Dengan desain gereja sedemikian rupa, dilengkapi berbagai perangkat yang lebih cenderung familiar digunakan dalam bisnis pertunjukan hiburan showbiz
daripada digunakan dalam gereja yang dikenal selama ini, telah memberi dan membuka pandangan jemaat-jemaat simpatisan
188
bahwa salah satu ciri-ciri gereja yang modern adalah gereja yang mampu melakukan kontektualisasi dengan tetap
mengutamakan Firman Tuhan di atasnya. Sehingga pemakaian perangkat-perangkat pendukung dengan berbagai kecanggihan dan fungsinya tersebut telah merubah wajah
gereja yang dikenal selama ini dan tentu sangat mempengaruhi terhadap jalannya ibadah itu sendiri. Secara sederhana, masuknya teknologi seperti laptop dan infocus
dalam sebuah ibadah jelas telah mempengaruhi pola ibadah dan jemaat itu sendiri.
4. 1. 2. Pelayanan Yang Terlibat Dalam Ibadah
Sebuah ibadah yang akan dilaksanakan setiap hari minggu, bukanlah ibadah yang dipersiapkan hanya beberapa jam sebelumnya. Melainkan merupakan sebuah
proses yang berlangsung beberapa hari sebelumnya serta melibatkan banyak orang dari beberapa departemen. Hal ini agar ibadah tersebut dapat berjalan baik dan
dikatakan “sukses”. Secara bergantian setiap minggu Departemen Doa GBI Medan Plaza dan dari berbagai gereja cabang yang juga berada dibawah penggembalaan GBI
Medan Plaza melakukan doa keliling. Doa keliling adalah doa yang dilakukan di atas
kendaraan mobil dengan mengitari Kota Medan, juga mengitari wilayah dimana
188
Jemaat simpatisan adalah jemaat yang tidak resmi terdaftar sebagai jemaat tetap di gereja, melainkan hanya datang beribadah sesekali sebagai simpatisan dalam beribadah.
Universitas Sumatera Utara
gereja tersebut berada dan berdoa bagi lingkungan di sekitar gereja. Di dalam mobil dengan menggunakan gitar, tamborin beberapa orang pendoa menaikkan lagu pujian
dan penyembahan dan berdoa bagi keamanan Kota Medan, berdoa untuk Pemerintahan, berdoa untuk jiwa-jiwa yang akan datang beribadah ke gereja, berdoa
untuk roh-roh jahat dan penguasa-penguasa di udara iblis agar tidak berusaha mengganggu
jalannya ibadah.
Doa keliling juga merupakan sebuah peperangan rohani yang dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat yang ada dilingkungan gereja tersebut berada. Selain itu setiap
pengerja juga melakukan doa pada pertengahan minggu pada hari rabu malam yang disebut dengan KTM Kebaktian Tengah Minggu yang tujuannya berdoa untuk
kelancaran ibadah yang akan dilaksanakan pada hari minggu yang akan datang dan terhadap jumlah kehadiran jemaat.
Departemen musik juga telah melakukan persiapan ibadah dengan melakukan latihan musik, yang biasa dilakukan sebelum ibadah hari minggu dilaksanakan.
Mulai dengan pemilihan lagu yang akan dibawakan, mungkin melakukan sedikit aransemen pada lagu pujian, atau melakukan medley beberapa lagu, merupakan hal-
hal yang biasa dilakukan dalam persiapan ibadah. Seperti telah saya sebutkan pada bab dua, bahwa imam musik juga sedang melakukan peperangan melawan penghulu-
penghulu di udara iblis. Melalui musik, imam musik merupakan pembawa “senjata” untuk melawan kuasa-kuasa kegelapan sehingga akan membawa jemaat kepada
sebuah ibadah yang penuh dengan hadirat Tuhan. Jika ibadah yang dilakukan pada pukul 07:00 minggu pagi, maka seluruh
Universitas Sumatera Utara
pihak yang terlibat dalam ibadah, seperti koordinator ibadah, wakil koordinator ibadah, petugas soundman, operator multimedia laptop, diakendiakones, usher,
189
pembaca warta, pendoa syafaat doa pulang, singer, worship leader, guru sekolah minggu, petugas cameraman, pendoa, imam musik pihak-pihak yang terlibat langsung
dalam ibadah harus hadir 30 menit sebelumnya untuk berdoa bersama-sama agar ibadah dapat berjalan dengan baik. Mereka harus bersama-sama dan unity dalam
melayani Tuhan, agar ibadah tersebut berkenan di hati Tuhan. Seluruh pelayan dan pendoa akan berdoa untuk seluruh perangkat yang digunakan dalam ibadah. Seorang
pendoa akan mengambil minyak urapan zaitun dan mengoleskan kepada alat musik dan sound system yang digunakan. Hal ini bertujuan agar perangkat yang digunakan
terhindar dari kerusakan, gangguan yang akan mempengaruhi kelancaran ibadah.
4. 2. Struktur Ibadah Yang Fleksibel dan Spontan