1. 7. 4. Music and Trance: a theory of the relations between music and possession
oleh Gilbert Rouget
Trance dalam upacara-upacara ritual selalu diasosiasikan identik dengan musik, mengapa dan bagaimana? Trance atau dalam Bahasa Indonesia trans menurut
KBBI online adalah 1 keadaan seseorang terputus hubungannya dengan sekelilingnya: setelah mengisap ganja mereka berada dalam keadaan trans; 2
keadaan tidak sadar karena kerasukan dan sebagainya sehingga mampu berbuat sesuatu yang tidak masuk akal; dalam keadaan—ia menari-nari di atas bara. Gilbert
Rouget memberi analisis keterkaitan antara musik dan trans, dengan menyimpulkan bahwa tidak ada hukum universal yang dapat menjelaskan hubungan antara musik
dan trans. Keduanya sangat berbeda jauh dan tergantung kepada cara pemahaman kultural
konteks masing-masing.
Untuk mengatur informasi yang sangat banyak ini, Rouget membuat teori penting dalam area studi ini 1, Rouget mengembangkan beberapa tipe trance
berdasarkan simbol dan tampilan luar. Ia menggaris bawahi perbedaan antara trance dan ecstasy, shamanism dan spirit possession, communal dan emotional trance.
53
Musik dianalisis dalam hubungan dengan pemain, pelatihan, alat musik, dan kaitannya dengan tari. Pada bab satu tulisannya, Rouget berusaha mengisolasi
perbedaan antara shamanism dengan possession dan menyimpulkannya melalui
53
Rouget sendiri sedikit kesulitan membedakan arti kata “trance” dan “ecstasy”. Hingga ia harus menekankan dengan melihat bentuk keduanya dalam sebuah artikel umum tentang possession
dalam Encyclopedia of Religions and Ethics of 1918. Dalam artikel tersebut tertulis beberapa referensi tentang “nervous crisis”, “ecstasy”. Dengan kata lain kedua topik berkaitan dengan possession yang
terdapat dikalangan orang-orang Yunani, Muslim dan Kristen.
Universitas Sumatera Utara
ekspresi dalam tiga perbedaan, yaitu: perjalanan kepada rohdihadiri oleh roh; dikuasai oleh rohpatuh terhadap roh; sengaja melakukan transtidak dengan sengaja
mengalami trans.
54
2, Rouget menyimpulkan baik secara ilmiah maupun secara foklor bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara beberapa jenis musik dengan—
misalnya pukulan drum yang keras dan cepat, kalimat melodi yang diulang-ulang— dengan beberapa jenis trans. Setiap jenis trans menggambarkan kekuatan dari musik
melalui cara yang berbeda dalam ritual. Dalam
possession trance, musik mengundang roh melalui orang yang sedang trans untuk memperkenalkan dirinya dengan yang ia sembah dan mengijinkan yang
disembah itu untuk memberi tanda atas kehadirannya melalui sebuah tarian. 3, Rouget menyimpulkan, bahwa musik baik vokal maupun instrumental mempengaruhi
secara psikologis dan efek emosional. Tidak terpisahkan dari pola kebersamaan dan tingkah laku, dan bahwa musik dan trans adalah saling berhubungan dalam berbagai
cara sebagai struktur kebudayaan, dengan berbagai jenis musik dan dapat sering dikaitkan dengan keadaan trans.
1. 7. 5. Perspective in music theory oleh Paul Cooper