Jarak ke Lahan HTR

64 Ketentuan yang kedua adalah bahwa lahan yang dimiliki seseorang bebas konflik terutama dengan penduduk yang lain. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi lahan dengan melibatkan seluruh pihak yang memiliki lahan yang saling berbatasan. Kegiatan ini sepenuhnya difasilitasi oleh BPKH, BP2HP dan Disbunhut Sarolangun. Pada tahap inilah baru diketahui batas yang jelas kepemilikan lahan antar penduduk dan pihak lain seperti desa atau HTI. Kemudian dari hasil kegiatan ini dibuatlah sketsa areal kerja untuk setiap orang yang menggambarkan letak dan batas-batas masing-masing lahannya. Ketentuan berikutnya adalah bahwa lahan tersebut harus merupakan satu hamparan dengan luas maksimal 15 ha Pasal 8 P.23Menhut-II2007. Jika lahan yang dimiliki terpecah-pecah dan tidak berada dalam satu lokasi maka tidak dapat diusulkan semua. Demikian pula jika luas lahan yang dimiliki seseorang 15 ha, maka maksimal luas yang dapat diusulkan atas nama orang tersebut hanya 15 ha, dan sisanya harus diusulkan atas nama orang lain. Penjelasan tentang persepsi responden terhadap ketentuan luas lahan disajikan lebih rinci dalam subbab tersendiri.

5.2.3 Persepsi Masyarakat terhadap Pola Mandiri Perorangan

Pola pengelolaan HTR secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu pola mandiri, pola kemitraan dan pola developer P. 23menhut-II2007 Pasal 4 dan 5. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan pola pengelolaan HTR yang ditawarkan kepada masyarakat di Kabupaten Sarolangun adalah pola mandiri dengan ijin atas nama perorangan atau koperasi. Dari Tabel 27 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 92,59 secara keseluruhan lebih memilih ijin atas nama perorangan dibandingkan dengan koperasi. Ini terjadi di semua desa baik di Seko Besar 85,19, Lamban Sigatal 96 maupun Taman Bandung 96,55. Tabel 27 Persepsi responden terhadap pola mandiri perorangan Kriteria Desa Total Seko Besar Lamban Sigatal Taman Bandung n n n n Tinggi 23 85,19 24 96,00 28 96,55 75 92,59 Sedang 0,00 0,00 0,00 0,00 Rendah 4 14,81 1 4,00 1 3,45 6 7,41 65 Alasan responden lebih memilih ijin atas nama perorangan dibandingkan dengan koperasi antara lain karena mereka merasa lebih nyaman dan leluasa 56,67, sanggup mengelola sendiri 30, tidak harus berbagi keuntungan 6,67 dan menghindari selisih paham dengan orang lain 6,67. Adapun responden yang lebih memilih koperasi dengan alasan pengelolaan lebih mudah 60, ada modal 20 dan menumbuhkan rasa kebersamaan 20. Dari alasan-alasan tersebut tersirat bahwa masyarakat di daerah ini terbiasa dan lebih nyaman mengelola lahannya sendiri. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan lahannya biasa dilakukan sendiri. Kebutuhan untuk bekerjasama dengan orang lain terbatas hanya pada saat pembukaan lahan karena kebutuhan pemenuhan modal kerja seperti uang dan tenaga kerja.

5.2.4 Persepsi Masyarakat terhadap Mitra Kerjasama atau Investor

Secara umum responden memiliki tingkat persepsi yang tinggi terhadap peluang kerjasama dengan mitra atau investor. Sebanyak 61,73 responden memiliki tingkat persepsi tinggi, 7,41 sedang dan 30,86 rendah Tabel 28. Hal ini diduga karena responden tidak memiliki modal dan pengetahuan untuk mengelola lahannya. Sistem pengelolaan lahan yang biasa mereka lakukan adalah sistem perladangan berpindah dengan cara membakar lahan yang membutuhkan biaya yang murah. Mereka tidak memiliki pengetahuan untuk mengelola lahan HTR dengan sistem silvikultur yang tepat mulai dari penanaman, pengadaan benih, bibit, membuat persemaian, pemeliharaan tanaman hingga pemanenan kayu. Untuk kegiatan seperti itu membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan dengan perladangan berpindah. Tabel 28 Persepsi responden terhadap mitra kerjasamainvestor Kriteria Desa Total Seko Besar Lamban Sigatal Taman Bandung n n n n Tinggi 20 74,07 15 60,00 15 51,72 50 61,73 Sedang 3 11,11 3 12,00 0,00 6 7,41 Rendah 4 14,81 7 28,00 14 48,28 25 30,86 Untuk Desa Taman Bandung persepsi responden terhadap mitra terbagi hampir sama antara yang menyetujui 51,72 dengan yang tidak 48,28. Ini disebabkan ijin HTR yang telah keluar adalah ijin pola mandiri dengan jaminan