52
Bahasa Indonesia XII Program Bahasa
2. Berilah komentar terhadap penyampaian buku biografi oleh
teman kalian
C. Membaca Intensif Teks Deduktif
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini kalian diharapkan mampu:
1. menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama,
2. menjelaskan hal-hal khusus dan umum,
3. menarik kesimpulan isi paragraf.
Pada saat membaca suatu teks, kadang-kadang kita menjumpai teks berpola umum-khusus deduktif dan adakalanya kita menjumpai teks
berpola khusus-umum induktif. Sewaktu kalian beraktivitas membaca sejumlah paragraf atau wacana, hendaknya bisa mengenali dan
menemukan paragraf-paragraf yang berpola deduktif. Paragraf deduktif dimulai dari pernyataan yang cakupannya umum atau luas, lalu dirinci
secara khusus pada kalimat-kalimat selanjutnya.
Setelah berhasil mengenali dan menemukan paragraf-paragraf deduktif, kalian dituntut mampu menemukan kalimat yang mengandung
gagasan utama atau gagasan pokok. Selanjutnya, diharapkan kalian mampu mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung dari
paragraf tersebut. Dari kegiatan membaca intensif itu kalian diharapkan dapat menarik kesimpulan.
Di bawah ini dikemukakan sebuah teks bertema moral berpola deduktif berjudul “Melatih Pola Hidup Bersih”. Teks ini menguraikan
tentang kiat melatih hidup bersih yang dimulai dengan pernyataan inti secara umum. Bacalah secara intensif teks berikut
Melatih Pola Hidup Bersih
Kesungguhan untuk senantiasa hidup bersih lahir batin merupakan salah satu cara untuk meraih derajat kemuliaan di sisi Allah. Melatih
diri untuk senantiasa hidup bersih lahir batin adalah suatu tuntunan yang harus dijalani. Namun, langkah itu sangat bergantung pada
keseriusan dan tekad diri kita sendiri. Pola hidup bersih harus berawal
Pendidikan yang Berkualitas
53
L atihan
3.3
dari diri sendiri. Mulailah berlatih hidup bersih dari hati, lisan, sikap, dan tindakan.
Berusahalah agar setiap untaian kata yang keluar dari lisan kita penuh makna. Hindari kata-kata kotor, keji, dan tidak senonoh. Sebab
setiap kali kita bicara kotor, raut wajah bisa mendadak berubah menjadi buruk. Menurut suatu penelitian, untuk sebuah senyuman dibutuhkan
tujuh belas tarikan otot wajah. Sedangkan jika wajah masam, cemberut atau marah, kita memerlukan tarikan tiga puluh dua otot. Secara fisik
tentu jelek, apalagi dihitung dari sudut kesucian hati.
Makin hidup kita bersih, kita akan semakin peka. Coba lihat cermin yang bersih Satu titik noda menempel padanya akan cepat ketahuan.
Tapi kalau cermin kotor, penuh noda dan debu, digunakan untuk melihat wajah sendiri saja susah. Makin bersih diri kita, Insya Allah kita akan
lebih peka melihat aib dan kekurangan diri sendiri. Bahkan, kita akan lebih peka terhadap peluang amal dan juga ilmu. Sebaliknya, bagi yang
kotor hati, jangankan untuk melihat kekurangan orang lain, melihat kekurangan diri saja tidak mampu.
Orang yang hidup kotor, sekalipun sering melanggar larangan Allah, tidak pernah merasa diri banyak dosa. Dia tidak pernah merasa bersalah
dan mempunyai kekurangan. Kesalahan dia lihat pada orang lain melulu. ltulah buah dari hidup kotor. Harta kotor, pikiran kotor, dan kelakuan
kotor menghasilkan “cermin” kotor. Hidup seperti ini tentu sangat jauh dari kebahagiaan dan kemuliaan.
Sumber: Meraih Bening Hati dengan Manajemen Qolbu karya K.H. Abdullah
Gymnastiar, halaman 46-47, Penerbit Gema Insani, Jakarta, 2002.
1. Menemukan Kalimat yang Mengandung Gagasan Utama
Sebuah paragraf lazimnya mengandung gagasan pokok atau gagasan utama. Gagasan pokok itu dikemas dalam sebuah kalimat yang
disebut kalimat topik. Pada paragraf deduktif, kalimat utama terletak pada awal paragraf. Sebaliknya, pada paragraf induktif, kalimat topik
terdapat pada akhir paragraf
Tentukan kalimat yang mengandung gagasan utama dari paragraf- paragraf pada wacana di atas