Etnografi GBI Medan Plaza

BAB IV IBADAH KONTEMPORER DI GBI MEDAN PLAZA: KAJIAN

STRUKTUR, KONTEKS DAN FUNGSI SOSIAL 4.

1. Etnografi GBI Medan Plaza

Medan Plaza merupakan pusat perbelanjaan yang berada dilokasi strategis di wilayah Kota Medan. Pusat perbelanjaan yang tergolong sebagai Plaza tertua di Medan telah berdiri sejak dekade 80-an, plaza ini sempat mengalami kebakaran, namun masih dapat digunakan hingga sekarang. Banyak pihak menganggap bahwa Medan Plaza masih tetap menjadi tujuan berbelanja penting dan dapat bersaing dengan Plaza lain yang lebih baru, modern, dan lebih mewah seperti Plaza Medan Fair, dan juga berada hanya beberapa ratus meter, dari Medan Plaza. Medan Plaza masih tetap ramai dikunjungi hingga saat ini, tidak lain karena plaza ini diuntungkan dengan adanya gereja yang terletak di lantai 6 dan 7. Artinya plaza ini tidak perlu promosi agar dikunjungi oleh masyarakat untuk berbelanja, dengan jumlah total jemaat gereja yang mencapai 40 ribu orang dan tentu memberi dampak langsung terhadap penjualan di pusat perbelanjaan ini. Karena biasanya sepulang ibadah jemaat akan menyempatkan diri untuk setidaknya berbelanja atau singgah di restoran cepat saji yang tersedia. Jika tidak demikian “mungkin” plaza ini akan mengalami nasib yang sama dengan plaza-plaza yang hampir seusia dengannya seperti Olympia Plaza dan Perisai Plaza, Sinar Plaza yang telah lebih dulu “mati suri”. Universitas Sumatera Utara Lokasinya yang mudah dijangkau dari berbagai arah di Kota Medan dan dilewati oleh banyak armada angkutan kota, membuat plaza ini semakin menjadi pilihan tujuan belanja bagi banyak orang. Selain itu pihak pengelola plaza ini juga terus memperhatikan kebutuhan pengunjung dengan memperbaiki fasilitas dan sarana yang kondisinya telah tua termakan usia, seperti lift, eskalator, toilet, AC, dan sebagainya, agar pengunjung merasa nyaman berkunjung di Medan Plaza. Gambar 17. Pusat Perbelanjaan Medan Plaza Sumber : www.medanku.com Berada di Kecamatan Medan Baru tepatnya di Jalan Iskandar Muda No.321, Medan Plaza dikelilingi oleh masyarakat yang berdiam di kawasan tergolong ekonomi menengah ke atas. Kawasan Medan Plaza dan sekitarnya merupakan wilayah yang mayoritas didiami oleh etnis Tionghoa di sepanjang jalan Orion, Gatot Universitas Sumatera Utara Subroto, Nibung Raya dan sebagainya, sedangkan di wilayah Medan Baru merupakan tempat yang banyak didiami oleh etnis Batak dan Melayu dan Minang dan lain-lain. Sehingga kita akan menemui berbagai etnis yang datang beribadah di GBI Medan Plaza, seperti Tionghoa, Tamil, Batak, Jawa, Melayu, Nias, Karo, dan sebagainya. Sebagai gereja nasionalis, GBI Medan Plaza tidak memandang suku dan ras. Dalam GBI tidak ada yang namanya “tembok” kesukuan, tidak ada pribumi dan non- pribumi, tidak ada minoritas dan mayoritas. Semua adalah mahluk Allah yang sama nilainya dan dikasihi Tuhan Yesus Yohahes 3:16 dan Roma 5:8, sehingga gereja ini memiliki kesatuan sosiologis. Menurut Hendropuspito 182 yang pertama adalah kesatuan sosiologis yang tertua yaitu kesatuan manusia-manusia didirikan atas unsur- unsur kesamaan, misalnya sama-sama sebagai penganut Kristen Kharismatik dalam wadah GBI Medan Plaza. Kesatuan yang kedua adalah kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama. Artinya di dalam tubuh GBI Medan Plaza terdapat rasa persaudaraan karena mempunyai pandangan hidup yang sama, yaitu Kharimatisme. Tetapi rasa persaudaraan ini rapuh, karena orang tidak saling mengenal. Terutama karena jemaat khusus GBI Medan Plaza terlalu besar, hingga mencapai ± 15.000. Seperti yang disampaikan oleh Wilfred J. Samuel dalam teori kecenderungan gereja Kharismatik, dimana salah satunya adalah pola gereja yang super-besar mega church juga terjadi di GBI Medan Plaza. Terlebih lagi gereja ini sedang membangun gereja dengan 182 Hendropuspito,O.C. Sosiologi Agama,Penerbit Kanisius,Yogyakarta.1983.,hlm.52 Universitas Sumatera Utara kapasitas 15.000 tempat duduk di Sumatera Resort, maka gereja label mega church semakin melekat di gereja ini. Gambar 18. GBI Sumatera Resort tempat ibadah pengganti GBI Medan Plaza Sumber: Tim pembangunan GBI Sumatera Resort Yang ketiga adalah kesatuan iman keagamaan. Diantara kesatuan sosiologis, kesatuan iman keagamaan adalah kesatuan yang tertinggi yang dapat dikenal manusia di dunia ini. Sebab dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimasi yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi ultimate yang dipercayai bersama. Dalam hal ini jemaat GBI Medan Plaza menjumpai sesamanya dalam suatu “kepercayaan bersama” een gemeenschappelijk geloven dimana semua, masing-masing dan bersama-sama menyerahkan diri kepada “yang tertinggi” serta dalam mengalami kebersamaanya dalam iman bersama merasakan kebahagiaan yang tertinggi. Karena itu dalam Universitas Sumatera Utara persatuan ini penganut kekristenan Kharismatik umumnya selalu mencari sesamanya yang seiman, karena hanya di dalam jenis kesatuan yang seiman, manusia dapat mengungkapkan perasaan yang terdalam dan terkuat.

4. 1. 1. Perangkat Pendukung Ibadah