Definisi Konflik Tipe atau Jenis-jenis Konflik

2.2 Konflik dan Pengelolaan Sumberdaya Alam

2.2.1 Definisi Konflik

Perbedaan pengalaman, pemahaman, dan pandangan tentang berbagai aspek kehidupan menyebabkan manusia yang satu dan lainnya berbeda, bersengketa, dan berkonflik yang dapat berujung pada kekerasan. Kekerasan meliputi tindakan, perkataan, sikap, berbagai struktur atau sistem yang menyebabkan kerusakan secara fisik, mental, sosial atau lingkungan, danatau menghalangi seseorang untuk meraih potensinya secara penuh Fisher et al. 2001:4. Berbeda adalah situasi alamiah yang terjadi karena kodrat manusia Malik et al. 2003. Sedangkan bersengketa adalah suatu situasi persaingan antara dua atau lebih orangkelompok yang ingin meletakkan haknya atas suatu benda atau kedudukan Malik et al. 2003:148. Sementara, pengertian konflik dapat dilihat dari definisi berikut ini: ƒ Konflik adalah hubungan antara dua pihak atau lebih individu atau kelompok yang memiliki, atau merasa memiliki, sasaran-sasaran yang tidak sejalan Fisher et al. 2001:4. ƒ Konflik adalah suatu situasi yang menunjukan adanya praktik-praktik penghilangan hak seseorang atau lebih dan atau kelompok atas suatu benda atau kedudukan Malik et al. 2003. ƒ Konflik organisasi adalah perselisihan yang terjadi ketika kelompok tertentu mengejar kepentingannya sendiri dengan mengorbankan kepentingan kelompok-kelompok lainnya Gareth R. Jones dalam Winardi 2003: 253. ƒ Konflik adalah suatu perwujudan perbedaan cara pandang antara berbagai pihak terhadap obyek yang sama Wulan et al. 2004 ƒ Konflik adalah gejala yang terlihat di permukaan dari suatu transformasi modal sosial masyarakat yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat Kartodiharjo dan Jhamtani 2006.

2.2.2 Tipe atau Jenis-jenis Konflik

Ada empat tipe konflik yang masing-masing memiliki potensi dan tantangannya sendiri, yaitu Malik et al. 2003; Winardi 2003: • Tanpa Konflik: ada pada setiap kelompok atau masyarakat yang hidup damai. Jika mereka ingin agar keadaan ini terus berlangsung mereka harus hidup bersemangat dan dinamis serta memanfaatkan dan mengelola konflik secara kreatif. • Konflik Laten : konflik ini sifatnya tersembunyi. Dapat ditangani jika konflik diangkat ke permukaan. • Konflik Terbuka: konflik ini berakar dalam dan sangat nyata. Memerlukan berbagai tindakan untuk mengatasi akar penyebab dan berbagai efeknya. • Konflik di Permukaan: konflik muncul karena kesalahpahaman sehingga konflik hanya memiliki akar yang dangkal atau tidak berakar. Dapat diatasi dengan meningkatkan komunikasi.

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konflik