Teknik Penyusunan Format Menyusun Naskah Drama

286 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa 1 Penyutradaraan Bagaimana sutradara mengorganisasi dan mengoordinasi pementasan. 2 Pemeranan Bagaimana pemain menampilkan dan membawakan akting menjadi tokoh-tokoh yang dipercayakan kepadanya. 3 Vokal Membahas bagaimana para pemain mengucapkan prolog, dialog, epilog, maupun konflik secara benar, tenang, jelas, dan fasih sehingga penonton benar-benar bisa menikmati dan terbawa untaian cerita yang dialirkan. L atihan 10.10 Berdasarkan tema dan judul yang telah kalian bayangkan menjadi suatu naskah drama, susunlah suatu kerangka naskah drama sesuai pola tersebut. Kembangkan menjadi naskah drama yang utuh dan menarik. Tentu saja dalam hal ini kalian harus memiliki sosok cerita subject matter lebih dahulu. Sosok cerita tersebut bisa disajikan dalam pembabakan yang sudah disiapkan.

3. Menetapkan Pelaku yang Sesuai dengan Tuntutan Naskah

Drama Selain menulis naskah drama, kalian pun dituntut mampu menyutradarai pementasan drama. Salah satu tugas sutradara adalah casting pemain, yakni sutradara menetapkan pelaku atau pemeran tokoh sesuai tuntutan naskah dan kebutuhan pementasan. Pada taraf ini sutradara mengupayakan agar pemain bisa membawakan perannya secara menarik dan hidup, serta mencapai target-target yang dituju. Jangan sampai karakter tokoh, dialog, konflik, dan untaian cerita yang tersaji dalam pementasan berbeda atau bergeser dari yang ada dalam teks. Sangat ideal kalau setiap pemain drama bisa membawakan peran apa saja. Dalam dunia perfilman Indonesia, kita kenal para pemain watak seperti Deddy Mizwar yang sangat piawai berperan sebagai Sunan Kalijaga, Jenderal Nagabonar, seorang wartawan dalam Kejarlah Daku Kau Kutangkap, Machtino ayah Ari Anggara, dan lain-lain; juga Christine Hakim yang berperan sebagai Cut Nya Dien, pasangan Slamet Raharjo dalam banyak film. Karena berbagai keterbatasan, pemain drama kebanyakan diberi peran yang sesuai atau cocok dengan karakter asli dan selera dirinya. Memupuk Kesetiakawanan Sosial 287 L atihan 10.11 Hal ini akan mempermudah penghayatan naskah dan pemeranan tokoh. Pemain tidak perlu menampilkan peran yang bertentangan dengan keadaan dirinya. Peng-casting-an pemain dengan tokoh yang bertentangan dengan karakternya akan mempersulit kerja pemain mendalami karakter tokohnya. Akan tetapi dengan alasan-alasan tertentu, peng-casting-an jenis ini kadang ditempuh juga oleh sutradara. Kerjakan bersama teman kelompok belajar kalian. Berdasarkan naskah-naskah drama yang telah kalian buat, pelajari dan pilihlah sebuah naskah yang dianggap terbaik. Castinglah kelompok belajar kalian, tentukan sutadara dan pemain sesuai naskah yang telah kalian pilih Berlatihlah mementaskan drama dengan naskah yang telah kalian pilih tersebut. Pentaskanlah pementasan drama di muka kelas secara bergilir. Persilakan teman atau kelompok lain mengomentari pementasan drama yang telah kalian pentaskan. R angkuman 1. Puisi terjemahan memuat sikap penyair dalam menyikapi suatu hal. Sikap penyair adakalanya berupa sikap interest, penuh kehati- hatian, pertimbangan, emosional, cengeng, canggung, ragu-ragu, serta sikap lain yang akan muncul secara tersirat dalam karyanya. 2. Unsur pembentuk cerpen terjemahan sama dengan unsur pembentuk cerpen Indonesia. Demikian pula memuat nilai-nilai moral masyarakat yang berlaku pada saat cerpen tersebut diciptakan. 3. Menentukan plot, tokoh, perwatakan, pembabakan, serta perilaku berbahasa dalam naskah drama dilakukan dengan mempelajari naskah secara cermat dan detail. 4. Kritik dan esai sastra sangat diperlukan demi perkembangan bidang sastra Indonesia. Kritik dan esai sastra biasanya disertai sinopsis, objek sasaran, uraian, dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya.