Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausanya

236 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa g. Kakak menulis puisi, sementara adik berdiri di sampingnya sambil tersenyum. h. Setiap pengorbanan harus dihargai. i. Mangga yang dibeli ibu kemarin sore sangat manis. j. Pada saat istirahat lorong-lorong kelas tampak ramai. 2. Tulislah lima contoh kalimat tunggal 3. Tulislah pula kalimat majemuk terdiri atas dua klausa, tiga klausa, dan empat klausa 4. Terangkan kembali perbedaan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk

5. Kalimat Berdasarkan Letak Subjek dan Predikatnya

Berdasarkan susunan kata dalam kalimat, kalimat dapat dibagi atas kalimat normal biasanormatif dan inversi. Dalam bahasa Indonesia, susunan kata yang normal pada umumnya menempatkan predikat P di belakang subjek S. Sebaliknya, pola susunan kalimat yang diubah sehingga predikat P mendahului subjek S disebut kalimat inversi. Kalimat inversi disebut juga kalimat susun balik. Bandingkan perbedaannya berdasarkan contoh-contoh berikut a. Harga barang semakin mahal. kalimat normal Semakin mahal harga barang. kalimat inversi b. Saudaranya pergi ke Jakarta. kalimat normal Pergi saudaranya ke Jakarta. kalimat inversi Keterangan: Biasanya kalimat inversi terdapat pada kalimat intransitif dan kalimat transitif pasif. L atihan 9.10 1. Cermati dan tentukan kalimat normal dan kalimat inversi a. Bersenda gurau anak-anak kecil itu di pinggir rel kereta. b. Minum kopi itu c. Menangislah anak itu sekeras-kerasnya. d. Kalians itu dibukanya. e. Berangkatlah sang Pangeran ke tengah hutan. f. Berpangku tangan saja pemuda itu. g. Disambut oleh ayah kedatangan anaknya. Menyukseskan Kegiatan Sekolah 237 h. Geram ia setelah mendengar bahwa adiknya dipukuli orang di jalan. i. Polisi-polisi itu akan mengadakan operasi ketertiban. j. Rupanya engkau masih mengingatku dengan baik. 2. Beberapa kalimat dapat diinversikan ke dalam beberapa kemungkinan. Sekarang, coba inversikan kalimat berikut ini ke dalam beberapa kemungkinan Usahakan inversi itu tidak mengubah maknanya a. Lukisan itu diangkat dengan hati-hati. b. Tamu itu terpaksa menginap di rumah saya. c. Anak-anak ayam kebingunan mencari induknya. d. Sang kancil menghampiri buaya untuk berunding. e. Nasihatnya selalu monoton sehingga orang lain bosan mendengarnya. f. Ia bangun pagi-pagi dan segera melaksanakan salat. g. Para pemandu wisata tampak lelah setelah seharian penuh bekerja. h. Kita harus mencari terobosan dan langkah yang tepat. i. Penghuni rumah itu keluar melalui pintu belakang. j. Laki-laki itu masih berdiri meskipun panas semakin menyengat kulitnya.

6. Kalimat Berdasarkan Hubungan Antarklausa

Berdasarkan hubungan antarklausa atau pola kalimat yang ada dalam sebuah kalimat majemuk, kalimat majemuk dapat dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut. a. Kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan sederajat, tidak ada pola kalimat yang menduduki suatu fungsi lebih tinggi dari pola yang ada, disebut kalimat majemuk setara koordinatif; Contoh 1 Guru telah menerangkannya, tetapi para siswa belum paham juga. 2 Mula-mula ia hanya memandang, lama-lama ia tertarik kepadanya.