14. Karakteristik Progresi Akor 14. 1. Progresi Akor I-VVII-vi-V-IV-iii-ii-V-I

perubahan penulisan untuk lebih menyederhanakan dan lebih mudah dimengerti kalangan non akademi. Contoh 17. Musik Kristen kontemporer merupakan genre musik yang berasal dari tradisi musik rakyat folk music yang kemudian menjadi populer di Nashville, Amerika Serikat. Sehingga ketika lagu-lagu tersebut mulai ditranskrip maka tidak terlepas menggunakan konsep-konsep transkrip dalam teori musik populer seperti penggunaan slash chord salah satunya. Termasuk dalam musik yang digunakan di GBI Medan Plaza, penggunaan slash chord merupakan cara untuk “memperkaya” harmoni termasuk pemakaian akor-akor mayor 7 dan 9 yang cenderung digunakan dalam pujian dan penyembahan sehingga musik yang dihasilkan terdengar lebih memiliki nuansa jazzy.

3. 14. Karakteristik Progresi Akor

Universitas Sumatera Utara Dalam lagu-lagu pujian maupun lagu penyembahan yang digunakan dalam GBI Medan Plaza khusunya terdapat beberapa kecenderungan pola harmoni yang banyak muncul dan sangat umum digunakan. Kecenderungan pola harmoni tersebut kemudian menjadi ciri khas gerak langkah harmoni dalam musik yang dimainkan di GBI Medan Plaza. Gerak progresi akor tersebut membentuk sebuah pola-pola yang sering digunakan dalam lagu-lagu penyembahan, sehingga menjadi karakter musik gereja Kharismatik. Kecenderungan tersebut diakui oleh Bapak Pdp.Obed Sembiring. Ia mengatakan, karena nada dasar dalam musik hanya tujuh ditambah lima nada dasar aksidental, sehingga kecenderungan itu bisa saja terjadi, sama halnya dalam musik sekuler juga terjadi hal yang sama. Dalam musik gereja kecenderungan tersebut semakin tampak sama karena, dalam lagu penyembahan progresi akor tersebut cenderung dimainkan dalam irama yang sama, yaitu ballad. Sehingga struktur harmoni dalam setiap lagu dapat dengan “mudah” ditebak arah dan tujuan progresi akor-nya, kecenderungan tersebut seperti beberapa contoh berikut:

3. 14. 1. Progresi Akor I-VVII-vi-V-IV-iii-ii-V-I

Saya menemukan banyak kecenderungan progresi akor yang selalu muncul dan menjadi semacam “ciri khas” progresi akor melalui musik yang digunakan dalam ibadah. Bagi imam musik yang telah memiliki kemampuan musikal yang baik, ia akan dengan mudah mengiringi seorang worship leader walaupun imam musik tersebut belum mengenal lagu tersebut sebelumnya. Karena kecenderungan pola progresi akor Universitas Sumatera Utara ini, seorang imam musik yang bernama Hengky Bangun pada instrumen bas mengatakan kepada saya “musik gereja itu mudah, progresi akornya hampir sama dan begitu-begitu saja”. Salah satu progresi akor yang cenderung muncul adalah yang dikenal dengan breaking down. Pola akor breaking down merupakan progresi akor dengan figured bass yang bergerak turun dari—saya gunakan istilah—‘atas’ menuju ‘bawah’. Dalam angka Romawi pola harmoni breaking down tersebut ditulis I- VVII-vi-V-IV-iii-ii-V-I atau misalnya saya gunakan dalam tangga nada G Mayor: G-DF-Em7-D-C-Am7-D-G dan dalam Nashville Number System 1-57-6m7-5-4- 2m7-5-1 seperti terdapat pada contoh lagu berikut: Contoh 18. Dari Semula S’mua Baik Oleh: Tommy Widodo Budy H Progresi akor dalam kutipan lagu di atas merupakan langkah figured bass yang langkahnya bergerak dari tingkat 1-7-6-5-4-3-2-5-1. Berikut ini bentuk dari harmony shape progresi akor break down: Contoh 19. Universitas Sumatera Utara Dari garis figured bass di atas kita dapat melihat gerak langkah progresi akor turun dan turun, lalu kemudian bergerak naik pada ketukan ketiga di birama keempat. Pola harmoni yang demikian dimainkan dalam tangga nada yang hanya ‘lazim’ di GBI Medan Plaza yaitu C-D-E-F-G-A-Bb. Progresi akor break down juga sering digunakan untuk mengiringi doa berkat doa pulang yang dimainkan dengan dinamik yang berangsur-angsur keras, dimulai oleh piano dan string pad lalu secara perlahan drum dan bas mulai ikut bermain. Progresi akor tersebut akan di ulang-ulang selama doa tersebut masih dipanjatkan. Ketika doa hampir selesai piano dan string pad kembali bermain lembut namun dengan progresi akor langkah setengah half step yang juga dimainkan dengan dinamik yang makin keras cressendo secara dramatis.

3. 14. 2. Progresi Akor IV-IVV-iii-vi-ii-V-I