11. MUSIK DALAM IBADAH KONTEMPORER DI GBI MEDAN PLAZA

Gambar 17. Dramatic gesture berupa grafik perubahan dinamik dalam lagu penyembahan dan flowing saat ibadah kontemporer di GBI Medan Plaza Dengan menggunakan dramatic shape terhadap dinamik dalam membangun atmosfir penyembahan. Kontur ini saya aplikasikan terhadap perubahan dinamik dengan menggunakan dramatic shape dari Paul Cooper terhadap resultan kontur yang sering disebut dramatic shape of music, maka akan didapati secara grafik seperti pada gambar 17 di atas.

3. 11.

Sorak-Sorai Sorak sorai merupakan salah satu bagian dalam ibadah setelah coda yang ditutup oleh kadens lalu disambut dengan sorak-sorai sebelum masuk kedalam penyembahan musik memainkan flowing. Suasana sorak-sorai yaitu dimana worship leader memimpin dan mengajak jemaat untuk bersuka cita, bersorak riang dan bertepuk tangan, mengangkat tangan, mengepalkan tangan dan melakukan teriakan-teriakan sukacita, seperti “Halleluya”, “Yesus”, “B’ri kemuliaan bagi Dia” “Wooooooo…”, “Yeaaaaa…” , “B’ri sorak-sorai bagi Allah…”, “Terpujilah nama- Universitas Sumatera Utara Mu Tuhan...”, dan sebagainya. Untuk lebih menciptakan suasana suka cita tersebut imam musik mendukung worship leader dengan menciptakan suara yang terdengar—saya ibaratkan seperti bunyi “gemuruh”—ramai. Imam musik akan memainkan tingkat harmoni tonik sesuai nada dasar lagu yang dinyanyikan sebelumnya. Tingkat tonik tersebut dimainkan dengan ritem yang cepat berulang-ulang yang menurut Paul Cooper ritem tersebut sebagai “motor” rhythm karena kedinamisannya. Istilah “motor” rhythm untuk menggambarkan gerakan konstan dalam satu atau beberapa bagian musik. 177 Seluruh imam musik memainkan alat musiknya dengan volume yang keras forte dan beberapa imam musik kadang melakukan improvisasi namun tidak secara berlebihan. Pemain drum memiliki tempat yang luas untuk melakukan improvisasi di sini, biasanya ia akan memanfaatkan seluruh bagian drum, seperti: kick drum, tom- tom, hi-hat, cymbal untuk di pukul. Terutama bagian cymbal akan dipukul tanpa henti sehingga terdengar suara gemerincing yang dinamiknya berubah-ubah dari lembut, keras dan lembut. Sedangkan pemain filler akan memilih warna-warna suara seperti string, string pad, brass, French horn dan sesekali timpani. Filler akan menjaga dalam suasana sorak-sorak tetap terdengar suara yang kontinu dengan tangan kiri menekan string pada oktaf yang rendah 8va bassa untuk menimpali suara gitar bas yang juga rendah. Sedangkan tangan kanan akan memainkan improvisasi dengan memberi warna-warna suara seperti brass dan French horn. Hal ini dapat dimainkan secara bersamaan pada satu alat musik, karena synthesizer 177 Paul Cooper,Op.Cit.,hlm.57 Universitas Sumatera Utara tersebut memiliki fasilitas splitpoint yang memungkinkan imam musik memainkan warna suara yang berbeda secara bersamaan pada satu synthesizer saja. Contoh 15. Dalam improvisasi drum tersebut, biasanya imam musik akan melakukan responsori dengan apa yang diteriakkan oleh worship leader. Dengan mengikuti tiap suku kata yang diteriakkan lalu mengimitasi melalui ritem drum. Misalnya worship leader meneriakkan “Halleluya”, maka imam musik yang memainkan drum akan merespon dengan drum yang memainkan imitasi dari setiap suku kata dengan kombinasi cymbal dan kick drum. Setiap satu suku kata Hal-le-lu-ya bernilai seperdelapan ketuk, seperti transkrip berikut: Contoh 16. Universitas Sumatera Utara Tetapi dalam Ibadah Raya pada hari minggu, kita akan menemukan sorak- sorai hanya dilakukan dalam durasi waktu yang tidak lama. Hal ini saya indikasikan, karena ada banyak keterbatasan waktu, mengingat banyaknya jadwal ibadah sepanjang hari minggu di GBI Medan Plaza. Sorak-sorai dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lama 5-10 menit pada ibadah Doa Malam dan Doa Puasa, dimana ibadah ini mayoritas dihadiri para pengerja dan jemaat. Sorak-sorai akan dipenuhi dengan bahasa roh yang dilakukan secara komunal, peniupan shofar, 178 tepuk tangan yang lama, teriakan Pendeta yang “membakar” antusiasme jemaat—semacam orasi yang berapi-api. Ketika mencapai kepada titik tertentu, sorak-sorai dapat secara tiba-tiba berhenti, dan jemaat diam. Namun filler akan tetap memainkan chord tonik menggunakan suara string pad dengan nada yang tetap rendah di tangan kiri, yang menimbulkan sebuah atmosfir kontras dari pukulan drum yang keras tiba-tiba hanya terdengar bunyi string pad yang lembut, bahkan suara musik hening sama sekali, yang terdengar hanya bahasa Roh secara komunal.

3. 12.