intro aransemen ketika akan digunakan dalam ibadah yang mungkin akan menjadi masalah ketika akan dibawakan dalam ibadah. Karena setiap imam musik mungkin
akan mempertahankan versi mereka masing-masing berdasarkan rekaman yang mereka dengar dan bahkan mereka belum pernah bermain dalam tim musik yang
sama.
180
Alasan lain, intro yang terdapat dalam lagu-lagu rohani memiliki durasi yang panjang, sehingga tidak cocok digunakan dalam ibadah dan akan membuat
jemaat diam terlalu lama sepanjang intro dimainkan. Open chord juga merupakan upaya menyederhanakan dan menyeragamkan
kepada satu standar baku sebuah pengantar lagu sehingga ibadah dapat berjalan baik. Karena kemampuan seorang imam musik tidak sama, maka open chord akan
membantu seorang imam musik memberikan intro yang sederhana, tetapi dengan mudah dimengerti oleh jemaat dan worship leader untuk memulai sebuah lagu.
Berikut ini beberapa contoh open chord yang sering digunakan dalam ibadah di GBI Medan Plaza:
1. Open chord I-IVI-I-IVI
180
Tim musik di GBI Medan Plaza tidak dibentuk secara permanen terdiri dari personil imam musik yang sama dalam setiap ibadah, melainkan setiap imam musik dirotasi dan saling bertukar
rekan pelayanan. Sehingga gereja ini berusahanmemiliki standarisasi musik dan kapabilitias imam musik yang sama agar ketika mendapat rekan imam musik yang berbeda dapat bermain dengan baik.
Selain itu juga untuk mencegah persaingan antara tim musik yang satu dengan yang lain dan mereduksi sikap sombong seorang imam musik terhadap tim musik yang lain.
Universitas Sumatera Utara
2. Open chord I-ivI-I-ivI
Open chord tidak selalu harus dimainkan seperti contoh di atas, seorang worship leader adakalanya hanya meminta imam musik memberinya bunyi dari nada dasar
yang ia inginkan lalu langsung saja bernyanyi. Open chord sifatnya hanya sebagai sebuah “pengantar mudah” untuk worship leader memulai sebuah lagu penyembahan,
sehingga sifatnya sangat fleksibel. Jika imam musik memberi nada dasar yang diingikan worship leader dengan tepat, sebenarnya sudah memberi landasan harmoni
bagi worship leader untuk bernyanyi, tanpa harus memainkan pola open chord. Namun dalam prakteknya tentu tidak estetis mengiringi sebuah nyanyian tanpa
diiringi terlebih dahulu dengan sebuah introduksi.
3. 13.
Slash Chord
Universitas Sumatera Utara
Dalam musik populer sebuah slash chord atau slashed chord, juga disebut coumpound chord adalah sebuah akor yang bas nya di mainkan pada root yang
berbeda atau merupakan balikan inversion yang ditandai dengan penggunaan garis miring slash dan nada bas ditulis setelah huruf akor sebenarnya root. Sebagai
contoh akor slash chord dalam C Mayor dalam balikan kedua 2
nd
inversion dituliskan seperti ini ditulis seperti ini CG yang dibaca “C slash G” atau “C over G”.
Dalam permainan piano, tangan kanan memainkan akor C sedangkan tangan kiri berada di nada G atau jika dalam permainan combo band maka pemain bas akan
berada di nada G sedangkan alat musik lain memainkan akor C. Jika nada B merupakan bas maka akan ditulis CB membuat akor C Mayor tujuh dalam balikan
ketiga yang dibaca “C slash B” atau “C over B”. Dalam musik populer, di beberapa aransemen yang khusus terdapat nada-nada
yang kadang kurang penting dari nada yang lainnya, slash chord umumnya digunakan ketika sebuah nada bas yang ingin didengar secara spesifik. Sebagai contoh pada
progresi akor I-V-vi, dengan mengganti tingkat iii dari tingkat akor V pada bas, skala progresi yang menurun telah dibuat dengan bas tersebut. Contohnya, dalama tangga
nada G Mayor akan menjadi akor seperti G-DF- Em. Progresi itu berarti garis bas nya bergerak turun menjadi G-F-E. Jenis slash chord demikian mengandung nada-
nada yang menjadi diatonal. Slash chord merupakan teori musik dalam teori musik tradisional disebut dengan figured bass, dan telah digunakan sejak jaman musik barok
dengan dilambangkan melalui angka-angka. Namun dalam musik populer dilakukan
Universitas Sumatera Utara
perubahan penulisan untuk lebih menyederhanakan dan lebih mudah dimengerti kalangan non akademi.
Contoh 17.
Musik Kristen kontemporer merupakan genre musik yang berasal dari tradisi musik rakyat folk music yang kemudian menjadi populer di Nashville, Amerika
Serikat. Sehingga ketika lagu-lagu tersebut mulai ditranskrip maka tidak terlepas menggunakan konsep-konsep transkrip dalam teori musik populer seperti penggunaan
slash chord salah satunya. Termasuk dalam musik yang digunakan di GBI Medan Plaza, penggunaan slash chord merupakan cara untuk “memperkaya” harmoni
termasuk pemakaian akor-akor mayor 7 dan 9 yang cenderung digunakan dalam pujian dan penyembahan sehingga musik yang dihasilkan terdengar lebih memiliki
nuansa jazzy.
3. 14. Karakteristik Progresi Akor