F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritis dan penyusunan kerangka berpikir, maka hipotesis tindakan adalah penerapan pendekatan proses kelompok group
process approach ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Dua Mei Ciputat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Dua Mei Ciputat yang beralamat di Jalan Abdul Ghani nomor 135 Ciputat Tangerang Selatan. Adapun penelitian
ini dilaksanakan di bulan September 2014. Alasan penulis memilih tempat penelitian di sekolah tersebut yaitu :
1. Lokasi sekolah tersebut dapat dijangkau dengan mudah. 2. Penulis mengenal keadaan sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam
melakukan observasi.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Trianto dalam bukunya bahwa “penelitian tidakan
kelas adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu objek penelitian di kelas
tersebut”.
1
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas PTK
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas PTK atau lebih dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri”.
2
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan mutu bersamaan dan secara
1
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action ResearchTeori dan Praktik, Jakarta: Prestasi Pustakaraya,2011, h.13
2
Rochiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2009 , h.13
terintegrasi guru melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, kegiatan penelitian tindakan kelas dapat dikatakan tidak mengganggu kelancaran
pembelajaran di kelasnya.
3
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa proses yang disebut siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Siklus pertama
dilakukan agar dapat diobservasi, hasil yang dapat dijadikan acuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti. Setiap siklus
dilaksanakan dalam empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sedangkan siklus kedua dilaksanakan apabila siklus pertama
belum tercapai dengan baik. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
merujuk pada model yang dikembangkan oleh Kemmis Mc Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, digambarkan dalam bagan di
bawah ini:
4
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
3
Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Kediri: Jenggala Pustaka Utama, 2006, h.45-46
4
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010, Cet.9, h.16