Penilaian Keterampilan Kelompok Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Lampiran 31
Materi Pembelajaran Siklus II Kehidupan Sosial Masyarakat Pada Masa Praaksara, Hindu-Budha, dan
Islam A. KEHIDUPAN MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
Masa pra aksara atau biasa disebut masa prasejarah adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Manusia yang diperkirakan
hidup pada masa pra aksara adalah manusia purba. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui tulisan. Satu-
satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan
fosil tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
Zaman pra aksara berlangsung sangat lama, yaitu sejak manusia belum mengenal tulisan hingga manusia mulai mengenal dan menggunakan tulisan.
Zaman manusia mengenal dan menggunakan tulisan disebut zaman aksara atau zaman sejarah. Zaman pra aksara di Indonesia berlangsung sampai abad
ke-3 Masehi. Jadi, pada abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mulai mengenal tulisan. Hal ini dapat diketahui dari batu bertulis yang terdapat di
Muara Kaman, Kalimantan Timur. Meskipun prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan menunjukkan bahwa
prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400 Masehi. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi ke
dalam tiga masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
1.
Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Kehidupan manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan,
dari sejak Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens dari Wajak sangat bergantung pada kondisi alam. Mereka tinggal di padang rumput
dengan semak belukar yang letaknya berdekatan dengan sungai. Daerah itu juga merupakan tempat persinggahan hewan-hewan seperti kerbau, kuda,
monyet, banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa. Hewan-hewan inilah yang kemudian diburu oleh manusia. Di samping berburu, mereka juga
mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun- daunan, dan buah-buahan. Mereka bertempat tinggal di dalam gua-gua
yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
Ada dua hal yang penting dalam sistem hidup manusia Praaksara masa berburu dan mengumpulkan makanan yaitu membuat alat-alat dari
batu yang masih kasar, tulang, dan kayu disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan kapak genggam. Selain itu,
manusia Praaksara juga membutuhan api untuk memasak dan penerangan pada malam hari. Api dibuat dengan cara menggosokkan dua keping batu
yang mengandung unsur besi sehingga menimbulkan percikan api dan membakar lumut atau rumput kering yang telah disiapkan.Sesuai dengan
mata pencahariannya, manusia Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi selalu berpindah-pindah nomaden mencari tempat-tempat
yang banyak bahan makanan. Tempat yang mereka pilih di sekitar padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di dekat danau atau sungai,
dan di tepi pantai. Dalam kehidupan sosial, manusia Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk
menghadapi lingkungan sekelilingnya. 2.
Masa Bercocok Tanam. Masa bercocok tanam adalah masa ketika
manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Masa bercocok tanam terjadi ketika
cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan ditinggalkan. Pada masa ini, mereka mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia Praaksara
yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.