Satu siklus satu putaran meliputi empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan
tujuan penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu
pada tahap ini juga peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri soal yang harus dijawab oleh siswa, lembar angket, lembar
aktivitas belajar siswa dan lembar wawancara. b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
c. Observasi Observasi atau pengamatan pada waktu tindakan sedang
berlangsung. Peneliti dibantu oleh observer yang mengamati segala aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi dimaksudkan
sebagai kegiatan mengamati, mengenali, dan mendokumentasikan semua gejala atau indikator dari proses dan hasil tindakan terencana.
d. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai
melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan observer,
sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya
perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya.
2. Fungsi Penelitian Tindakan Kelas Cohen dan Manion, 1980 menyatakan bahwa penelitian tindakan
mempunyai lima fungsi yaitu:
a. Sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan cara mendiagnosis dalam situasi tertentu.
b. Sebagai alat pelatihan dalam jabatan. c. Sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau yang
inovatif pada pengajaran. d. Sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru di lapangan
dan peneliti akademisi. e. Sebagai alat untuk menyediakan alternatif yang lebih baik untuk
mengantisipasi pendekatan yang lebih subjektif, impresionistik dalam memecahkan masalah di dalam kelas.
5
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Manfaat yang dapat dipetik jika guru yang mau dan mampu
melaksanakan penelitian tindakan kelas selalu akan terkait dengan komponen pembelajaran antara lain 1 upaya untuk melakukan inovasi
pembelajaran; 2 keinginan untuk pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas; 3 membiasakan guru memiliki sikap inklusif, kreatif
dan proaktif; dan 4 upaya meningkatkan profesionalisme guru.
6
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggambil populasi terjangkau seluruh kelas VII dan sampel nya di VII.1. Sehingga yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas VII.1 SMP Dua Mei Ciputat tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 35 siswa. Subjek dipilih berdasarkan
pertimbangan guru mengingat kelas VII.1 memiliki beberapa permasalahan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam bab satu.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai penelitipengajar dan observer. Peneliti melakukan penelitian terhadap semua
aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
5
Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Graha Ilmu,2013 cet.ke-1, h.25
6
Rido Kurnianto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: LAPIS PGMI, 2009, h.4.11
pendekatan group process untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII.1.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya penelitian atau penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang
berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis
dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang diperoleh masih memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan
kembali pada tindakan III, dan seterusnya. Prosedur utama dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan a. Menyiapkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
inti dan kompetensi dasar. b. Memilih pendekatan belajar group process approach
c. Mengembangkan skenario pembelajaran. d. Menyiapkan alat atau sumber belajar.
e. Membagi siswa menjadi 6 kelompok. f. Mengembangkan format observasi proses pembelajaran.
g. Mengembangkan instrumen motivasi belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilakukan minimal dalam dua siklus kegiatan. Masing-masing siklus terdiri dari 2x tatap muka, dapat diuraikan sebagai
berikut: Siklus I
Pertemuan I a. Guru mengelola dan mengorganisir kelas persiapan proses
pembelajaran. b. Guru mengabsensi kehadiran murid.
c. Guru menanyakan kesiapan belajar murid.
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai kompetensi yang diajarkan.
e. Guru menjelaskan pembelajaran dengan pendekatan proses kelompok, sehingga murid memahami apa yang harus dilakukan setelah proses
belajar berakhir. f. Melakukan tes awal pre test, tujuannya untuk mengukur seberapa
jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan di pelajari.
g. Guru menjelaskanmenguraikan materi pelajaran IPS. h. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.
i. Guru mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa.
j. Guru mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok.
k. Guru mengawasi, memonitoring, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok.
l. Pelaporan hasil kerja kelompok. m. Guru menutup pelajaran
Pertemuan II a. Guru mengorganisir dan mengelola kelas persiapan proses belajar
mengajar, dan mempersiapkan perangkat pembelajaran. b. Guru mengabsen kehadiran murid.
c. Menanyakan kesiapan belajar murid. d. Guru melakukan apersepsi materi pelajaran pertemuan I
e. Guru mempersiapkan siswa untuk membentuk kelompok. f. Guru memberikan tugas kelompok.
g. Guru mengawasi, memonitori, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok.