Tabel 10 Tes reliabilitas dokumen ekowisata antara R-R2
Variabel Disepakati
Variabel Tidak Disepakati
Jumlah Dokumen 1
23 3
26 88,5
Dokumen 2 22
4 26
84,6 Dokumen 3
22 4
26 84,6
Rata-tata 85,9
Catatan: R= peneliti; R2= penilai 2
Tabel 11 Tes reliabilitas dokumen ekowisata antara R1-R2
Variabel Disepakati
Variabel Tidak Disepakati
Jumlah Dokumen 1
21 5
26 80,8
Dokumen 2 21
5 26
80,8 Dokumen 3
21 5
26 80,8
Rata-tata 80,8
Catatan: R1= penilai 1; R2= penilai 2
3.2.3 Validitas Data
Validitas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan ukuran yang secara akurat menggambarkan konsep yang diteliti Babbie 1998:133. Dalam
penelitian kualitatif, menurut Alwasilah 2002:169, validitas adalah kebenaran dan kejujuran sebuah deskripsi, kesimpulan, penjelasan, tafsiran, dan segala jenis
laporan. Dalam konteks ini, validitas merupakan tujuan bukan hasil dari penelitian. Validitas penelitian dilihat dari bagaimana proses peneliti untuk
mendapatkan data dan informasi. Untuk menjaga validitas penelitiannya, tugas peneliti adalah menyajikan bukti dan landasan yang kuat.
Ada empat aspek validitas yang perlu diperhatikan peneliti, yaitu: nilai kebenaran, penerapan, konsistensi dan kenetralan Alwasilah 2002: 169. Aspek
validitas dalam penelitian kualitatif adalah: kredibilitas credibility, transferabilitas transferability, kehandalan dependability reliability, dan
terkukuhkan confirmability. Uji validitas dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
menggunakan 14 teknik Alwasilah 2002:175-185. Keempat belas teknik tersebut yaitu: 1 pendekatan modus operandi; 2 mencari bukti yang menyimpang
dan kasus negatif; 3 triangulasi; 4 feedback; 5 member checks; 6 data yang melimpah rich data; 7 quasi-statistics; 8 perbandingan; 9 audit; 10 observasi
jangka panjang; 11 partisipatori; 12 bias peneliti; 13 jurnal refleksi; dan 14 decision trail.
Dalam penelitian ini, untuk memenuhi keempat aspek validitas, digunakan empat teknik uji validitas. Keempat teknik uji validitas tersebut ialah face validity,
triangulasi, feedback, dan rich data. Teknik face validity digunakan untuk data yang diperoleh dari dokumen dengan content analysis. Sedangkan tiga teknik
lainnya yaitu teknik triangulasi, feedback, dan rich data digunakan untuk validasi baik data primer maupun sekunder.
Face validity atau logical validity menggambarkan ukuran berdasarkan kondisi empiris yang dapat diterima sebagai pemahaman umum dan pemahaman
individu terhadap konsep yang diteliti Babbie 1998: 133, 170. Menurut Riffe et al. 1998, face validity adalah kriteria minimum yang harus dipenuhi. Validitas
ini dapat ditetapkan jika intersubjective agreement antar penilai cukup tinggi atau diatas minimum level agreement, yaitu 80. Untuk melakukan uji face validity
dapat digunakan hasil perhitungan tes reliabilitas sebagai tolok ukur. Pada penelitian ini, tes inter-rater reliabilitas dengan dua penilai lain diperoleh rata-rata
nilai intersubjective agreement sebesar 86,1 untuk dokumen kebijakan dan 82,9 untuk dokumen yang berkaitan dengan ekowisata. Nilai ini secara tidak
langsung menunjukan nilai uji face validity data. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji face validitas data dalam penelitian ini dianggap cukup
valid. Triangulasi merupakan teknik uji validitas dimana data dan informasi
yang dikumpulkan dalam penelitian menggunakan metode yang berbeda Alwasilah 2002 atau dari tiga sisi Sitorus 1998. Pengumpulan data dengan
metode dari tiga sisi menurut Sitorus 1998 ialah: 1 data dan informasi diperoleh melalui pengumpulan data primer hasil observasi lapangan dan penyebaran
kuesioner; 2 data dan informasi diperoleh melalui studi literatur, dan 3 data dan informasi diperoleh berdasarkan metode analisis data yang telah dipilih oleh
peneliti. Penggunaan ketiga metode ini diharapkan dapat saling menutupi kelemahan dan melengkapi data informasi yang dibutuhkan sehingga dalam
menangkap realitas masalah menjadi lebih dapat diandalkanvalid Alwasilah 2002; Sitorus 1998. Syarat metode yang digunakan: tidak memiliki bias yang
sama dan tidak digunakan dengan tujuan mendukung kesimpulan yang sudah ada. Pada penelitian ini, teknik triangulasi diterapkan dengan menggunakan metode
survei, observasi, dan wawancara untuk pengumpulan data primer. Sedangkan metode content analysis digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Sesuai
dengan syarat yang ditetapkan dalam metode triangulasi, keempat metode pengumpulan data dipilih karena memiliki bias yang berbeda. Perbedaan bias
tersebut diuraikan sebagai berikut: a. survai merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur eksistensi,
distribusi dan hubungan antara fenomena yang menjadi perhatian peneliti Alwasilah 2002. Kelemahan metode ini ialah minat responden dalam
mengisi kuesioner yang diberikan; b. observasi merupakan teknik pengumpulan data yang memungkinkan peneliti
untuk menarik kesimpulan dari sudut pandang responden yang tidak terucapkan Alwasilah 2002. Misalnya dari ekspresi, gestur tubuh ketika
berbicara atau intonasi. Kelemahan metode observasi adalah tergantung pada ketepatan memilih waktu dan suasana serta kepercayaan yang dapat dibangun
antara peneliti dan responden; c. wawancara atau interviu digunakan untuk mengumpulkan data yang lebih
mendalam yang tidak dapat diperoleh melalui metode survai maupun observasi Alwasilah 2002. Kelemahan metode ini adalah kesiapan peneliti
dalam membuat daftar pertanyaan berikut penjelasannya jika diperlukan. Disisi lain, kejujuran responden juga sangat menentukan bias tidaknya data
yang diperoleh; dan d. content analysis merupakan teknik pengumpulan data sekunder melalui
analisis dokumen Henderson 1991; Kripendorf 1980. Kelebihan teknik ini ialah tidak terikat ruang dan waktu, tidak mengganggu obyek yang diteliti, dan
dapat direplikasi. Kelemahan teknik ini sumber data yang terbatas dan sulit menentukan kesepakatan antar penilai Fraenkel et al. 1996.
Teknik feedback merupakan cara dimana peneliti meminta masukan, saran, kritik, dan komentar dari orang lain Alwasilah 2002. Teknik ini
digunakan untuk mengidentifikasi bias, asumsi dan kelemahan logika penelitian. Pada penelitian ini teknik feedback digunakan dengan melakukan verifikasi
informasi kepada narasumber serta meminta masukan, saran, kritik, dan komentar melalui kegiatan seminar ataupun forum diskusi terbatas dengan mahasiswa
danatau peneliti lainnya. Teknik Rich Data atau data yang melimpah merujuk pada data yang
lengkap dan rinci yang diperoleh dari berbagai sumber Alwasilah 2002. Fungsi data dalam teknik ini adalah untuk memperkaya dan menguatkan interpretasi
terhadap fenomena penelitian. Teknik Triangulasi dan Feedback secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan data yang melimpah bagi penelitian ini.
3.2.4 Metode Analisis