Mengajukan Argumen yang Mendukung atau Menentang

26 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa L atihan 2.6 L atihan 2.5 Argumentasi harus menggunakan penalaran yang tepat. Artinya, kalian harus dapat mengemukakan pendapat yang bisa diterima oleh akal sehat. Untuk itu, berikan argumentasi terhadap tanggapan yang kalian kemukakan. Lengkapilah tanggapan persetujuan atau penolakan kalian dengan sikap mendukung atau menentang pendapat yang terdapat pada Latihan 2.4 di depan Sikap yang kalian sampaikan disertai argumentasi yang rasional dan meyakinkan Kemukakan dengan suara jelas dan nada yang tepat Ikutilah acara gelar wicara talk show di sebuah stasiun radio atau televisi. Selanjutnya, jawablah pertanyaan berikut 1. Apakah topik yang didiskusikan dalam gelar wicara itu? 2. Siapa saja yang terlibat dalam gelar wicara tersebut? 3. Kemukakan kembali secara singkat isi gelar wicara tersebut 4. Kemukakan pertanyaan yang relevan dengan isi diskusi tersebut 5. Buatlah kalimat persetujuan terhadap isi pembicaraan dengan argumentasi yang tepat 6. Buatlah kalimat penolakan atau sanggahan terhadap isi diskusi tersebut dengan argumentasi yang tepat 7. Kemukakan penilaian kalian terhadap materi diskusi Cukup baik dan bermutukah materi diskusi tersebut? Berikan alasan yang mendukung penilaian kalian 8. Kemukakan kritikan atau sanggahan terhadap pendapat yang dikemukakan teman kalian Pentingnya Menjaga Kesehatan 27

C. Membaca Intensif Artikel

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini kalian diharapkan mampu: 1. membaca artikel, 2. menilai gagasan dan pikiran penulis. Mengingat pentingnya kegiatan membaca intensif bagi pelajar, pada bagian ini kalian masih akan berlatih untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif. Agak berbeda dengan pelajaran pertama, bacaan bersumber dari surat kabar; sedangkan pada pelajaran ini kalian akan berlatih membaca intentif artikel yang bersumber dari internet. Berikut ini disajikan sebuah artikel dari internet, bacalah secara intensif kemudian kerjakan tugas yang menyertainya Pernahkah saat kamu berdiri mengikuti upacara di lapangan atau sedang menghadiri resepsi resmi, mendadak terasa jantung berdebar- debar, denyutnya jantung kencang, disusul kepala serasa ringan serta badan lemas, keringat dingin, pandangan berkunang-kunang dan akhirnya gelap lalu jatuh pingsan? Penyebab kejadian seperti itu bisa saja karena jantung kita kurang beres, tapi bisa juga karena faktor luar. Apalagi kalau kita tidak mempunyai riwayat kelainan jantung ataupun faktor risiko penyakit jantung dan usia relatif masih muda. Sebagian besar kasus pingsan yang bukan karena kelainan jantung sinkop nonkardik menurut para ahli, lebih disebabkan terkena hipersensitivitas vagus. Vagus adalah saraf otak kesepuluh yang mensarafi organ bagian dalam tubuh dan sangat berpengaruh terhadap frekuensi detak jantung. Sering Pingsan Mereka yang mudah pingsan kerap dianggap lemah jantung. Apalagi jantungnya sering berdebar-debar. Padahal memakai baju dan kerah ketat pun bisa berdampak buruk. 28 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa Salah satu pencerminan hipersensitivitas vagus dikenal sebagai sinkop vasovagal berkaitan dengan pembuluh darah dan nervus vagus dan vasodepresif. Ini terjadi karena timbulnya ketidakseimbangan refleks saraf otonom dalam bereaksi terhadap posisi berdiri yang berkepanjangan. Berawal dari kecenderungan terkumpulnya sebagian darah dalam pembuluh vena bawah akibat gravitasi bumi, hal ini menyebabkan jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang sehingga curah ke jantung serta tekanan darah sistoliknya menurun. Guna mengatasi penurunan tersebut, otomatis timbul refleks kompensasi normal, berupa bertambahnya frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung, dengan tujuan mengembalikan curah ke jantung ke tingkat semula. Pada seseorang yang hipersensitif, bertambahnya kekuatan kontraksi ini justru mengaktifkan reseptor mekanik yang ada pada dinding bilik jantung kiri sehingga timbul refleks yang dinamakan refleks Bezold-Jarisch sesuai nama penemunya. Efeknya, frekuensi detak jantung berbalik menjadi lambat, pembuluh darah tepi melebar, dan kemudian terjadi tekanan darah rendah hipotensi sehingga aliran darah ke susunan saraf terganggu. Di sinilah sinkop terjadi. Namun untuk menentukan diagnosis, pada umumnya dokter menganjurkan pemeriksaan tilt test, di mana hasil tes dapat digunakan sebagai acuan pemeriksaan lebih lanjut bila diperlukan. Mencegah pingsan Untuk mencegah agar jangan sampai pingsan, sewaktu gejalanya terasa masih ringan misalnya baru terasa berdebar-debar, coba sedikit gerak-gerakkan tungkai atau kaki, sambil sekali-kali batuk kecil. Adakalanya cara tersebut dapat dibantu lagi dengan mengalihkan perhatian kita sesaat. Misalnya kalau sedang berada dalam suatu upacara perhatikanlah peserta lain di depan kita satu per satu, mengingat-ingat kejadian menyenangkan yang pernah kita alami, menggumamkan lagu kesayangan atau lagu mars pembangkit semangat kalian. Kalau dengan cara tersebut gejala tidak juga berkurang, tetapi malah mulai mengeluarkan keringat dingin ditambah kepala terasa melayang, apa boleh buat Lebih baik kalian langsung jongkok, duduk, atau mundur mencari tempat berbaring agar tungkai dapat dinaikkan lebih tinggi dari kepala. Biasanya dalam waktu singkat akan terasa lebih nyaman dan pulih kembali. Apalagi kalau ditambah dengan minuman segar.