Menganalisis Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Problematika Tenaga Kerja Indonesia 165 L atihan 7.1 Agar isi laporan dapat mencapai sasaran dan tidak ada hal-hal yang dilupakan, sebaiknya penulis laporan membuat suatu rencana kerangka yang jelas dan logis serta terarah. Fakta-fakta yang diajukan hendaknya dapat dipercaya, objektif, jelas, lengkap, dan selalu diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas, dan teratur. Hal ini bertujuan supaya laporan dapat dipahami dengan mudah. 1. Buatlah laporan mengenai sebuah penelitian yang pernah kalian ikuti. Tentukan luas wilayah penelitian, luas lingkup objek penelitian, tujuan penelitian, waktu pelaksanaan, siapa yang terlibat, apa saja yang telah dicapai, kesimpulan dan saran mengenai semua yang telah kalian kerjakan dan alami 2. Sampaikanlah laporan yang telah kalian susun di muka kelas 3. Dengarkan laporan yang disampaikan oleh teman kalian secara saksama Sambil mendengarkan, tulislah pokok-pokok isi laporan itu. Kemudian, analisislah laporan tersebut baik dalam hal isi maupun cara penyampaian 4. Berikan saran maupun kritik terhadap penyampaian laporan oleh teman kalian

B. Berpidato Tanpa Teks

Setelah mempelajari materi pembelajaran ini kalian diharapkan mampu: 1. berpidato dengan lancar, menggunakan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat, 2. mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato teman, 3. memberi saran perbaikan pidato, 4. memperbaiki cara berpidato berdasarkan masukan dari teman. Pidato merupakan salah satu jenis keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara lainnya meliputi mereproduksi cerita, menyampaikan penjelasan, menanggapi masalah, mengadakan 166 Bahasa Indonesia XII Program Bahasa wawancara, berdialog, berdiskusi, dan sebagainya. Pidato merupakan aktivitas menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan kepada khalayak atau kelompok pendengar tertentu. Pada pembelajaran ini kalian akan berlatih pidato tanpa menggunakan teks. Pidato tanpa teks antara lain dapat dilakukan dengan metode ekstemporan. Pidato dengan metode ekstemporan direncanakan dengan cermat dan dibuatkan catatan-catatan penting, yang sekaligus akan menjadi pegangan pembawa pidato untuk mengurutkan bagian- bagiannya. Selain itu, pembawa pidato dapat pula menyiapkan konsep naskah dengan tidak perlu menghafalkannya. Kalian tentu mempunyai ide-ide atau gagasan-gagasan cemerlang yang dapat dikomunikasikan kepada teman-teman melalui aktivitas berpidato. Jika ide itu belum ada, tentu harus dicari dan digali, baik melalui pengalaman dan penghayatan yang diperoleh langsung dari kehidupan yang kalian jalani, maupun dari buku-buku yang kalian baca, dan ujaran- ujaran yang pernah kalian dengarkan.

1. Lancar Membawakan Pidato dengan Lafal, Intonasi, Nada, dan

Sikap yang Tepat Kalian perlu merumuskan ide-ide apakah yang akan disampaikan dalam sebuah pidato sebelum berpidato. Persiapkan terlebih dahulu kerangka atau konsep pidato dengan tidak perlu menghafal kata-katanya. Berpidato memerlukan kecakapan pemakaian dalam hal berikut. a. Lafal: pengucapan kata-kata secara jelas dan fasih. b. Intonasi: ketepatan mengenai kuat-lemahnya tekanan, pengucapan kata. c. Nada: pengucapan kata-kata yang sesuai mengenai tinggi rendahnya suara. d. Sikap: aspek penjiwaan sesuai nuansa ide-ide yang disampaikan. L atihan 7.2 1. Susunlah kerangka pidato 2. Berdasarkan kerangka pidato itu, lakukan pidato di depan teman-teman kalian dengan memerhatikan lafal, intonasi, nada, dan sikap