1. 2 Menentukan Lagu Dalam Ibadah

3. 1. 2 Menentukan Lagu Dalam Ibadah

Dalam ibadah-ibadah yang dilakukan di GBI Medan Plaza, musik yang dipanjatkan dalam ibadah kepada Allah terbagi atas dua, yang pertama disebut dengan puji-pujian praise dan yang kedua disebut dengan penyembahan worship. Esensi keduanya tidak berbeda dan keduanya merupakan suatu pernyataan dan ungkapan yang khusus. Puji-pujian bukanlah berbicara tentang lagu-lagu dengan tempo yang cepat atau lirik dari firman Tuhan yang dinyanyikan. Dan penyembahan bukanlah sebuah lagu dengan tempo yang lambat. Keduanya tidak berbicara tentang cepat atau lambatnya lagu. Tetapi jemaat atau kebanyakan imam musik mengetahui bahwa lagu puji- pujian praise merupakan lagu dengan tempo cepat dengan irama yang variatif seperti rock, disco, polka, march, samba dan sebagainya, semenatar lagu penyembahan worship adalah lagu dengan tempo lambat misalnya denga irama waltz dan ballad. Karena perbedaan ini yang tampak jelas dan dapat dikenali dengan mudah. Tetapi menurut Pdt. Joshua Ginting dengan tempo yang relatif cepat seseorang bisa juga menyembah, dan dengan tempo relatif lambat bisa menaikkan pujian. Sehingga persepsi bahwa lagu worship penyembahan harus lambat adalah sebuah kekeliruan. 149 Pdt. Joshua Ginting mengatakan sesungguhnya esensi pujian tidak hanya sebatas pada tempo musik yang cepat. Melainkan bagaimana cara atau tindakan untuk 149 Disampaikan dalam kuliah Dogmatika di STT Misi Pelita Kebenaran pada tanggal 12 Mei 2011 Universitas Sumatera Utara mengagungkan atau membesarkan nama Tuhan atas apa yang Tuhan perbuat. Dalam puji-pujian Allah menyambut iman kita dengan kehadiran-Nya, dan penyembahan kebalikannya, yakni kita menyambut serta menanggapi kehadiran Allah. 150 Lagu-lagu pujian dan penyembahan tersebut biasa dipilih oleh seorang worship leader sesuai dengan tema atau topik khotbah yang telah dikoordinasikan dengan Pendeta yang akan khotbah. 151 Kecuali untuk ibadah perayaan hari-hari besar Kristen, misalnya seperti Paskah atau hari Natal, maka tema lagu juga disesuaikan dengan hari besar tersebut. Selain itu cara lain menentukan lagu-lagu pujian dan penyembahan yang akan dibawakan dalam ibadah pada hari minggu idealnya merupakan lagu yang diperoleh dari hasil berdoa sepanjang minggu senin-sabtu. Namun saya sering menjumpai bahwa lagu-lagu yang dibawakan sangat tergantung dari selera worship leader. Dan justru disusun hanya beberapa menit sebelum ibadah dimulai, serta disusun tidak berdasarkan tema-tema ibadah yang ditetapkan. Sehingga seorang Pdt. Lukgimin Aziz 152 pernah memberi istilah kepada worship leader yang demikian sebagai “gue suka, lu bisa…jalan”. Pendeta Lukgimin Aziz mengatakan seharusnya lagu yang akan dibawakan bukan berdasarkan selera pribadi atau selera tim musik, melainkan lagu yang akan dibawakan dalam ibadah tersebut diperoleh 150 Mike and Hibbert, Op.Cit.,hlm.163 151 Namun sering juga worship leader tidak mengetahui siapa Pendeta yang akan khotbah, atau Pendeta tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada worship leader lagu apa yang akan dinyanyikan, sehingga worship leader memiliki inisiatif sendiri dalam menentukan lagu pujian dan penyembahan yang akan dibawakan. 152 Salah seorang Pendeta pejabat di GBI Rayon IV Medan Plaza dan sebagai Gembala beberapa cabang GBI, seperti: GBI Grand Angkasa, GBI Swis-Bel, GBI Yang Lim Plaza, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara dari tuntunan Roh Kudus melalui doa sepanjang minggu sebelum ibadah dilaksanakan.

3. 2. Nashville Number System