Pengertian Belajar Motivasi Belajar

Belajar merupakan proses yang membawa perubahan tingkah laku pada diri individu, perubahan yang terjadi dalam belajar bukanlah perubahan yang terjadi dengan sendirinya melainkan terjadi setelah melalui usaha berupa pengalaman atau latihan-latihan. Sama seperti menurut pendapat Ngalim Purwanto “belajar merupakan tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik itu fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalahberfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap”. 31 Dari beberapa definisi belajar yang dikemukakan para ahli penulis memberi kesimpulan bahwa yang dimaksud belajar adalah proses pencarian dari seorang individu atau peserta didik. Dalam proses ini individu tersebut memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat membentuk tingkah laku mereka dan dapat membuat adanya perubahan tingkah laku dalam diri mereka. a. Tujuan Belajar Ditinjau secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis: 1 Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pegetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat megembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. 2 Penanaman konsep dan keterampilan. Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi, soal keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. 3 Pembentukan sikap. Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. 32 31 Ngalim Purwanto, op.cit,, h.85 32 Sardiman,A.M, op.cit,. h.26-28 Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan penanaman sikap melalui nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. b. Bentuk-bentuk belajar Gage 1984 mengemukakan bahwa ada lima bentuk belajar, yaitu: “1 Belajar responden; 2 Belajar kontiguitas; 3 Belajar operant; 4 Belajar observasional; 5 Belajar kognitif ” 33 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 1 Faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa, yakni keadaan kondisi jasmani dan rohani siswa meliputi 2 aspek, yaitu: a Aspek fisiologis Keadaan umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- sendinya dalam mengikuti pelajaran. Walaupun tidak terlalu signifikan dalam hal pembelajaran, akan tetapi keadaan fisik sesorang menentukan kapasitas dalam menerima pelajaran. Siswa yang fit secara fisik tentunya akan lebih siap untuk menerima pelajaran, sedangkan siswa yang kurang fit tentunya dia akan memikirkan bagaimana supaya fisiknya dulu merasa nyaman untuk menerima segala pelajaran sebelum dia memikirkan pelajaran itu sendiri. b Aspek psikologis Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensi adalah intelegensi siswa atau tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa dan minat serta motivasi siswa. 2 Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan disekitar siswa, dibagi kedalam 2 bagian, yaitu : a Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat keluarga siswa tinggal dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan siswa. b Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi dan teman-teman sekolah, lingkungan sosial 33 Ratna Wilis Dahar, op.cit,. h.4 siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. 3 Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar dapat difahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi-materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. 34 d. Teori-teori Belajar Beberapa teori dalam belajar adalah sebagai berikut: 1 Teori Behaviorisme Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. 35 2 Teori Belajar Kognitif Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. 36 3 Teori Pemrosesan Informasi Belajar Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi 34 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,2008, h. 90 35 Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, op.cit, h.41 36 Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, op.cit, h.44 proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi interaksi antara kondisi-kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. 37 4 Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya Belajar menurut teori ini ialah dengan mengasahmelatih daya-daya itu agar berfungsi secara tajam. Cara belajar dengan teori ini ialah; untuk mengasahmelatih daya berpikir dilakukan dengan cara siswa disuruh mengerjakan soal-soal hitunganilmu pasti sebanyak-banyaknya setiap hari, sedangkan untuk melatih daya ingatan dilakukan dengan cara siswa disuruh menghafal angka-angka, kata-kata yang sedikitpun tidak mengandung arti. 38 5 Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagianunsur. Sebab keberadaannya keseluruhan itu juga lebih dulu. Sehingga dalam kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan. Menurut aliran teori belajar itu, seseorang belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu. 39 37 Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, op.cit, h.45 38 Sardiman A.M., op.cit, h.30 39 Sardiman A.M., op.cit, h.30

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi belajar Motivasi dan belajar merupakan paduan dari dua kata, yaitu kata motivasi dan kata belajar. Motivasi sendiri berarti dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tujuan, dan dorongan tersebut bisa berasal dari dalam dirinya maupun dari luar. Dan kata belajar sering diartikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.” 40 Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. b. Indikator Motivasi Belajar Seberapa kuat motivasi belajar yang dimiliki seseorang individu banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkan dalam kegiatan belajarnya. Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan tanpa ada hal yang mendasarinya, tetapi hal yang menjadi diri seseorang melakukan suatu kegiatan belajar adalah motivasi. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita- cita masa depan; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. 41 40 Muhibbin Syah, op.cit,. h.92 41 Hamzah B. Uno, op.cit, h.23 Setelah mengetahui bagaimana pentingnya peran motivasi bagi proses belajar, tidaklah lengkap kalau sebagai seorag guru tidak mengetahui bagaimana ciri-ciri peserta didik yang mempunyai motivasi. Sesuai apa yang telah dikemukakan oleh Sudirman, bahwa ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi adalah: 1 Tekun menghadapi tugas 2 Ulet menghadapi kesulitan 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4 Lebih senang bekerja sendiri 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 42 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mujiono, terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, antara lain : 1 Cita-cita atau aspirasi siswa. Maksudnya, dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar. 43 2 Kemampuan siswa. “Keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya, karena tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.” 44 42 Sardiman, op.cit,. h.83 43 Dimyati dan Mujiono, op.cit,. h.97 44 Dimyati dan Mujiono, op.cit,. h.97 3 Kondisi siswa. “Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seseorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar”. 45 4 Kondisi lingkungan siswa. “Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik, dalam lingkunganlah anak didik hidup berinteraksi dalam mata rantai kehidupan. Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi dengan tanaman yang dipelihara dengan baik, pengalaman telah banyak membuktikan bagaimana panasnya lingkungan kelas yang miskin akan tanaman. Anak didik akan malas belajar karena tidak nyaman dengan kondisi kelas seperti itu ”. 46 5 Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. “Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup. Lingkungan dimana siswa itu tinggal dan apa yang menjadi pengalaman hidupnya akan mendinamiskan motivasi belajarnya ”. 47 6 Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Guru adalah pendidik yang berkembang, tugasnya sebagai guru mengharuskan dia belajar sepanjang hayat, karena hal tersebut sejalan dengan tuntutan kemajuan zaman. Sebagai seorang pendidik upaya guru dalam membelajarkan siswa meliputi hal-hal berikut : a Menyelenggarakan tertib belajar di sekolah b Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu. c Membina belajar tertib pergaulan d Membina belajar tertib lingkungan sekolah. 48 d. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik

Dokumen yang terkait

Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa dengan Hasil Belajar IPS (di SMP Dua Mei Ciputat)

5 24 106

Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di SMK dua Mei Ciputat

0 15 86

Pengaruh kompetensi sosial guru IPS terhadap motivasi belajar siswa di SMP Dua Mei-Ciputat

1 14 150

Hubungan hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat ( Studi Kasus pada kelas XI Tata Niaga SMK Dua Mei Ciputat )

0 3 71

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Hubungan pengelolaan kelas dengan motivasi belajar kewirausahaan di SMK Dua Mei Ciputat

2 27 108

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Ne

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION(GI ) UNTUK PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS Penerapan Strategi Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Tentang Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas I

0 1 13