perkembangan ini terjadi. Ketika masyarakat berkembang, maka individu pun ikut berkembang. Masing-masing berputar mengikuti yang lain sebagaimana berputarnya jari-jari dalam sebuah roda. Konsekwensinya mereka tidak mengenal istilah kebebasan berakidah dan kebebasan ekonomi bagi masing-masing individu. Akidahnya ditentukan berdasarkan kemauan negara, demikian juga halnya dengan ekonomi. Oleh karena itu, negara termasuk salah satu yang diagung-agungkan dalam ideologi ini. Bertolak dari filsafat materialisme ini lahirlah aturan-aturan kehidupan dan sistem ekonomi. Sistem ekonomi dijadikan sebagai asas utama yang merupakan manifestasi bagi semua peraturan yang ada.

Adapun ideologi kapitalisme, maka ideologi ini berpendapat bahwa masyarakat terbentuk dari individu-individu. Sehingga apabila urusan- urusan individu telah teratur, maka urusan-urusan masyarakat juga teratur. Oleh karena itu, perhatian harus difokuskan pada individu saja. N egara hanya bekerja untuk individu. Karena itu, Hizbut Tahrir berpendapat bahw a ideologi kapit alism e adalah ideologi individualis, yang mempr ioritaskan pandangannya kepada individu. Masyarakat hanya dipandang sebelah mata, masyarakat dinomorduakan, dan dimarjinalkan. Untuk itu, kebebasan bagi individu har us dijamin. Jadi, kebebasan berakidah dan kebebasan ekonomi merupakan hal yang diagung-agungkan dan dibanggakan dalam ideologi ini. Pembatasan tidak dibangun di atas filsafat ideologi, melainkan oleh negara untuk menjamin kebebasan. 13

Sedangkan Islam, maka Islam memandang jamaah (masyarakat)

13 Lihat : N izom al-Islam, hlm. 29, 36; dan ad-Dimoqrat hiyah N izom al-Kufr, hlm. 58.

Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200 Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200

"Perumpamaan orang-orang yang mencegah berb uat maksiat dan yang melanggarnya adalah sepert i kaum yang menumpang kapal. Sebagian dari mereka berada di bagian at as dan yang lain berada di bagian bawah. Jika orang-orang yang di bawah membut uhkan air, mereka harus melewat i or- ang-orang yang ada di at asnya. Lalu mereka berkat a: 'Andai saja kami lubangi (kapal) pada bagian kami, t ent u kami t idak akan menyakit i orang-orang yang berada di at as kami'. Jika mereka dibiarkan melakukan apa yang mereka inginkan, maka akan binasalah seluruhnya. Jika mereka dicegah dari melakukan apa yang mereka inginkan, maka akan benar-benar selamat semuanya". 14

Pandangan terhadap jamaah dan individu seperti inilah yang akan menciptakan persepsi yang khas terhadap masyarakat. Sebab individu- individu yang merupakan bagian dari jamaah harus memiliki pemikiran- pemikir an yang menghubungkan ant ar m er eka dan menjadikan kehidupannya berlandaskan ide-ide tersebut. Mereka harus memiliki satu per asaan yang akan m em pengar uhi t ingkah laku m er eka dan

14 Diriw ayatkan oleh Imam Bukhari. Lihat: Shahih al-Bukhari, vol. II, hlm. 882.

Oleh karena itu, asas yang menjadi pijakan masyarakat adalah akidah, disamping pemikiran, perasaan, dan peraturan yang lahir dari akidah. Ketika pemikiran dan perasaan Islam ini berkembang luas, dan peraturan Islam diterapkan di tengah-tengah masyarakat, maka akan terwujud masyarakat Islam. Oleh karena itu-menurut Hizbut Tahrir-masyarakat terdiri dari kumpulam manusia, pemikiran, perasaan, dan peraturan. Kumpulan yang terdiri dari manusia saja hanya akan membentuk jamaah. Kumpulan manusia tersebut tetap tidak akan membentuk masyarakat kecuali jika mer eka menganut pemikir an, memiliki per asaan, serta diter apkannya per at ur an di t engah-tengah mer eka. Sebab, yang mencipt akan hubungan di antar a sesama manusia adalah fakt or kemaslahatan. Jika mereka telah menyamakan pemikirannya tentang kemaslahatan; juga perasaan mereka, sehingga rasa ridla dan marahnya menjadi sama; ditambah pula adanya penerapan peraturan yang sama, yang mampu memecahkan berbagai macam persoalan; maka terciptalah hubungan antar sesama manusia, sehingga tercipta masyarakat. Sebaliknya, jika masih t er dapat per bedaan pemikir an t entang kemaslahat an, perasaannya juga berbeda, berbeda rasa ridla dan marah (benci)nya, serta berbeda pula peraturan yang digunakan untuk memecahkan persoalan di antara mereka, maka tidak akan tercipta hubungan antar sesaamanya. Akibatnya, masyar akat pun tidak akan terw ujud. Dengan demikian, masyarakat terbentuk dari manusia, pemikiran, perasaan, dan peraturan. Inilah yang mewujudkan adanya hubungan dan yang akan membuat jamaah menjadi sebuah masyarakat yang unik.

Maka, berdasar kan semua itu, seandainya selur uh manusia itu muslim, sementara pemikiran yang diembannya adalah kapitalisme- demokrasi, perasaan yang dimilikinya adalah spritualisme-kepasturan, atau nasionalisme, per at ur an yang dit er apkannya adalah kapit alisme- demokrasi, maka masyarakat yang terbentuk-menurut Hizbut Tahrir- bukan masyarakat yang Islami sekalipun mayoritas penduduknya adalah orang-orang Islam. 16

Tampak jelas sekali bahw a H izbut Tahr ir telah meneliti dan mendalami masing-masing dari ideologi kapitalisme dan komunisme, ter masuk asas pemikir an yang menjadi pijakan kedua ideologi ini.

15 Lihat: N izom al-Islam, hlm. 23. 16 Lihat: N izom al-Islam, hlm. 32.

Tsaqofah dan M etode Hizbut Tahrir 200

Kemudian Hizbut Tahrir menjelaskan batilnya kedua ideologi ini dari sisi asas pemikiran. Itu dilakukan dengan berpegang pada metodenya dalam hal akidah yang telah ditetapkannya, bahwa akidah yang benar harus memenuhi dua hal: sesuai dengan fitrah dan diterima akal. Melalui apa yang dikemukakan Hizbut Tahrir, kami dapati bahwa kedua ideologi ini tidak mampu merealisasikan dua hal tersebut, yaitu: sesuai dengan fitrah dan diterima akal. Dengan demikian, akidah Islam adalah satu-satunya akidah yang sesuai dengan fitrah manusia dan diterima akal. Tambahan lagi tentang adanya pertentangan yang jelas di antara ketiga ideologi ini dalam hal standar per buatan, konsep kebahagiaan, dan pandangan terhadap masyar akat. Hasilnya jelas, yaitu adanya per bedaan yang mendasar tentang asas pemikiran (akidah) yang menjadi pijakan ketiga ideologi ini.

Oleh karena itu, Hizbut Tahrir berpendapat bahwa Islam satu-satunya ideologi yang shahih (benar) di dunia ini. Sebab Islam adalah ideologi yang datang dari Allah SWT.. Akidahnya dibangun di atas akal dan sesuai dengan fitrah. Realitas akidah Islam menunjukkan eksistensinya sebagai ideologi universal. Akidah Islam tegak untuk memberikan solusi (jawaban) atas seluruh pr oblematika manusia dari sisi manusia. Akidah Islam akan memberikan solusi terhadap potensi kehidupan manusia, yang berupa nalur i- nalur i dan kebut uhan- kebut uhan jasmani. Akidah Islam mengaturnya dan mengatur pemuasannya dengan aturan yang benar dan harmonis, tidak mengekangnya dan tidak pula mengumbarnya, tidak mengutamakan satu naluri dan mengabaikan naluri yang lainnya. Ideologi Islam adalah ideologi yang sempurna, yang mengatur seluruh urusan manusia. Adapun ideologi selain Islam, di antara ideologi-ideologi yang ada di dunia adalah ideologi batil dan rusak, sebab ideologi-ideologi itu adalah buatan manusia, disamping akidahnya tidak dibangun di atas akal dan juga bertentangan dengan fitrah manusia. 17