Menunjukkan Cerpen yang Tidak Memiliki Dasar Cerita atau Menjelaskan Standar Budaya Baik-Buruk, Benar-Salah yang

Mengapresiasi Nilai-nilai Kehidupan 83 L atihan 4.9 Cerpen “Lempengan-Lempengan Cahaya” di atas termasuk bersifat absurd. Namun bisa ditelusuri adanya standar budaya baik-buruk, dan benar-salah yang digambarkan sebagai cerminan realitas masyarakat pada periode tersebut. Jelaskan hal itu Karya sastra Indonesia pada awalnya ditulis menggunakan huruf Arab-Melayu. Penulisan kata-kata Indonesia dengan aksara Arab-Melayu memanfaatkan seluruh huruf Arab yang mempunyai kesesuaian dengan huruf Latin yang digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Melayu- Indonesia. Perhatikan abjad Arab-Melayu berikut ini

D. Menulis Teks Arab Melayu dan Melatinkan

Aksara Arab Melayu Setelah mempelajari materi pembelajaran ini kalian diharapkan mampu: 1. menguasai huruf Arab-Melayu, 2. menulis kata-kata menggunakan huruf Arab-Melayu, 3. membuat transliterasi atau transkripsi teks aksara Arab-Melayu ke aksara Latin. 84 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa Jika fonem bunyi bahasa suatu kata Indonesia tidak mengandung bunyi sesuatu yang digambarkan dalam huruf Arab tertentu, maka huruf Arab tersebut tidak dipakai. Karena kata MelayuIndonesia tidak ada yang menggunakan ts dan x maka huruf tersebut tidak dipakai dalam Arab Melayu. Sebaliknya, ada bunyi-bunyi tertentu yang tidak terdapat dalam perbendaharaan abjad bahasa Arab. Bunyi c pada kata cinta, cantik, curah, kecil tidak terdapat dalam bahasa Arab. Demikian juga bunyi ny dan ng pada kata nyala, nyeri, nyanyian, minyak, sungkan, bening, menggempur, ngilu, dan lain-lain. Dalam aksara Arab-Melayu, huruf c diwakili oleh huruf , huruf ny diwakili oleh huruf , huruf ng diwakili huruf . Pemakaian huruf Arab-Melayu berkaitan erat dengan sastra Melayu lama karena karya-karya klasik seperti gurindam, hikayat,dan sejarah Melayu ditulis dengan huruf Arab-Melayu. Bagi kalian sekarang, aktivitas mempelajari huruf Arab-Melayu, keterampilan menuliskan kata-kata Melayu atau Indonesia dengan aksara Arab-Melayu, dan keterampilan menjalin kata-kata yang ditulis dengan huruf Latin dengan aksara Arab Melayu lebih dimaksudkan sebagai upaya menghargai, mewarisi, dan melestarikan khazanah dan nilai-nilai lama tempat asal muasal cikal-bakal bahasa dan sastra Indonesia. Menulis Kata-kata dengan Huruf Arab Melayu Berbeda dengan sistem penulisan dengan huruf Arab yang berasal dari tanah kelahirannya, pemakaian kata-kata dengan huruf Arab-Melayu Sumber: Seri Indonesian Heritage, Bahasa dan Sastra, Grolier