Topografi Kondisi Biofisik Kawasan HTR

51 dalam wilayah desa namun juga sudah mencakup di kawasan hutan pencadangan HTR. Bahkan menurut keterangan warga, sekitar 90 dari kawasan pencadangan HTR sudah menjadi lahan-lahan dalam penguasaan masyarakat yang berupa kebun, ladang, dan semak-belukar. Sebagian warga juga sudah ada yang memperjualbelikan lahan-lahan dalam areal pencadangan HTR yang menjadi penguasaannya kepada para pendatang yang umumnya berasal dari Propinsi Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Lahan yang berasal dari hutan yang dibuka masyarakat dan dijadikan kebun karet belum memiliki sertifikat hak milik. Meskipun tanpa hak milik, kepemilikan kebun tersebut tidak menjadi konflik antar masyarakat karena kepemilikannya diakui oleh masyarakat. Hal ini merupakan salah satu tantangan dalam pengelolaan HTR yang mesti diselesaikan secara hati-hati agar tidak menimbulkan konflik. Karena tidak adanya data yang pasti mengenai luas areal yang telah dikuasai secara individual maka perlu dilakukan inventarisasi terhadap areal dalam kawasan pencadangan HTR yang telah dikuasai secara individual oleh warga desa sekitar.

4.2.10 Pola Usaha Tani

Pola usaha tani sebagai sektor perekonomian di desa-desa sekitar areal pencadangan HTR dicirikan oleh pola pertanian tradisional yang sangat dipengaruhi oleh perubahan musim. Usaha tani yang menjadi aktivitas perekonomian utama penduduk adalah usaha tani ladang atau kebun campuran dengan komoditi utama karet. Kegiatan berladang dimulai kira-kira 1 – 2 bulan sebelum musim hujan tiba. Pengerjaannya umumnya dilakukan oleh masing-masing kepala keluarga dibantu oleh anggota keluarganya. Tahapan awal dari kegiatan ini adalah pembukaan hutan dengan melakukan pembersihan lahan dari kayu dan ranting kemudian dibakar. Kegiatan pembukaan hutan rata-rata memerlukan waktu 2 minggu hingga 1 bulan. Dalam kegiatan penanaman umumnya belum dikenal pengaturan jarak tanam, pengolahan tanah, penggunaan bibit unggul dan pemupukan. Benih tanaman umunya berasal dari hasil panen tahun sebelumnya atau dari anakan alami. Luas ladang yang dapat dibuka oleh satu kepala keluarga berkisar antara