Kesalahan karena diksi yang tidak tepat, termasuk

178 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa c. Kesalahan karena kerancuan logika, yakni terjadinya kesalahan semantis karena adanya kerancuan penalaran. Misal: Masyarakat Indonesia berkepribadian religius generalisasi serampangan, seharusnya: Masyarakat Indonesia rata-rata berkepribadian religius. d. Kesalahan karena ejaan yang salah, yakni penulisan kata yang tidak sesuai dengan ejaan yang berlaku. Misal: 1 Sekalipun dia belum pernah absen seharusnya: Sekali pun dia belum pernah absen, bandingkan dengan: Sekalipun Ana kaya, dia ramah-tamah. 2 PT. Pustaka Firdaus, 10 eksemplar, Rp. 10.000,-, apotik, hipotesa, konvensionil, disamping, keatas seharusnya: PT Pustaka Firdaus, sepuluh eksemplar, Rp10.000,00, apotek, hipotesis, konvensional, di samping, ke atas, dan lain-lain.

3. Penutup

Mengakhiri bab ini, ada baiknya dikemukakan bahwa pada hakikatnya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu dapat dilakukan oleh siapa saja. Syaratnya, tidak lain adalah dia harus memahami pokok-pokok kaidah bahasa Indonesia baik mengenai strukturtata bahasa, diksi, logika bahasa, maupun ejaan agar bahasanya benar. Di samping itu, perlu diingat bahwa dalam berbahasa harus diperhatikan situasi kebahasaan agar bahasanya baik. Variasi berbahasa itu bermacam-macam, masing-masing memiliki fungsi dan ciri khas. Oleh karena itu, kita harus pandai- pandai memanfaatkan bahasa Indonesia itu sesuai dengan fungsi dan tujuan. Akhirnya, perlu dikemukakan bahwa pengalaman kita masing- masing dalam mengajar, menulis makalah, artikel di media massa, membuat laporan penelitian, dan lain-lain niscaya akan dapat mengasah kemahiran berbahasa Indonesia kita. Tentu saja hal itu sangat bergantung pada etos dan kearifan kita dalam mendalami ilmu. Para pelajar yang saya banggakan dan pendengar setia RRI Surakarta yang berbahagia. Demikianlah pembahasan mengenai “Kesalahan Umum dalam Berbahasa Indonesia” dengan contohnya. Semoga para pelajar dan pendengar dapat memahami Problematika Tenaga Kerja Indonesia 179 dan mengaplikasikannya dalam berbahasa Indonesia. Terima kasih atas perhatian Anda, dan selamat petang. Sumber: Historika Vol. 1, No. 1, Juli 2003. L atihan 7.4 1. Lengkapkah struktur makalah di atas? Jelaskan bagian masing- masing komponen dalam makalah tersebut 2. Jelaskah teknik penulisan makalah 3. Tulislah makalah sederhana dengan tema masalah ketenagakerjaan di Indonesia dengan mengacu pada aturan penulisan makalah yang tepat 4. Setelah selesai menulis draf makalah, baca dan koreksi kesalahan yang masih terdapat dalam draf tersebut, baik dari segi isi, diksi, ejaan, dan tanda baca 5. Setelah koreksi selesai, tukarkan hasil kerja kalian dengan hasil kerja teman, kemudian nilailah makalah teman berdasarkan isi dan bahasanya

E. Ragam Bahasa Sesuai Konteks dan Situasi

Pragmatik Setelah mempelajari materi pembelajaran ini kalian diharapkan mampu: 1. membedakan berbagai ragam bahasa, 2. mempergunakan ragam bahasa sesuai dengan konteks dan situasi pragmatik.

1. Membedakan Berbagai Ragam Bahasa

Bila kita cermati, bahasa mana pun akan memperlihatkan variasi tertentu dilihat dari sudut pemakainya. Variasi tersebut dapat dilihat dari individu ke individu, tempat pemakaian atau lingkungan geografisnya, atau berdasarkan stratifikasi sosialnya, dan dapat pula dilihat dari situasi pemakaian. Oleh karena itu, kita mengenal adanya idiolek, dialek, dan dialek sosial sosiolek.