Tipologi Partisipasi Partisipasi .1 Pengertian Partisipasi

31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tiga desa yang terletak di sekitar areal pencadangan HTR yaitu Desa Taman Bandung, Desa Lamban Sigatal dan Desa Seko Besar yang berada di Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi Gambar 6. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut terletak dekat dengan areal pencadangan HTR dan di antaranya bahkan telah memiliki ijin pemanfaatan HTR IUPHHK-HTR perorangan sejak tahun 2009 sehingga program HTR telah dapat dilaksanakan. Ijin HTR di wilayah ini termasuk yang pertama kali keluar di propinsi Jambi. Hal ini menunjukkan bahwa ada inisiatif dan potensi ketertarikan yang cukup dari masyarakat untuk ikut serta dalam program HTR. Pengumpulan data primer dan sekunder pada penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari Bulan Juni hingga Juli 2011.

3.3 Metode Penelitian

Menurut Nazir 2003 penelitian ini digolongkan kedalam penelitian deskriptif karena meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu berusaha untuk mencari fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau daerah. Penelitian dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit baik secara sensus maupun menggunakan sampel Nazir 2003. Sedangkan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan : 1. Pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan HTR di lapangan tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut 2. Interview atau wawancara yaitu informasi atau keterangan diperoleh secara langsung dari responden, tokoh masyarakat atau informan dengan cara 32 bertatap muka dan bercakap-cakap dengan menggunakan alat bantu interview guide panduan wawancara dan kuesioner yang telah disusun sebelumnya 3. Pencatatan dan pengumpulan data sekunder dari berbagai sumberinstansi dan hasil penelitian terdahulu.

3.4 Populasi dan Contoh

Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang tinggal di lokasi penelitian baik yang sudah mendapatkan ijin HTR maupun yang belum. Dari populasi tersebut dipilih contoh secara acak sebanyak 81 responden. Distribusi contoh yang diambil dapat dilihat pada Tabel 4. Responden yang dipilih adalah kepala keluarga yang tinggal di lokasi penelitian, mampu mengambil keputusan secara mandiri dan mampu berpikir logis dalam setiap tindakan yang dilakukannya. Dengan demikian diharapkan responden akan memahami dan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya. Sebagian besar penduduk menghabiskan waktunya sehari-hari di kebun atau ladang di dalam hutan dan baru kembali ke rumah satu minggu sekali sehingga sulit ditemui di desa. Dengan kondisi seperti itu maka pewawancara mendatangi rumah-rumah penduduk yang sedang berada di tempat pada siang hari atau mengundang mereka ke rumah kepala desa atau tokoh masyarakat pada malam hari atau hari libur mereka. Tabel 4 Distrubusi contoh penelitian pada setiap desa Selain kepala keluarga di desa, dipilih pula beberapa informan kunci sebagai pembanding untuk mengetahui perbedaan persepsi antar pelaksana kebijakan HTR di daerah. Informan yang dipilih mewakili Dinas Kehutanan Propinsi Jambi, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sarolangun Disbunhut Sarolangun, Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah IV Jambi BP2HP Jambi, pendampingpenyuluh, perangkat desa, anggota DPRD, tokoh masyarakat desa, HTI PT. Samhutani wilayahnya berbatasan dengan areal Desa Populasi N Jumlah Rumah Tangga Contoh n Intensitas Sampling Seko Besar 267 27 9,42 Lamban Sigatal 270 25 9,26 Taman Bandung 308 29 10,11 33 pencadangan HTR dan memiliki industri pengolahan kayu, akademisi dari Universitas Jambi, serta beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan HTR di Kabupaten Sarolangun yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat lokal LP3D = Lembaga Penelitian Pengembangan Potensi Desa dan perwakilan dari proyek FLEGT = Forest Law Enforcement, Governance and Trade di Indonesia.

3.5 Instrumen Penelitian

Sebagai alat pengumpul data primer, instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar adalah kuisioner dengan pertanyaan tertutup dan alternatif jawaban menggunakan 3 poin skala Likert yaitu untuk pengukuran persepsi 1= tidak setuju, 2= kurang setuju dan 3= setuju dan untuk pengukuran tingkat partisipasi 1= tidak pernah, 2= jarang dan 3= sering. Tipe pertanyaan ini disusun untuk mempermudah analisis dan interpretasi data Robertson Lawes 2005. Selain itu digunakan pula pertanyaan dengan alternatif jawaban semi terbuka dengan peubah kategorikal seperti pendidikan dan peubah numerik seperti umur dan pendapatan. Bentuk kuisioner yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1. Kepada beberapa informan kunci key informan digunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan informan memiliki kebebasan penuh untuk menjawab pertanyaan. Pertanyaan ini disajikan dalam pedoman wawancara untuk kepentingan memperoleh informasi penjelas eksplanasi dan untuk kepentingan observasi Lampiran 2.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan berupa data karakteristik sosial ekonomi responden, persepsi responden terhadap ketentuan dalam kegiatan HTR dan tingkat partisipasi responden dalam kegiatan HTR di lokasi penelitian. Data tersebut diperoleh dari kuisioner dan wawancara mendalam dengan berbagai pihak yang terlibat dalam program HTR serta observasi terhadap kegiatan HTR di lapangan. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 5. 34 Data sekunder yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan keadaan umum lokasi seperti kondisi geografis, demografi dan data perkembangan program HTR. Data ini dapat diperoleh dari dokumen monografi, catatan dan arsip desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi, FLEGT, dan kelompok tani hutan. Tabel 5 Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian No Tujuan Variabel Pengamatan Unit Data Sumber Data Metode Analisis 1 Mengkaji persepsi masyarakat terhadap ketentuan-ketentuan pelaksanaan HTR di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Persepsi masyarakat terhadap ketentuan pelaksanaan kegiatan HTR X2 - Rumah tangga - institusi kuisioner wawancara Analisis deskriptif kualitatif 2 Mengidentifikasi dan menganalis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan HTR. - Karakteristik sosial ekonomi masyarakat X1 - Persepsi masyarakat terhadap ketentuan pelaksanaan kegiatan HTR X2 - Keputusan masyarakat Y1 Rumah tangga kuisioner Analisis regresi logistik berganda 3 Mengidentifikasi tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan partisipasi dan bentuk partisipasi mereka dalam kegiatan HTR di Kabupaten Sarolangun, Jambi. - Frekuensi keikutsertaan masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan Rumah tangga Kuisioner wawancara Analisis deskriptif kualitatif 4 Mengukur dan menganalisis hubungan antara karakteristik sosial ekonomi masyarakat dan persepsinya dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan HTR di Kabupaten Sarolangun, Jambi. - Karakteristik sosial ekonomi masyarakat X1 - Persepsi masyarakat terhadap ketentuan pelaksanaan kegiatan HTR X2 - Tingkat partisipasi Y2 Rumah tangga kuisioner Korelasi Spearman