2. 2. Penyajian Ibadah Kontemporer IBADAH KONTEMPORER DI GBI MEDAN PLAZA: KAJIAN

tetap hidup dan menyerap ibadah tersebut dalam berbagai kegiatan sekuler yang terstruktur yang terletak di luar konteks ibadah itu sendiri. 193

4. 2. 2. Penyajian Ibadah Kontemporer

Struktur ibadah kontemporer dapat disajikan secara berbeda berdasarkan tujuan dari ibadah tersebut. GBI Medan Plaza memiliki beberapa jenis ibadah, seperti ibadah doa puasa, doa pengerja dan sebagainya. Namun secara umum ibadah dilakukan dengan struktur yang sama. Sebelum ibadah dimulai pada waktu yang ditetapkan, setiap orang yang telah terlibat dalam pelayanan harus sudah hadir di gereja setidaknya 30 menit sebelum ibadah. Dengan mengenakan pakaian celana hitam dan baju putih 194 para hamba Tuhan yang melayani membangun mesbah diantara sesama pelayan Tuhan dengan berdoa sebelum jemaat hadir digereja. Hal ini dilakukan untuk mengundang Roh Kudus melalui nyanyian dan penyembahan singkat yang dilakukan antar sesama pengerja. Setelah bernyanyi sebuah lagu penyembahan yang diulang-ulang beberapa kali, para pengerja kemudian mulai bermazmur dan berbahasa roh, lalu diakhiri oleh doa. Doa tersebut biasa untuk memohon penyertaan Tuhan atas ibadah yang akan dilakukan, seperti berikut: “Terima Kasih Tuhan Yesus atas penyertaan dan kasih karuniaMu atas kami sepanjang minggu ini. Pagi ini hambaMu berkumpul di rumahMu 193 Victor Turner.,1974. Dramas, Fields, and Metaphors, Ithaca: Cornell University Press.hlm.298. 194 Pakaian para pengerja yang melayani pada saat ibadah diatur setiap minggu I,II,III, IV dan ke V berbeda-beda, misalnya minggu I hitam putih, minggu II batik, minggu ke III memakai jas pria memakai blazer wanita dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara untuk melayani Engkau dalam ibadah sesi pertama ini. Kami berdoa untuk anak-anakMu yang sedang dalam perjalanan menuju rumahMu Tuhan, biarlah penyertaanMu atas mereka hingga sampai di tempat ini dengan sukacita, dan biarlah pengurapanMu turun atas hambaMu yang masih dalam perjalanan kerumahMu ini, yang akan menyampaikan firmanMu, kiranya Kau pakai dia lebih lagi dalam setiap pelayan untuk kerajaanMu, dan kiranya Roh KudusMu memenuhi setiap kami di tempat ini. Biarlah ibadah ini berkenan dihatiMu Tuhan, supaya setiap orang yang hadir di rumahMu pagi hari ini merasakan hadiratMu, biar setiap anak-anakMu yang hadir Engkau perbaharui, sehingga mereka tidak sama lagi ketika mereka pulang, anak-anakMu menjadi baru orang-orang yang baru dan berkenan dihatiMu Tuhan. Kami juga berdoa untuk setiap imam musik yang melayani saat ini, biarlah pengurapanMu turun atas mereka, kami juga berdoa untuk worship leader yang memimpin pujian, biarlah melalui setiap pujian yang dinaikkan itu berkenan dihatiMu, biar Engkau bertahkta diatas puji-pujian kami Tuhan. begitu juga dengan semua peralatan yang kami gunakan untuk jalannya ibadah ini Tuhan, untuk sound system, peralatan musik, dan semua perlengkapan yang berhubungan dengan ibadah ini, kami serahkan kedalam tanganMu Tuhan, biarlah semua dapat berfungsi dengan baik agar ibadah dan puji- pujian ini menjadi dupa yang harum dihadapanMu. Kami serahkan ibadah ini kedalam tanganMu Tuhan, mari hamba-hamba Tuhan yang siap melayani Tuhan, sama-sama kita katakan, Amin” Setelah selesai berdoa, mungkin ada beberapa pengumuman yang harus disampaikan kepada para pengerja yang berkaitan dengan ibadah, misalnya persembahan dilakukan sebanyak dua kali dan sebagainya. 195 Sementara itu, worship leader akan memberikan worship list yang berisi judul-judul lagu yang akan dibawakan sepanjang ibadah. Jumlah lagu yang dibawakan idealnya minimal terdiri dari lima lagu, yakni dua lagu penyembahan worship di awal ibadah dan dua lagu pujian praise, dan 195 Setiap orang yang melayani pada hari itu sudah mengerti tugas masing-masing karena daftar nama-nama hamba Tuhan yang melayani selama satu bulan telah ditetapkan melalui jadwal pelayanan yang dibagikan setiap awal bulan. Universitas Sumatera Utara satu lagu penyembahan sebelum firman Tuhan disampaikan Pendeta yang juga sebagai pengantar bagi Pendeta saat berjalan menuju altar untuk berkhotbah. Jumlah lagu tersebut bisa saja berubah, khususnya bila Pendeta yang berkhotbah ‘gemar’ menyanyi ditengah-tengah khotbah. Gambar 22. Worship list daftar lagu yang dibagikan kepada seluruh imam musik saat ibadah Sumber: Departemen Musik GBI Medan Plaza Tepat pada jam yang ditetapkan ibadah dimulai, para hamba Tuhan, imam musik berada di tempat dimana ia melayani. Ibadah harus dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Menurut Pdt. R. Bambang Jonan, ketika kita menetapkan jadwal ibadah pada pukul 07:00 WIB berarti kita telah berjanji kepada Tuhan bahwa tepat pukul 07:00 WIB Tuhan akan mendengar puji-pujian dari gereja Universitas Sumatera Utara ini. “Tidak perlu menunggu gereja dipenuhi jemaat, walaupun tidak ada jemaat, ibadah harus tetap dilakukan tepat waktu”, ujar Beliau. 196 Ruang gereja telah dipenuhi oleh jemaat, lalu koordinator ibadah menuju podium di altar dan mengajak jemaat untuk bangkit berdiri dan berdoa untuk memulai ibadah. Doa diiringi dengan musik yang lembut melalui permainan piano imam musik. Sementara setelah doa selesai, worship leader mempersilahkan jemaat duduk kembali, namun biasanya worship leader akan mencoba mencairkan suasana dengan mengatakan, “Sebelum BapakIbu duduk, salam di sebelah kiri dan kanan disekitar BapakIbu dan katakan, Selamat Hari Minggu”. Lagu penyembahan pertama dinyanyikan dengan diiringi oleh piano saja dengan dinamik yang lembut, setelah itu diulang kembali kepada bait pertama, dengan iringan seluruh tim musik dan singer backingvocal. Lagu penyembahan ini diiringi dengan pengulangan yang terus dilakukan ±8-10 kali. Perubahan dinamika dan tempo sangat menentukan bagaimana sebuah lagu penyembahan itu dibawakan oleh tim musik itu untuk menciptakan atmosfir penyembahan kepada jemaat. lihat pola perubahan yang dilakukan pada bab dua. Perubahan dilakukan secara bertahap melalui variasi permaianan pemain drum. Tahap-tahap yang dilakukan dilakukan oleh pemain drum, tentu diikuti oleh permainan piano, synthesizer dan bas yang secara berangsur-angsur juga dimainkan semakin keras. Jemaat tampak terlihat dengan hikmat bernyanyi mengikuti dan menghayati 196 Ibadah juga dapat dimulai walau Pendeta yang bertugas khotbah belum hadir di gereja. Hal ini dapat saja terjadi karena ibadah diawali pada 45 menit pertama dengan lagu-lagu penyembahan dan pujian, dan mungkin saja Pendeta tersebut masih berkhotbah di gereja cabang lain. Universitas Sumatera Utara bait demi bait, ada yang bernyanyi dengan gerakan tangan, ekspresi wajah yang meratap bahkan menangis sambil mengikuti lagu. Setelah beberapa kali pengulangan, pada bagian ending diakhiri dengan kadens dan sorak-sorai sambil worship leader mengajak jemaat untuk berbahasa Roh. Lalu imam musik memainkan flowing yang mengarahkan jemaat kepada sebuah penyembahan dengan dinamik yang berangsur- angsur keras hingga mencapai sebuah klimaks. Dan puncaknya drum berhenti yang terdengar hanya piano dan synthesizer yang memainkan improvisasi yang dimainkan imam musik dengan pola open chord untuk menggiring worship leader melanjutkan lagu penyembahan kedua. Lagu penyembahan kedua juga dilakukan dengan cara yang sama dengan lagu pertama. Namun pada lagu kedua, worship leader bisa secara spontan tiba-tiba melakukan medley dengan lagu-lagu lain yang tidak tercantum pada worship list. Ketika dinamik sudah mencapai klimaks kemudian worship leader mengundang jemaat untuk bernyanyi sambil berdiri untuk melanjutkan ibadah dengan lagu-lagu pujian. Setelah itu lagu akan diakhiri kadens dan sorak-sorai, lalu ditutup dengan doa, sementara imam musik tetap memainkan tema-tema lagu kedua hanya dengan piano saja. Secara spontan juga, worship leader setelah menutup dengan doa, secara spontan juga bisa saja mengulang kembali lagu penyembahan kedua dengan lembut diiringi piano. Sangat fleksibel dan tergantung sepenuhnya kepada worship leader. Setelah lagu penyembahan pertama dan kedua selesai dinyanyikan, tim musik berhenti bermain—kecuali piano—dan worship leader akan bertanya kepada jemaat, “Adakah diantara BapakIbu yang baru pertama sekali menghadiri ibadah di tempat Universitas Sumatera Utara ini gereja ini?, tolong lambaikan tangan saudara”. Jika ada maka para pengerja akan datang menyalami jemaat yang baru tersebut sambil menyerahkan kartu untuk diisi data-data jemaat yang baru tersebut, dengan tujuan memperoleh alamat, atau nomor telepon, atau ingin dikunjungi oleh para pengerja untuk mendoakan jemaat atau saudaranya. Sementara itu worship leader akan mengatakan kepada jemaat, “Mari kita beri tepuk tangan buat Tuhan yang telah mengirimkan jiwa-jiwa baru kerumah Tuhan”. Namun, jika tidak ada seorangpun jemaat yang pertama sekali menghadiri ibadah di gereja, maka worship leader akan mengatakan kepada para jemaat, “Biarlah kita semua ditempat ini gereja menjadi jemaat-jemaat yang setia beribadah dihadapan Allah”. Sebelum lagu pujian dinaikkan, Sekali lagi worship leader berusaha mencairkan suasana dengan mengatakan kepada jemaat untuk saling tos kiri dan kanan sambil mengatakan “Kamu umat pilihan Tuhan”. Setelah itu ibadah dilanjutkan kepada lagu-lagu pujian, sementara jemaat tetap dalam posisi berdiri. Idealnya lagu pujian hanya dua lagu, namun bisa juga satu atau bahkan tiga lagu. Pada saat lagu-lagu pujian jemaat biasa melakukan gerakan-gerakan tematis yang berhubungan dengan teks lagu yang dinyanyikan, misalnya saat menyanyikan lagu berjudul “Anggur Baru” dibagian reff : “Anggur baru tercurah penuhi umat-Nya dengan suka cita…ha..ha..ha”. Pada bagian ini worship leader dan jemaat akan melakukan gerakan mengangkat kedua tangan sejajar bahu, sambil pada bagian ujung jari melakukan gerakan seperti memercikkan air—mencurahkan—ke arah mimbar atau jemaat lain yang ada disekitarnya. Kemudian pada reff bait kedua yang berbunyi: Universitas Sumatera Utara “Minyak baru tercurah urapi umat-Nya nyata kuasa-Nya”. Sedangkan pada bagian ini jemaat melakukan gerakan menopangkan kedua tangan kearah depan, seperti gerakan yang akan menerima sesuatu yang telah dicurahkan. Dan kelima ujung jari tangan kiri dan kanan dengan posisi telapak tangan terbuka keatas, seperti melakukan gerakan memanggil. Atau ketika menyanyikan sebuah lagu dengan teks “Ku kan terbang…tinggi di awan” maka jemaat dan worship leader merentangkan kedua tangan menirukan gerakan burung yang sedang terbang. Dan ketika menyanyikan lagu dengan teks “Tanganku kuangkat padaMu, mensyukuri rahmat yang Kau b’ri”, maka jemaat akan mengangkat tangannya, lalu “Kaki ku melompat bagiMu, s’bab rahmatMu baru s’tiap pagi” maka jemaat akan bernyanyi sambil melakukan gerakan melompat. Setelah lagu pujian dinaikkan, jemaat kembali dipersilahkan duduk. Sementara imam musik memainkan open chord untuk lagu penyembahan yang akan diikuti dengan pengumpulan persembahan dan pengkhotbah naik ke altar menuju podium untuk menyampaikan firman Tuhan. Khotbah disampaikan selama ±45 sementara piano tetap dimainkan dengan lembut untuk tetap membangun suasana doa yang akan mendukung ketika Firman Tuhan disampaikan. Namun ada juga Pendeta yang tidak bersedia khotbahnya diiringi dengan permainan piano yang lembut. Banyak hal yang berbeda terjadi selama khotbah berlangsung, hal ini sangat ditentukan oleh pribadi Pendeta yang menyampaikan khotbah. Beberapa Pendeta bisa saja banyak menyelingi khotbahnya dengan nyanyian, beberapa justru berkhotbah tanpa nyanyian sama sekali, beberapa banyak berkhotbah dengan menampilkan Universitas Sumatera Utara materi khotbah disertai slide-slide melalui power point—yang kadang lebih menyerupai presentasi dalam seminar—beberapa justru banyak mengisi khotbahnya dengan humor-humor yang membuat suasana benar-benar larut dalam sukacita, dan sebagainya. Setelah khotbah disampaikan, beberapa Pendeta bisa saja langsung mengakhiri dengan doa, atau justru bernyanyi dan menyembah, berbahasa roh, melakukan altar call dan mengurapi jemaat dengan mencurahkan karunia Roh Kudus, mencurahkan karunia kesembuhan, berdoa agar Tuhan mencurahkan berkat, dan sebagainya. Saat mencurahkan karunia-karunia tersebut, musik dimainkan dengan keras pada tingkat tonik. Pemain drum akan memainkan cymbal secara trilling dengan dinamik crescendo, lalu Pendeta dengan telapak tangan terbuka akan mengangkat tangannya lurus ke depan sambil membunyikan “Sssssshhhhhhhhh….” Berulang-ulang melalui mikrofon, diikuti dengan suara cymbal yang dipukul trilling. Bunyi ini menggambarkan seperti sesuatu yang sedang “mengalir”, tercurah kepada jemaat. Universitas Sumatera Utara Contoh 22. Kemudian Pendeta akan berteriak “Trima….Trima….Trima…” di respon oleh pemain drum melalui aksen-aksen pada kick drum dan cymbal mengikuti bentuk suku kata “tri-ma” tersebut. Contoh 23. Kemudian setelah ditutup dengan doa, jemaat kembali duduk untuk mendengar pengumuman warta sepekan yang dibacakan oleh pengerja sambil kantong persembahan dijalankan kepada jemaat. Setelah itu jemaat akan menyaksikan warta tambahan melalui video yang ditampilkan pada layar infocus. Warta tambahan disampaikan oleh seorang presenter yang khusus diaudisi untuk Universitas Sumatera Utara melayani sebagai presenter warta tambahan, layaknya presenter acara infotainment. Berikutnya jemaat akan menyaksikan pemutaran video Pastoral message dari Gembala Pembina Rohani Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo di Jakarta. Setelah semua pengumuman warta sepekan disampaikan ibadah akan segera berakhir, maka jemaat diundang untuk bangkit berdiri kembali, lalu seorang pendoa akan menuju podium di altar untuk menyampaikan doa berkat doa pulang. Doa ini diiringi oleh permainan musik oleh seluruh tim musik, pola iringan yang dimainkan sangat bervariatif. Biasanya diambil dari pola-pola flowing dengan progresi akor breaking down I-VII-vi-V-IV-iii-ii-V-I. Setelah doa selesai, maka Pendeta yang menyampaikan khotbah kembali ke altar untuk memberikan doa berkat sambil mengangkat tangannya ke arah jemaat. Doa berkat tersebut berisi seperti berikut, “Pulanglah, dan bawalah damai sejahtera dari Allah Bapa, mulai hari ini, sampai Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kali, sampai Maranatha, bahkan sampai selama-lamanya, Amin”. Ketika doa berkat ini dipanjatkan oleh Pendeta, maka imam musik akan mengiringi doa tersebut dengan musik yang pola yang progresi harmoninya turun dengan langkah setengah half step seperti dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Contoh 24.

4. 3. Ibadah Kontemporer Sebagai Sebuah Kontekstualisasi