Hidrologi Kondisi Hutan Kondisi Biofisik Kawasan HTR

52 0,5 – 1 ha per tahun. Kegiatan perladangan ini umumnya masih dilakukan secara berpindah-pindah dengan masa rotasi 5 – 10 tahun. Kegiatan pemanfaatan atau pengelolaan ladang umunya dilakukan dua sampai empat kali musim tanam, setelah itu ladang ditinggalkan menjadi semak, belukar atau menghutan kembali. V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat

Secara umum karakteristik sosial ekonomi yang diduga memiliki hubungan atau pengaruh dengan keikutsertaan dan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan HTR digambarkan melalui kriteria umur, tingkat pendidikan, luas lahan, kepemilikan lahan di areal pencadangan HTR, jarak tempat tinggal ke areal HTR, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman tani kayu dan kekosmopolitan.

5.1.1 Umur

Secara keseluruhan 59,26 responden berumur antara 40 – 60 tahun atau masuk ke dalam kategori sedang dengan umur rata-rata 42,77 tahun Tabel 13. Kondisi yang sama terjadi secara merata di Desa Seko Besar, Lamban Sigatal dan Taman Bandung. Dari data ini terlihat bahwa sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan HTR masih dalam usia produktif. Dengan demikian dari karakteristik umur, masyarakat di daerah ini potensial untuk ikut serta dalam kegiatan HTR. Tabel 13 Distribusi responden berdasarkan umur Kriteria Desa Total Seko Besar Lamban Sigatal Taman Bandung n Rata -rata n Rata -rata n Rata -rata n Rata -rata 40 thn 9 33,33 11 44,00 11 37,93 31 38,27 40 - 60 thn 17 62,96 44,89 13 52,00 42,00 18 62,07 41,45 48 59,26 42,77 60 thn 1 3,704 1 4,00 0,00 2 2,47

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Dari data pada Tabel 14, tingkat pendidikan formal masyarakat di daerah sekitar kawasan HTR termasuk kedalam kategori sedang yaitu sebanyak 65,43 masyarakat mengecap pendidikan hingga SD dan SMP, bahkan 19,75 masyarakat telah menyelesaikan pendidikan SMU dan perguruan tinggi. Persentase tertinggi 70,37 responden dengan tingkat pendidikan hingga SD - SMP terdapat di Desa Seko Besar. Hal ini mungkin disebabkan karena sarana dan prasarana pendidikan di dini lebih baik dibandingkan dengan dua desa lainnya. Di Desa Seko Besar telah terdapat sekolah hingga tingkat SMU walaupun gedungnya