7. Landasan Teori 7. A functional theory of culture Bronislaw Malinowski.

dan teologi Kristen. Hal ini saya lakukan pertama untuk melihat sejauh mana konsep mereka terhadap tema dari ulasan dalam tulisan ini. Alasan kedua saya melihat pentingnya mengetahui apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh masyarakat pendukung Gerakan Kharismatik ini khususnya di lingkungan GBI Medan Plaza.

1. 7. Landasan Teori

Ketika seorang ilmuwan mengkaji sebuah fenomena alam fisik atau sosial, dengan latar belakang masalah tertentu, ada yang relatif sederhana dan ada pula yang kompleks, maka ilmuwan tersebut biasanya menggunakan teori-teori. Teori menurut pendapat Marckward et al., memiliki tujuh pengertian, yaitu: 1 sebuah rancangan atau skema yang terdapat dalam pikiran saja, namun berdasar pada prinsip- prinsip verifikasi dengan cara eksperimen atau pengamatan; 2 sebuah bentuk prinsip dasar ilmu pengetahuan atau penerapan ilmu pengetahuan; 3 abstrak pengetahuan yang selalu dilawankan dengan praktik; 4 penjelasan awal atau rancangan hipotesis untuk menangani berbagai fenomena; 5 spekulasi atau hipotesis, sebagai ide atau yang mengarahkan seseorang; 6 dalam matematika berarti sebuah rancangan hasil atau sebuah bentuk teorema, yang menghadirkan pandangan sistematis dari beberapa subjek; dan 7 ilmu pengetahuan tentang komposisi musik, yang membedakannya dengan seni yang dilakukan atau seni yang dieksekusi. 47 47 Marckward, Albert H. et al. eds.,Webster Comprehensive Dictionary volume 2. Chicago: Ferguson Publishing Company,1990.hlm.1302. Universitas Sumatera Utara Teori mengarahkan ilmuwan untuk melakukan kerjanya dalam menganalisis permasalahan keilmuan yang ditemuinya. Sesuai dengan yang menjadi permasalahan dalam tulisan ini, maka penulis menggunakan beberapa teori untuk mengkaji beberapa pokok permasalahan, selain beberapa teori pendukung yang dirasa perlu dalam mengulas topik tertentu dalam tulisan ini. 1. 7. 1. A functional theory of culture Bronislaw Malinowski. Saya akan melihat pola-pola gereja Kharismatik yang sedang muncul melalui perspektif etnologis. Etnologi adalah cabang dari Antropologi yang menganalisis secara komparatif, kebudayaan-kebudayaan dari masyarakat kontemporer atau kelompok-kelompok linguistis. Penelitian etnologis akan mencakup penelitian atas pola-pola tingkah laku individual dan komunal 48 , nilai-nilai kehidupan, model-model religius dan sebagainya. Tujuan tulisan ini mengadopsi pendekatan etnologis adalah untuk memberi wawasan yang mendalam dan reflektif, khususnya menyangkut dengan ibadah, teologi, dan praktek-praktek ajarannya. Dalam metode antropologi kebudayaan tercatat setidaknya terdapat enam ciri berbeda yang disebut kompleks kultural, dan menentukan cara suatu komunitas berfungsi. Menurut Malinowski terdapat enam ciri pada tingkat mikro dapat dijelaskan sebagai kebutuhan individual dan pada tingkat makro sebagai kebutuhan komunal, keenam ciri kompleks kultural tersebut adalah 1 lapar, 2 reproduksi, 3 keamanan, 4 gerakan, 5 pertumbuhan, 6 kesehatan. 48 Teori pola tingkah laku individual dan komunal oleh Cooley dalam Wilfred J. Samuel, Op.Cit.,hlm.80 Universitas Sumatera Utara Malinowski mulai mengembangkan suatu kerangka teori baru untuk menganalisis fungsi dari kebudayaan manusia, yang disebutnya dengan teori fungsional tentang kebudayaan atau a functional theory of culture. Ketika kebudayaan dikaitkan dalam konteks Kharismatik, maka akan tercermin pribadi- pribadi atau kelompok-kelompok orang yang memiliki kebutuhan spesifik, seperti “gaya hidup” dan ekspresi yang bisa dibedakan, yang membuat mereka mendapat label Kharismatik. Sehingga kebudayaan dalam Kharismatik mengacu kepada kebiasaan praktek-praktek agama yang dapat dilihat melalui jemaat yang melakukan ekspresi, teologi, dan aktivitas yang sifatnya pentakostal. Sehingga tulisan ini dapat secara seksama meneliti kebiasaan-kebiasaan Kharismatik atau praktek-praktek kultural, sikap-sikap dan kebiasaan, dan tingkah laku keagamaan. Malinowski membedakan fungsi sosial dalam tiga tingkat abstraksi, yaitu: 1 fungsi sosial dari suatu adat, institusi sosial atau unsur kebudayaan pada tingkat abstraksi pertama mengenai pengaruh atau kesannya terhadap adat, perilaku manusia dan institusi sosial yang lain dalam masyarakat; 2 fungsi sosial dari suatu adat, institusi sosial atau unsur kebudayaan pada tingkat abstraksi kedua mengenai pengaruh atau kesannya terhadap keperluan suatu adat atau institusi lain untuk mencapai maksudnya, seperti yang dikonsepsikan oleh warga masyarakat yang terlibat; dan 3 fungsi sosial dari suatu adat atau institusi sosial pada tingkat abstraksi ketiga mengenai pengaruh atau kesannya terhadap keperluan mutlak untuk berlangsungnya secara terintegrasi dari suatu sistem sosial tertentu. Universitas Sumatera Utara

1. 7. 2. Used and function theory Alan P. Merriam