Motivasi Belajar Motivasi Belajar
3 Kondisi siswa. “Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan
rohani. Seseorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar”.
45
4 Kondisi lingkungan siswa. “Lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan anak didik, dalam lingkunganlah anak didik hidup berinteraksi dalam mata rantai kehidupan. Lingkungan sekolah
yang baik adalah lingkungan sekolah yang di dalamnya dihiasi dengan tanaman yang dipelihara dengan baik, pengalaman telah
banyak membuktikan bagaimana panasnya lingkungan kelas yang miskin akan tanaman. Anak didik akan malas belajar karena tidak
nyaman dengan kondisi kelas seperti itu ”.
46
5 Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. “Siswa
memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup. Lingkungan
dimana siswa itu tinggal dan apa yang menjadi pengalaman hidupnya akan mendinamiskan motivasi belajarnya
”.
47
6 Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Guru adalah pendidik yang berkembang, tugasnya sebagai guru mengharuskan dia
belajar sepanjang hayat, karena hal tersebut sejalan dengan tuntutan kemajuan zaman. Sebagai seorang pendidik upaya guru
dalam membelajarkan siswa meliputi hal-hal berikut : a Menyelenggarakan tertib belajar di sekolah
b Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu.
c Membina belajar tertib pergaulan d Membina belajar tertib lingkungan sekolah.
48
d. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik
instrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi,
45
Dimyati dan Mujiono, op.cit,. h.98
46
Dimyati dan Mujiono, op.cit,. h.98
47
Dimyati dan Mujiono, op.cit,. h.99
48
Dimyati dan Mujiono, op.cit,. h.100
pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk
motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan
memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar siswa.
49
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah.
1 Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai belajarnya. Bagi siswa, angka-angka itu merupakan motivasi yang
kuat sehingga yang biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport.
2 Hadiah. Hadiah bisa dikatakan sebagai motivasi. Akan tetapi, hadiah untuk sebuah pekerjaan mungkin tidak akan menarik
perhatian siswa yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.
3 Saingan atau kompetisi. Saingan dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.
4 Ego-involvement. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan.
Bekerja keras dengan mempertahankan harga diri merupakan salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan
berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
5 Memberi ulangan. Para siswa akan giat belajar kalau menghadapi ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering karena bisa membosankan siswa.
6 Mengetahui hasil. Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apa lagi kalau terjadi kemajuan, siswa semakin giat belajar. Semakin
mengetahui grafik hasil yang meningkatkan siswa termotivasi untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya terus meningkat.
7 Pujian. Pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Pujian yang tepat akan
mempertinggi gairah belajar sekaligus membangkitkan harga diri.
49
Sardiman, op.cit,. h. 91
8 Hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif kalau dijadikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
karena itu, motivasi guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukum.
50