III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak TNGHS. Secara administratif TNGHS termasuk ke dalam wilayah 2 provinsi
dan 3 kabupaten, yaitu Provinsi Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Bogor dan Sukabumi, dan Provinsi Banten yang meliputi Kabupaten Lebak Gambar 5.
Pada tahun 1992, kawasan seluas 40.000 hektar ditunjuk sebagai Taman Nasional Gunung Halimun TNGH melalui Surat Keputusan SK Menteri Kehutanan No.
282Kpts-II1992. Pada tahun 2003, melalui SK Menhut No. 175Kpts-II2003, kawasan ini diperluas menjadi ± 113.357 seratus tiga belas ribu tiga ratus lima
puluh tujuh hektar dan berubah namanya menjadi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak TNGHS.
Kedua SK Menteri Kehutanan tersebut masih bersifat penunjukan atau penetapan sementara. Menurut UU No. 411999 tentang Kehutanan, untuk
ditetapkan sebagai kawasan taman nasional ada dua tahapan lagi yang harus dilakukan yaitu penataan batas dan pemetaan. Berdasarkan pertimbangan status
kawasan, proses penataan batas dan ketersediaan data, untuk penelitian ini batas administrasi yang akan digunakan ialah batas TNGH. Namun demikian karena SK
penunjukan TNGHS juga merupakan salah satu sumber konflik, maka dalam pengumpulan data maupun analisis, isu perluasan kawasan ini tetap
dipertimbangkan. Setidaknya ada tiga alasan mengapa kawasan TNGH dipilih sebagai lokasi
studi. Pertama, lokasi ini memiliki kelembagaan terkait yang kompleks baik lembaga formal Pusat, 2 Provinsi, dan 3 Kabupaten maupun lembaga non-
formalnya seperti Kasepuhan Adimihardja 1992; Adimihardja et al. 1994; Nijima 1997; Ambinari 2004. Kedua, memiliki potensi ekowisata yang sudah
dikembangkan di tiga lokasi yang berpusat di Kampung Leuwijamang di Utara, Kampung Citalahab di bagian Barat, dan Kampung Pangguyangan di Selatan
Ambinari 2004; Nugraheni 2002; Keiji 2001; Rosdiana 1994. Ketiga, fakta adanya konflik antara masyarakat lokal dan pemerintah Adimihardja 1992;
Hendarti 2004; Hidayati 2004 dan Hanafi et al. 2004; dan Galudra 2003.
55
56
Sumber: hasil pengolahan data oleh RMI tahun 2003 dari berbagai sumber
Gambar 5. Letak geografis dan administratif THGHS
Untuk pengambilan sampel, empat lokasi dipilih secara purposive sampling. Kriteria pemilihan lokasi studi ini adalah: keterwakilan dua
karakteristik komunitas di kawasan TNGHS Kasepuhan dan non-Kasepuhan; merupakan daerah tujuan ekowisata danatau memiliki obyek wisata; dan lokasi
studi berada di dalam danatau luar kawasan TNGH. Lokasi yang dipilih berdasarkan kriteria ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Lokasi studi
Kriteria Masyarakat Kasepuhan
Masyarakat Non-Kasepuhan
Di dalam kawasan TNGH Kasepuhan Cibedug, Desa
Citorek, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak
Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten
Bogor
Di luar kawasan TNGH Kasepuhan Ciptarasa, Desa
Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten
Sukabumi Desa Cisarua, Kecamatan
Sukajaya, Kabupaten Bogor
Adapun waktu penelitian dilakukan selama 4 semester terdiri dari persiapan, pengambilan data lapangan, analisis data dan penulisan disertasi.
Alokasi untuk masing-masing kegiatan disajikan pada Tabel 3. Observasi dan pengambilan data lapangan pada empat lokasi dilakukan mulai Juni 2006-April
2007 Lampiran 1.
Tabel 3 Jadwal penelitian
2006 2007 Semester 2
Semester 3 Semester 4
Semester5 KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12
Studi Literature
Observasi lapangan
Penulisan proposal
Prelim Kolokium
Penelitian Pengolahan
Data dan Analisis
Penulisan Seminar
3.2. Rancangan Penelitian