Tabel 4.16 Perolehan Skor Rata-rata Penilaian Keterampilan Kelompok Siswa
Pada Pembelajaran IPS Siklus II
Nama Pemahaman
Materi
Keterampilan Mengemukakan
Pendapat
Ber- kontribusi
Kemampuan menerima
pendapat teman
Total Nilai
Rata- rata
1 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
2 3,00
3,67 3,00
3,33 3,25
3 3,00
3,00 3,33
3,33 3,17
4 3,00
4,00 3,00
3,00 3,25
5 3,33
3,00 3,00
3,33 3,17
6 3,33
3,33 3,33
3,00 3,25
7 3,33
3,33 3,67
3,33 3,42
8 3,67
4,00 3,00
3,00 3,42
9 3,00
3,67 3,67
3,00 3,33
10 3,33
3,67 3,33
3,33 3,42
11 3,33
3,33 3,33
3,00 3,25
12 3,33
3,33 3,00
3,00 3,17
13 3,67
3,33 3,33
3,00 3,33
14 3,00
4,00 4,00
3,00 3,50
15 3,33
3,33 3,00
3,00 3,17
16 3,67
3,33 3,00
3,33 3,33
17 3,33
3,00 3,33
3,00 3,17
18 3,00
4,00 3,00
3,50 3,38
19 3,00
3,00 3,00
3,33 3,08
20 3,33
4,00 3,00
3,67 3,50
21 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
22 3,33
3,33 3,00
3,67 3,33
23 3,33
3,00 3,00
3,00 3,08
24 3,33
3,33 3,67
3,33 3,42
25 3,00
3,00 3,33
3,00 3,08
26 3,00
3,00 3,33
3,33 3,17
27 4,00
3,00 3,00
3,00 3,25
28 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
29 3,00
3,00 3,00
3,33 3,08
30 3,00
3,33 3,00
3,33 3,17
31 3,33
3,67 3,00
3,33 3,33
32 3,33
3,33 3,33
3,00 3,25
33 3,00
3,33 3,33
3,33 3,25
34 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
35 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
Rata-rata total
3,23
Hasil pengamatan penilaian sikap pada siklus II diperoleh rata-rata skor menjadi 3,23 dengan kategori amat baik. Skor tersebut menunjukkan
peningkatan dalam keterampilan kelompok siswa dalam kegiatan belajar IPS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada
siklus II mengalami peningkatan.
E. Pembahasan Temuan Penelitian
Perolehan skor motivasi belajar siswa meningkat. Pada setiap siklus motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini dapat
dibuktikan juga dari meningkatnya aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, hasil penilaian pengetahuan, pengetahuan sikap dan penilaian keterampilan
kelompok siswa yang terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti serta angket
dan tes hasil belajar, maka ditemukan berbagai masalah dalam pembelajaran IPS siswa diantaranya adalah suasana kelas yang gaduh sehingga mengurangi
daya konsentrasi siswa, pendekatan pembelajaran yag digunakan
membosankan sehingga siswa merasa jenuh dan mengalihkan perhatiannya
seperti mengobrol, berlari-lari di kelas, menggambar, siswa masih merasa kesulitan dan kebingungan dalam memahami pelajaran IPS.
Masalah-masalah tersebut di atas akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pada akhirnya motivasi
belajar siswa pun rendah. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I,
mayoritas siswa belum memahami berdiskusi dan masih kurang bersemangat dalam belajar kelompok, sehingga siswa kurang berani dalam menjawab
pertanyaan dari guru, dengan demikian pembelajaran menjadi kurang efektif. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa yang bisa menjawab
pertanyaan guru adalah mereka yang aktif di kelas, sedangkan mereka yang pasif tidak bisa menjawab pertanyaan yang guru berikan.
Berdasarkan hasil perhitungan angket motivasi adanya peningkatan motivasi belajar siswa yaitu pada siklus I total skor rata-rata 3,16 sedangkan
pada siklus II menjadi 3,34. Kemudian hasil perhitungan N-Gain adanya peningkatan juga yaitu meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu
pada siklus I dari 5 siswa dengan presentase 14,28 sedangkan pada siklus II menjadi 18 siswa dengan persentase 51,42. Selain itu terdapat peningkatan
rata-rata pretes siklus I dan pretes siklus II yaitu rata-rata pretes siklus I 45,90, sedangkan rata-rata pretes siklus II 49,71 dan rata-rata postes siklus I
70,29, sedangkan rata-rata postes siklus II 79,57. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,44 meningkat pada siklus II menjadi 0,55.
Selain itu dalam penilaian pengetahuan siswa juga mengalami peningkatan antara siklus I dan siklus II dimana pada siklus I jumlah nilai rata-rata
penilaian pengetahuan 73,64 kemudian pada siklus II meningkat menjadi 74,32. Penilaian sikap siswa dalam belajar juga mengalami peningkatan
antara siklus I dan siklus II dimana jumlah nilai rata-rata penilaian sikap 2,72 dengan kategori baik kemudian pada siklus II meningkat menjadi 3,13
dengan kategori amat baik. Kemudian penilaian keterampilan kelompok juga mengalami peningkatan antara siklus I dan siklus II dimana jumlah nilai rata-
rata penilaian keterampilan kelompok pada siklus I yaitu 2,72 dengan
kategori baik. Kemudian meningkat pada siklus II menjadi 3,23 dengan kategori amat baik.
Menurut teori hedonisme, para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau bekerja dengan baik, dengan memenuhi
kesenangannya. Dan salah satu kesenangannya tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan belajar yang membuat siswa senang dan
termotivasi. Salah satunya dengan pendekatan proses kelompok. Dengan memenuhi kesenangannya siswa akan lebih termotivasi dalam belajar dan
memperoleh hasil belajar yang baik. Pendekatan proses kelompok group process approach dapat
meningkatkan semangat siswa dalam belajar IPS dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, diskusi kelompok yang
diterapkan memberikan hasil yang positif kepada siswa dan mampu beradaptasi dengan baik, siswa yang berkemampuan tinggi dalam setiap
kelompok selalu mengajarkan siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa yang berkemampuan rendah terbantu dalam menemukan pemahaman
materi. Dengan kondisi seperti ini siswa seperti ini siswa mampu bertukar pikiran dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, siswa dapat bekerja sama yang
baik dengan kelompoknya. Seperti yang diketahui bahwa, pendekatan proses kelompok group
process approach dapat memantapkan dan memelihara organisasi kelas yang efektif berupa terciptanya keakraban antar sesama siswa. Pendekatan ini
mengajari siswa bertanggung jawab atas kelompoknya. Hal ini juga terbukti ketika peneliti melaksanakan pembelajaran di kelas VII.1 dengan pendekatan
proses kelompok group process approach. Dengan adanya pendekatan proses kelompok membuat sebagian siswa merasa memiliki tanggung jawab
untuk menjadi yang terbaik bagi kelompoknya. dalam diskusi, setiap anggota saling membantu anggota lain untuk memahami materi pelajaran IPS. Hal ini
menumbuhkan rasa solidaritas pada setiap kelompok. Dengan tumbuhnya rasa solidaritas ini, setiap siswa akan merasa terbantu dalam belajar IPS.