PENUTUP Penerapan pendekatan proses kelompok (group process approach) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran IPS Kelas VII SMP Dua Mei Ciputat

ix DAFTAR GRAFIK GRAFIK 4.1 N-Gain Siklus I GRAFIK 4.2 N-Gain Siklus II x DAFTAR TABEL TABEL 3.1 Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus I TABEL 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II TABEL 3.3 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa TABEL 4.1 Kepala Sekolah TABEL 4.2 Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru TABEL 4.3 Jumlah Guru dengan Tugas Mengajar Sesuai Dengan Latar Belakang Pendidikan TABEL 4.4 Rata-rata Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I TABEL 4.5 Rata-rata Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus II TABEL 4.6 Perolehan Skor Rata-rata Motivasi Belajar Siswa TABEL 4.7 Hasil Belajar Siklus I TABEL 4.8 Hasil Belajar Siklus II TABEL 4.9 Deskriptif Peningkatan Aktivitas Siswa TABEL 4.10 Perolehan Skor Aktivitas Guru TABEL 4.11 Perolehan Skor Rata-rata Lembar Pengetahuan Siklus I TABEL 4.12 Perolehan Skor Rata-rata Lembar Pengetahuan Siklus II TABEL 4.13 Perolehan Skor Penilaian Sikap Siklus I TABEL 4.14 Perolehan Skor Penilaian Sikap Siklus II TABEL 4.15 Perolehan Skor Penilaian Keterampilan Kelompok Siklus I TABEL 4.16 Perolehan Skor Penilaian Keterampilan Kelompok Siklus II xi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Kisi –kisi Instrumen Motivasi Belajar IPS LAMPIRAN 2 Instrumen Motivasi Belajar IPS LAMPIRAN 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I LAMPIRAN 4 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus II LAMPIRAN 5 Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar IPS LAMPIRAN 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar IPS LAMPIRAN 7 Hasil Perolehan Skor Tes Hasil Belajar Siklus I LAMPIRAN 8 Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus I LAMPIRAN 9 Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Siklus I LAMPIRAN 10 Hasil Perolehan Skor Tes Hasil Belajar Siklus II LAMPIRAN 11 Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus II LAMPIRAN 12 Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Siklus II LAMPIRAN 13 Hasil Perolehan Skor Motivasi Belajar Siklus I LAMPIRAN 14 Validitas dan Reliabilitas Skor Motivasi Belajar Siklus I LAMPIRAN 15 Hasil Perolehan Skor Motivasi Belajar Siklus II LAMPIRAN 16 Validitas dan Reliabilitas Skor Motivasi Belajar Siklus II LAMPIRAN 17 Hasil Perolehan Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 1 Siklus I LAMPIRAN 18 Validitas dan Reliabilitas Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 1 Siklus I LAMPIRAN 19 Hasil Perolehan Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 2 Siklus I LAMPIRAN 20 Validitas dan Reliabilitas Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 2 Siklus I LAMPIRAN 21 Hasil Perolehan Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 1 Siklus II LAMPIRAN 22 Validitas dan Reliabilitas Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 1 Siklus II LAMPIRAN 23 Hasil Perolehan Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 2 xii Siklus II LAMPIRAN 24 Validitas dan Reliabilitas Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 2 Siklus II LAMPIRAN 25 Hasil Perolehan Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 3 Siklus II LAMPIRAN 26 Validitas dan Reliabilitas Skor Penilaian Pengetahuan Pertemuan 3 Siklus II LAMPIRAN 27 RPP Siklus I LAMPIRAN 28 RPP Siklus II LAMPIRAN 29 Materi Pembelajaran Siklus I LAMPIRAN 30 Lembar Penilaian Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Kelompok Siklus I LAMPIRAN 31 Materi Pembelajaran Siklus II LAMPIRAN 32 Lembar Penilaian Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Kelompok Siklus II LAMPIRAN 33 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I LAMPIRAN 34 Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I LAMPIRAN 35 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I LAMPIRAN 36 N-Gain Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I LAMPIRAN 37 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus II LAMPIRAN 38 Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus II LAMPIRAN 39 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus II LAMPIRAN 40 N-Gain Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus II LAMPIRAN 41 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I LAMPIRAN 42 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Guru Siklus I LAMPIRAN 43 Lembar Penilaian Sikap Siklus I LAMPIRAN 44 Lembar Penilaian Keterampilan Kelompok Siklus I LAMPIRAN 45 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II LAMPIRAN 46 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Guru Siklus II LAMPIRAN 47 Lembar Penilaian Sikap Siklus II LAMPIRAN 48 Lembar Penilaian Keterampilan Kelompok Siklus II xiii LAMPIRAN 49 Tabel Pearson Product Moment LAMPIRAN 50 Lembar Observasi Pra-Penelitian Siswa LAMPIRAN 51 Lembar Observasi Pra-Penelitian Guru LAMPIRAN 52 Foto-foto Proses PTK LAMPIRAN 53 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi LAMPIRAN 54 Surat Permohonan Izin Penelitian LAMPIRAN 55 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ” 1 Hal tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” 2 Belajar mengajar merupakan suatu kejadian yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik. Interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, yang diarahkan untuk tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Proses belajar-mengajar merupakan faktor penentu berhasil atau tidaknya pendidikan. Untuk memperoleh hasil pengajaran yang optimal maka diperlukan suatu perencanaan pengajaran yang baik mulai penggunaan metode, penentuan alat bantu yang digunakan demi tercapainya kegiatan dengan menggunakan metode pembelajaran yang baik. 1 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran Bandung: PT. Wacana Prima,2009, h.2 2 Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS 2003, Jakarta: Citra Umbara,2003, h. 7 Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat terwujud apabila ditunjang dengan upaya meningkatkan kemampuan guru. Guru sebagai salah satu komponen di sekolah merupakan unsur penting dalam menjalankan fungsinya di kelas sebagai pendidik, pengajar dan pengelola kelas. Mengajar adalah suatu tindakan untuk membuat orang lain mengerti, atau paham akan sesuatu. Sedangkan pendidik artinya memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan. Maka dari itu selain sebagai pengajar, sudah seharusnya guru juga menjadi seorang pendidik, yang artinya menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan akhlak yang baik. Menjadi guru tidak saja bertanggungjawab terhadap permasalahan akademis, namun juga pada perkembangan psikologis dan kepribadian siswanya. Seorang pendidik sudah pasti bisa mengajar, namun seorang pengajar belum tentu bisa mendidik. Seorang guru dituntut untuk dapat melakukan keduanya; mengajar dan mendidik. Selain itu guru juga harus mampu dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk mendesain, mengkoordinasikan, mengintegrasikan serta mengevaluasi semua sumber seperti manusia pendidik dan peserta didik dan fasilitasnya ada untuk mencapai tujuan yaitu terciptanya suasana kelas yang kondusif. Dalam pengelolaan kelas, dibutuhkan serangkaian prosedur dan trik yang harus diketahui guru untuk menciptakan suasana yang kondusif tersebut. Permasalahan peserta didik adalah faktor utama yang dilakukan guru yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa baik secara berkelompok maupun secara individual. Keharmonisan hubungan guru dan peserta didik, tingginya bekerja sama diantara siswa dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang dilakukan guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam belajar-mengajar antara guru dan siswa di kelas yaitu pendekatan proses kelompok group process approach. Seperti halnya yang terjadi pada kelas yang akan dijadikan penelitian yaitu kelas VII-1 SMP Dua Mei Ciputat. Metode mengajar yang dipakai oleh guru dalam mengajarkan materi IPS masih sebatas metode ceramah. Pada saat pelajaran guru hanya berinteraksi dengan sebagian siswa saja yang duduk di bangku depan dan siswa bekerja sendiri-sendiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Kemudian metode mengajar yang dipakai guru dalam mengajarkan materi IPS kurang menarik. Sehingga pembelajaran terkesan monoton dan guru kurang memberi motivasi untuk belajar IPS. Kurangnya motivasi belajar di kelas VII-1 SMP Dua Mei dapat terlihat oleh beberapa faktor yaitu, sebagian besar siswa kurang menunjukkan partisipasi di dalam kelas seperti menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru atau bertanya kepada guru apa yang belum dipahami. Kemudian kurang menunjukkan ketekunan dalam menghadapi tugas dari guru, cepat putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar, cepat bosan dalam kegiatan belajar mengajar, dan tidak senang dalam mencari dan memecahkan masalah soal- soal. Berdasarkan hasil kegiatan pengamatan di kelas VII-1 SMP Dua Mei Ciputat tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah yang mengakibatkan hasil belajar siswa juga menjadi rendah. Asumsi dasar yang menyebabkan motivasi belajar yang belum maksimal adalah pemilihan metode pembelajaran dan kurangnya peran serta keaktifan siswa dalam KBM. Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar mengajar KBM lebih menekankan pada pengajaran daripada pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan lebih didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Siswa yang aktif dalam KBM cenderung lebih aktif dalam bertanya dan menggali informasi dari guru maupun sumber belajar yang lain sehingga cenderung memiliki pencapaian kompetensi belajar yang lebih tinggi. Siswa yang kurang aktif cenderung pasif dalam KBM, mereka hanya menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru sehingga memiliki pencapaian kompetensi belajar yang kurang maksimal. Maka untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS. Dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa khususnya bidang studi IPS, guru harus lebih dapat memahami kesulitan belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa dengan Hasil Belajar IPS (di SMP Dua Mei Ciputat)

5 24 106

Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa di SMK dua Mei Ciputat

0 15 86

Pengaruh kompetensi sosial guru IPS terhadap motivasi belajar siswa di SMP Dua Mei-Ciputat

1 14 150

Hubungan hasil belajar kewirausahaan dengan motivasi berwiraswasta siswa di SMK Dua Mei Ciputat ( Studi Kasus pada kelas XI Tata Niaga SMK Dua Mei Ciputat )

0 3 71

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Hubungan pengelolaan kelas dengan motivasi belajar kewirausahaan di SMK Dua Mei Ciputat

2 27 108

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Ne

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION(GI ) UNTUK PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS Penerapan Strategi Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Tentang Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas I

0 1 13