BAB III MUSIK DALAM IBADAH KONTEMPORER DI GBI MEDAN PLAZA
3. 1. Pelayanan Musik
3. 1. 1 Merekrut dan Inisiasi
Imam Musik
Dalam merekrut
imam musik yang akan melayani di ibadah, GBI Medan Plaza melakukan audisi melalui Departemen Musik untuk menyeleksi musisi-musisi dari
berbagai instrumen, seperti: piano, keyboard, drum, gitar bas, gitar elektrik, saxophone, biola, vokal, dan sebagainya. Musisi tersebut dapat berasal dari berbagai
denominasi dan tidak harus terdaftar sebagai jemaat GBI Rayon IV Medan Plaza. Audisi dilakukan tidak hanya terhadap kemampuan dalam bidang musik, tetapi juga
dengan wawancara secara personal dasar dan tujuan untuk melayani sebagai imam musik.
145
Setelah calon
imam musik tersebut dinyatakan lulus audisi, maka ia berhak mengikuti training musisi yang diadakan satu kali pertemuan dalam satu minggu
selama enam bulan. Dalam training musisi, setiap calon imam musik setiap minggunya akan dilatih berbagai kemampuan musikal, pengenalan konsep, perbedaan
dan karakteristik akan pujian dan penyembahan, hearing, feeling, kepekaan flowing, improvisasi menguasai aba-aba, seperti: nada dasar, pengulangan, modulasi
145
Banyak musisi Kristen yang lebih mencurahkan perhatian dan waktunya untuk mencari popularitas, uang dan “pelayanan” hiburan untuk memanjakan orang Kristen kaya. Pelayanan musik
bukan suatu permainan. Imam musik memiliki tanggung jawab dan panggilan Kudus untuk dipenuhi, saat ini lah waktunya bagi imam musik untuk memasuki pelayanan yang telah ditentukan Tuhan.
Mike Hibbert, Op. Cit.,hlm.20
Universitas Sumatera Utara
overtone, perlambatpercepat tempo, perkerasperhalus suara dynamic, ending, hanya drum drums only, hanya piano pianosynthesizer only dan sebagainya.
Selama masa
training calon imam musik dituntut kelak untuk dapat menjadi contoh bagi jemaat, karena pelayanan imam musik merupakan pelayanan yang
dianggap paling besar peluang untuk jatuh kedalam dosa. Imam musik ketika melayani di altar maka semua mata jemaat tertuju kepada mereka, sehingga tidak
dipungkiri imam musik merupakan pelayanan yang “populer” ujar Bapak Pdp. Obed Sembiring. Kesombongan merupakan hal yang menonjol dalam pelayanan imam
musik, seperti yang terjadi terhadap malaikat Lucifer. Sehingga menanamkan karakter seorang imam musik yang baik dan benar perlu bagi setiap calon imam musik.
Hal senada juga dikatakan Pdt. R. Bambang Jonan, bahwa pelayanan musik di gereja Kharismatik merupakan pelayanan yang dianggap “eksklusif” oleh kalangan
muda, karena mereka bisa “tampil” dihadapan jemaat setiap hari minggu. Karenanya banyak kaum muda belajar musik untuk melayani di gereja namun dengan motivasi
yang kurang tepat, sehingga pelayanan musik kehilangan makna spiritual dan sering menjadi ajang mencari popularitas. Sehingga tidak heran dalam gereja terjadi tarik
menarik imam musik dengan cara menawarkan honor PK:Persembahan Kasih yang lebih besar dan “menggiurkan”,
ujar Beliau.
Selama mengikuti
masa training selama enam bulan, setiap calon imam musik
harus memiliki sertifikat baptis selam
146
dan memiliki sertifikat KOM. Bagi calon
146
Baptis selam merupakan baptis yang dilakukan dengan membasahi seluruh badan dengan mencelupkan kedalam air.
Universitas Sumatera Utara
imam musik yang telah memiliki sertifikat baptis selam dari gereja denominasi lain tidak perlu melakukan baptis selam lagi. Tetapi bagi calon imam musik yang belum
memiliki baptis selam harus melakukan baptis selam yang diadakan oleh gereja GBI Medan Plaza maupun oleh gereja cabang. Dan bagi calon imam musik yang belum
lulus kelas KOM harus belajar terlebih dahulu. Setiap imam musik yang belum di baptis selam dan belum lulus kelas KOM tidak diperbolehkan melayani sebagai imam
musik.
147
Setelah semua persyaratan selesai, maka pada akhir masa training akan diadakan pertemuan Departemen Musik yang melibatkan seluruh imam musik GBI
Medan Plaza dan seluruh cabang-cabang yang ada di sekitar Kota Medan. Dalam pertemuan tersebut koordinator Departemen Musik akan mengumumkan nama-nama
imam musik yang telah lulus training, dan memanggil mereka satu persatu dihadapan seluruh imam musik yang ada untuk berdoa dan menumpangkan tangan
148
kepada imam musik yang baru tersebut. Setelah itu imam musik tersebut akan dijadwal
sebagai salah seorang pelayan musik dalam ibadah-ibadah gereja yang ada dibawah tanggung jawab Departemen Musik GBI Medan Plaza.
147
Namun kenyataannya syarat tersebut bisa saja menyusul dipenuhi karena kebutuhan pelayanan musik yang mendesak di GBI Medan Plaza dan beberapa gereja cabang yang dibawahinya.
148
Berdoa menumpangkan tangan merupakan sikap untuk memberkati orang yang ditumpangi tangan. Hal ini dapat dilakukan walaupun orang tersebut tidak berada tepat di depan orang yang
berdoa, namun masih dalam jangkauan pandangan dalam ruangan yang sama.
Universitas Sumatera Utara
3. 1. 2 Menentukan Lagu Dalam Ibadah