Hipotesis Penelitian Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1 Kerangka Pemikiran

36 1 perencanaan, 2 pelaksanaan baik dalam hal penyiapan lahan, penanaman, maupun pembibitan, 3 pemanfaatan tanaman hasil kegiatan HTR dan 4 pemeliharaanevaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Untuk mengukur variabel partisipasi digunakan pertanyaan-pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban menggunakan 3 poin skala Likert yaitu 1 menunjukkan tidak pernah, 2 menunjukkan jarang, dan 3 menunjukkan sering. Semakin tinggi skor jawaban responden berarti tingkat partisipasi responden dalam kegiatan HTR juga semakin tinggi.

3.8 Validitas dan Reliabilias

Data memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena data menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Data penelitian tidak akan berguna jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data yang berkualitas adalah data yang valid dan reliabel. Validitas data penelitian ditentukan oleh akurasi pengukuran. Instrumen penelitian dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berkaitan dengan seberapa baik suatu konsep dapat didefinisikan oleh suatu ukuran Sugiyono 2007. Reliabilitas data ditunjukkan oleh stabilitas dan konsistensi instrumen yang digunakan dalam mengukur suatu konsep. Pengukuran yang reliabel akan menunjukkan instrumen yang dapat dipercaya, yang diharapkan juga dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya. Cara pengukuran validitas instrumen penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara: 1 membangun validitas construct validity, artinya peneliti menyusun tolak ukur berdasarkan kerangka konsep yang akan diukur, 2 validitas isi content validity, artinya isi instrumen telah mewakili semua aspek yang dianggap ditemukan dalam kerangka konsep, dan 3 validitas eksternal external validity, artinya instrumen yang digunakan tidak berbeda hasilnya dengan instrumen lama yang telah valid Arikunto 1978, diacu dalam Susiatik 1998. Pengujian validitas instrumen penelitian ini dilakukan dengan teknik validitas isi yaitu menyesuaikan daftar pertanyaan dengan kerangka 37 konsep yang telah disusun sebelumnya dan difokuskan pada variabel-variabel yang akan diteliti. Reliabilitas instrumen akan dilakukan dengan uji coba instrumen terhadap 20 responden. Pendekatan yang akan digunakan untuk pengujian validitas instrumen penelitian adalah korelasi bivariat pearson correlation, dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor masing-masing variabel. Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha untuk menguji kelayakan konsistensi seluruh skala yang digunakan. Dengan ukuran ini, suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki cronbach alpha lebih dari 0,6.

3.9 Definisi Operasional

Agar memudahkan dalam pengumpulan dan analisis data, maka perlu dibuat definisi operasional, parameter pengukuran serta kategori penilaian untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang secara rinci disajikan pada Lampiran 3. 3.10 Pengolahan dan Analisis Data 3.10.1 Karakteristik Sosial Ekonomi, Persepsi Masyarakat dan Tingkat Partisipasi Untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi masyarakat di tiap desa dilakukan perhitungan skor tiap-tiap variabel yang digunakan kemudian dilakukan pengelompokkan data sesuai variabel masing-masing. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap data tersebut untuk menggambarkan tingkat sosial ekonomi, kemampuan, dan potensi mereka dalam kegiatan HTR untuk masing-masing desa.. Untuk mendeskripsikan tingkat persepsi masyarakat dilakukan perhitungan skor dari setiap variabel dan total skor dari seluruh variabel menggunakan skala Likert dengan ketentuan semakin tinggi skor maka tingkat persepsi masyarakat juga semakin tinggi. Dari total skor tersebut, tingkat persepsi masyarakat dibagi menjadi 3 kelas yaitu 1 tingkat persepsi rendah, 2 tingkat persepsi sedang, dan 3 tingkat persepsi tinggi. Interval skor untuk setiap kelas dihitung dengan menggunakan rumus seperti pada Persamaan 1. 38 …. 1 Berdasarkan hasil kuisioner tersebut selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif dan sintesa hasil yang mendalam untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadap setiap indikator ketentuan pelaksanaan HTR yang ada saat ini. Tingkat partisipasi responden terhadap kegiatan HTR juga dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menjumlahkan skor setiap variabel dalam tiap tahap kegiatan menggunakan Skala Likert dengan ketentuan semakin tinggi skornya maka tingkat partisipasinya juga semakin tinggi. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan HTR dibagi menjadi 3 kelas yaitu 1 tingkat partisipasi rendah, 2 tingkat partisipasi sedang, dan 3 tingkat partisipasi tinggi. Interval skor untuk setiap kelas dihitung dengan menggunakan rumus seperti pada Persamaan 1. 3.10.2 Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dan Persepsi Masyarakat dengan Keputusan Masyarakat untuk Ikut Serta dalam Program HTR Untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik sosial ekonomi dan persepsi masyarakat terhadap pengambilan keputusan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan HTR Y1 dilakukan menggunakan analisis regresi logistik berganda yaitu analisis regresi dengan peluang peubah hasil bersifat binari dikothom yang berarti memiliki 2 nilai meliputi ya 1 atau tidak 0 Agresti Finlay 1997; Hosmer Lemeshow 2000. Rumus persamaan regresi logistik berganda yang digunakan seperti pada Persamaan 2 sedangkan Persamaan 3 adalah dugaan bentuk transformasi logit dari Persamaan 2 untuk memudahkan perhitungan . Peluang responden untuk ikut serta dalam kegiatan HTR π x=1 dapat diduga dari fungsi antara koefisien regresi dan variabel bebasnya Xj. ………………………………………… 2 ………………………… 3 Berdasarkan dugaan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan HTR, maka model tranformasi logit 39 yang dibangun dapat dilihat pada Persamaan 4 untuk melihat pengaruh karakteristik sosial ekonomi dan persepsi 25 parameter secara bersama-sama terhadap keputusan masyarakat ikut HTR. Model persamaan serupa juga dibuat untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik sosial ekonomi 10 parameter dan variabel persepsi 15 parameter secara terpisah terhadap keputusan masyarakat untuk ikut serta dalam HTR Persamaan 5 dan 6 4 …………………. 5 …………………. 6 Keterangan: = peluang responden ikut serta dalam program HTR 1 = responden ikut serta dalam program HTR; 0 = responden tidak ikut serta dalam program HTR, = transformasi logit dari π x = persamaan logit dari pengaruh karakteristik sosial ekonomi dan persepsi = persamaan logit dari pengaruh karakteristik sosial ekonomi = persamaan logit dari pengaruh persepsi β = intersep β i = koefisien regresi i = 1,2,3….25 X 1.1 = umur responden tahun X 1.2 = skor pendidikan formal X 1.3 = skor pendidikan informal X 1.4 = skor status kepemilikan lahan di areal HTR X 1.5 = luas lahan ha X 1.6 = jarak dari tempat tinggal ke lahan HTR km X 1.7 = pendapatan per kapita Rptahun X 1.8 = jumlah tanggungan orang X 1.9 = skor pengalaman bertani kayu dummy variabel X 1.10 = skor kekosmopolitan X 2.1 = skor persepsi responden terhadap manfat HTR X 2.2 = skor persepsi responden terhadap alokasi lahan X 2.3 = skor persepsi responden terhadap pola mandiri perorangan X 2.4 = skor persepsi responden terhadap kemitraan X 2.5 = skor persepsi responden terhadap jenis tanaman X 2.6 = skor persepsi responden terhadap persyaratan perijinan X 2.7 = skor persepsi responden terhadap proses perijinan X 2.8 = skor persepsi responden terhadap jangka waktu dan luasan pengusahaan X 2.9 = skor persepsi responden terhadap pewarisan ijin X 2.10 = skor persepsi responden terhadap hak dan kewajiban