Buy back saham dan buy back obligasi

89 G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E hubungan keluarga maupun yang mengandung benturan kepentingan dengan pemroses danatau pemutus kredit. Selain itu, BNI sudah mempunyai ketentuan mengenai benturan kepentingan sebagaimana tercantum dalam Code of Conduct sebagai berikut: • Menghindari terjadinya konlik kepentingan pribadi. • Menghindarkan diri dari penyuapan. • Tidak memanfaatkan posisi untuk kepentingan pribadi insider trading • Tidak menerima imbalan atau cindera mata. Pada tahun 2008 akan disusun kebijakan mengenai benturan kepentingan yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Bank telah mengungkapkan adanya benturan kepentingan dalam setiap keputusan khususnya yang terkait dengan persetujuan kredit serta terdokumentasi dengan baik. Komisaris, Direksi dan pegawai Bank berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi atau menghindari adanya benturan kepentingan dalam menjalankan operasional perbankan sehingga untuk periode Januari–Desember 2007, BNI tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

f. Buy back saham dan buy back obligasi

Buy back saham atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tatacara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. In relation to loan approvals for loan proposals submitted by the Debtor, BNI already has an internal policy concerning conflicts of interest that is binding upon every member of the Bank’s management and staff as specified within CPC–042007 dated 5 June 2007 regarding Granting Loans to Debtors that possess family links or conflicts of interest with the processing andor approval of loans. In addition to this, BNI already has regulations concerning conflicts of interest as specified within the Code of Conduct which stresses the following points: • Avoid conlicts of interest. • Avoid involvement with acceptance of bribes. • Do not misuse one’s position for personal gain ie. insider trading. • Do not accept gifts or any forms of gratuity. A policy will be formulated in 2008 regarding conflicts of interest in relation to procurement of goods and services. The Bank has revealed the presence of conflicts of interest in every decision specifically pertaining to loan approvals as well as its proper documentation. The Commissioners, Directors, and the Bank’s employees have strived wholeheartedly to minimize or avoid instances that potentially lead to conflicts of interest in the course of the Bank’s operations throughout the period of January–December 2007 whereby BNI did not undertake transactions that are 90 TATA K E L O L A P E R U S A H A A N deemed conflict of interest. f. Share Buy back and bonds buy back Share buy back or bond buy backs are aimed at reducing the number of shares or bonds that have been issued by the Bank by acquiring back these shares and bonds whereby payment is carried out in accordance with prevailing rules and regulations. For the period of January– December 2007, BNI did not carry out a shares buy back. However, it did implement a bonds buy back that comprise of the following: i. Policies involving Bonds Buy Back In 2002, Subordinated Bonds were issued valued at USD 150 million with a call option which takes effect in November 2007. BNI exercised the call option on this Subordinated Bonds on the basis of the following: • The Bonds issued have a fixed coupon rate of 7.50. However, within the fifth year, which falls on 15 November 2007, if BNI did not exercise its rights on the options therefore, the bonds automatically applied a new coupon rate step-up coupon with the formula of US Treasury 5 year + 11.10 which is currently equivalent to ≈ 16.20. As a result, based on these calculations, the Bonds are best paid prior to its maturity date so that BNI itself would not have to resort to paying such high levels of interest. • In relation to its decision to buy back the bonds, BNI had already initialy carried Untuk periode Januari–Desember 2007, BNI tidak melakukan transaksi buy back saham namun melakukan buy back obligasi. Adapun buy back obligasi yang dilakukan adalah: i. Kebijakan dalam melakukan buy back Obligasi Pada tahun 2002 melakukan penerbitan Obligasi Subordinasi senilai USD 150 juta dengan call option pada November 2007. BNI melakukan pelunasan call option atas Obligasi subordinasi tersebut dengan pertimbangan: • Obligasi yang diterbitkan tersebut memiliki tingkat suku bunga coupon tetap sebesar 7,50. Namun jika pada ulang tahun ke 5 lima yang jatuh pada tanggal 15 November 2007, BNI tidak menggunakan hakexercise terhadap opsi yang ada maka secara otomatis Obligasi tersebut memiliki kupon baru step-up coupon dengan formula US Treasury 5 Tahun + 11,10 atau setara dengan ≈ 16.20. Dengan demikian berdasarkan perhitungan, Obligasi tersebut lebih baik dilunasi sebelum jatuh tempo agar BNI terhindar dari pembayaran bunga yang sangat tinggi. • Dalam melaksanakan pelunasan tersebut, BNI telah melakukan pengkajian dari aspek risiko yaitu risiko permodalan, risiko pasar, risiko likuiditas serta risiko hukum ii. Nilai obligasi yang dibeli kembali: 100. iii. Harga pembelian kembali per lembar obligasi: 100 at par. iv. Peningkatan laba obligasi: tidak ada. g. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik Selama Januari–Desember 2007, BNI telah melakukan pemberian dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Corporate Social Responsibility. Sesuai ketentuan Pasal 19 ayat 3 Undang-undang Nomor 31 tahun 2002 tentang Partai Politik yang menegaskan bahwa partai politik dilarang meminta atau menerima dana dari BUMN, maka sepanjang tahun 2007, BNI tidak pernah memberikan dana kepada partai politik. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 91 G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E J . S E K R E TA R I S P E R U S A H A A N Seketaris Perusahaan di BNI dijabat oleh Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan yang mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangkukepentingan. Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara BNI dengan otoritas pasar modal, komunitas pemodal, dan masyarakat umum serta bertanggung jawab untuk Jenis Kegiatan Type of Activity Jumlah Rp juta Amount in million Rp 1. Program BUMN Peduli BUMN Peduli SOE Cares Program 1,216.43 2. Bantuan Korban Bencana Alam Disaster Relief 943.17 3. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Assistance for Education and Training 8,872.34 4. Bantuan peningkatan kesehatan Assistance for health improvement 6,319.01 5. Bantuan pengembangan prasarana sarana umum Support for infrastructure development and public facilities 14,437.13 6. Bantuan Sarana Ibadah Support towards the Development of Religious Facilities 2,789.74 7. Bantuan Pelestarian Alam Support towards Environmental Conservation 193.29 Total Dana Total Fund 34,771.13 out extensive research and analysis on the matter from a funding risk, market risk, liquidity risk as well as legal risk perspective. ii. The value of the Bonds Buy Back: 100. iii. The price of Bonds Buy Bank per Bond issued: 100 at par. iv. Increase in income derived from the Bonds: none. g. Allocation of funds for social and political activities BNI had, throughout the period of January–December 2007, provided funds for social activities in line with its Corporate Social Responsibility program. In accordance with Article 19 section 3 of Law Number 31 of 2002 concerning Political Parties that stressed that political parties are restricted from soliciting or receiving funds from State- Owned Enterprises SOE, therefore, throughout 2007, BNI did not provide funds to political parties. The allocation of funds for social activities can be seen in the table above. J . C O R P O R AT E S E C R E TA RY The Corporate Secretary CS serves as the chief liaison officer between the Bank and the capital market authorities, the investment community, and the general public. CS is responsible for the preparation and dissemination of information of materiality on the progress of the Bank for public consumption as well as for investor relations. 92 TATA K E L O L A P E R U S A H A A N menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai BNI kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan pemegang sahaminvestor. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Sekretaris Perusahaan dibantu oleh Kelompok Komunikasi Investor, Kelompok Hukum dan Pemantauan GCG, Kelompok Komunikasi Eksternal, Kelompok Komunikasi Internal dan unit Komunikasi Pemasaran dalam berhubungan dengan pihak eksternal dan internal pegawai. Hubungan dengan pihak eksternal dipelihara dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan oleh BNI sebagai perusahaan publik termasuk untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional serta hal-hal lainnya seputar BNI. Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Sekretaris Perusahaan juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BNI kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain: Sinergi 46, newsletter, intranet, temu karyawan, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan cabang. Fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan serta segenap unit pendukung telah diatur dalam SOP Organisasi dan Uraian Jabatan Divisi Komunikasi Perusahaan tanggal 16 Juni 2006. Sebagai acuan dalam mengoptimalkan fungsi dan peran tersebut, telah disusun Buku Pedoman Perusahaan yang mengatur berbagai aktivitas antara lain: pengelolaan reputasi, pengelolaan Corporate Social Responsibility, pengelolaan komunikasi dalam krisis, pengelolaan hubungan media, pengelolaan hubungan Kelembagaan, serta pengelolaan hubungan investor dan otoritas pasar modal. Hubungan dengan pemegang saham dilakukan melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan buletin kinerja keuangan triwulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, In discharging its function and rule, CS is assited by the Investor Relations Group, Legal and GCG Monitoring Group, External Communication Group, Internal Communication Group, and Marketing Communication Unit in the relation of both internal and external parties. Relation with external is managed properly, especially in the fulfillment of BNI’s obligation as public company including providing the description of company performance, operational activities and other related matters. The dissemination of information regarding Management’s programmes to the entire organisation is carried out by the Internal Communications Unit by means of the internal media, which include: Sinergi 46, Newsletter, socialisation to regional and branch offices, seminars, employee gathering, and the electronic media. The function and roles of Corporate Secretary and entire supporting unit is in accordance with SOP of Corporate Communication Division date 16 June 2006. The bank’s policy and SOP have been established for various activities: reputation management, crisis management, media relation, institutional relation, investor relation and capital market authorities relation. Relations with shareholders has been enhanced through regular analyst meetings, public exposes, publication of quarterly bulletins on financial results, in addition to quarterly, half-yearly and annual financial statements. Investors and other stakeholders also have access to information about BNI and its activities through its official website at www.bni.co.id. K . G E N E R A L S U M M A RY O F T H E R E S U LT S O F T H E S E L F A S S E S S M E N T O N G C G I M P L E M E N TAT I O N W I T H I N T H E B A N K 93 G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E tengah-tahunan dan tahunan. Pemegang saham dan pemangkukepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai BNI dan kegiatannya di situs www.bni.co.id. K . K E S I M P U L A N U M U M H A S I L S E L F A S S E S M E N T ATA S P E L A K S A N A A N G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E PA DA B A N K Berdasarkan Self Assesment, Nilai Komposit BNI ada pada posisi 1,85 sehingga diperoleh predikat komposit: Baik, dengan peringkat masing-masing faktor sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris: Peringkat 2 • Anggota Dewan Komisaris sebanyak 7 tujuh orang, tidak melebihi jumlah anggota Direksi sebanyak 9 sembilan orang. Sebanyak 4 empat orang diantaranya atau lebih dari 50 lima puluh persen anggota Dewan Komisaris tersebut merupakan Komisaris Independen, meskipun 1 satu orang diantaranya masih dalam proses persetujuan Bank Indonesia. Komisaris diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan fit and proper test sesuai ketentuan Bank Indonesia. • Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan dengan anggota Direksi. • Prinsip-prinsip Good Corporate Governance menjadi landasan bagi pelaksanaan operasional BNI, dan sejalan dengan itu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasannya, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategi BNI. • Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris, rapat Dewan Komisaris diselenggarakan secara berkala minimal 1 satu kali dalam 1 satu bulan atau setiap saat apabila diperlukan. Selama tahun 2007, Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 102 seratus dua kali, dimana 62 enam puluh dua kali diantaranya dilakukan bersama dengan Direksi. Pengambilan keputusan dilakukan atas dasar asas independensi dan keterbukaan. Komunikasi dengan Direksi bersifat terbuka dan dilakukan setiap saat bilamana diperlukan, dimana Dewan Komisaris dapat minta kepada The results of this Self Assessment concludes that BNI’s Composite Rating is within the position of 1.85 and therefore is within the range or rating of: Good. The levels achieved that eventually tallied to the above-mentioned composite rating are as follows. 1. Implementation of tasks and responsibilities of the Board of Commissioners: rating of 2 • The number of members within the Board of Commissioners BOC amounts to 7 seven members which does not exceed the total number of 9 nine Board of Directors member. 4 four members of BOC or more than 50 of BOC member are Independent Commissioner, although 1 one member is still in the process for approval from Bank Indonesia. Board of Commisioners is appointed based of the approval of General Shareholders Meeting and all BOC members have already passed the fit and proper test by Bank Indonesia. • All BOC members do not have family relations with other BOC members and with BOD members. • The BOC tasks and responsibilities were carried out in accordance with the principles of GCG. In performing the duties and supervision function, BOC direct, monitor and evaluate the implementation of BNI strategic policy. • BOC meeting are held periodically once in a month or every time when considered necessary. In 2007, BOC held 102 meetings, where 62 meeting were conducted together with BOD. Decision is made based on independent and transparency principles. Communication with BOD could take place anytime, whreby BOC could ask BOD to convene a meeting, and vice versa. • BOC have appointed Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Risk Monitoring Committee. All Committee have performed each function effectively. 94 TATA K E L O L A P E R U S A H A A N 2. Implementation of tasks and responsibilities of the Directors: rating of 2 • The number of Board of Directors BOD amounts to 9 nine Directors all of which possess the integrity, experience of at least 5 five years in the operational field as a Bank Executive and does not hold a concurrent position. The composition of the Board of Directors is already in already deemed appropriate for BNI’s size and complexity and is in line with prevailing rules and regulations. • Board of Directors is appointed based of the approval of General Shareholders Meeting and all BOD members have already passed the fit and proper test by Bank Indonesia. • The entire member of the Board of Directors is able to act and decide independently, since: • Do not hold concurrent position as Commisisoners, Directors or Executive Officers in BNI or other companies • Do not have shares amounting to over 25 of paid up capital in BNI or other company • Do not have family relations with other BOD members andor with BOC members. • Do not give power of attorney to other party that caused transfer of Director’s function and duties • The Directors tasks and responsibilities were carried out in accordance with the principles of GCG: - BOD has established internal audit working unit, risk management working unit, and compliance working unit. Although GCG principles have been applied entirely throughout all the operational levels, there are still minor infringements or violations such as internal fraud. Therefore, BNI strives to resolve these violations and improve its internal audit system. - BOD follow up audit findings and recommendations from internal audit, external audit, Bank Indonesia Direksi untuk bertemu dan sebaliknya Direksi untuk minta bertemu Dewan Komisaris. • Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi Nominasi dan Komite Pemantau Risiko, yang telah bekerja secara efektif. 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi: Peringkat 2 • Direksi beranggotakan 9 sembilan Direktur dimana seluruh anggota Direksi mempunyai integritas, berpengalaman paling kurang 5 lima tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank serta tidak mempunyai rangkap jabatan. Komposisi Direksi sudah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha BNI serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. • Direksi diangkat berdasarkan keputusan RUPS dan seluruh anggota Direksi telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan fit and proper test sesuai ketentuan Bank Indonesia. • Seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen, karena: - tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada BNI, perusahaan danatau lembaga lain. - tidak memiliki saham melebihi 25 dari modal disetor pada BNI danatau pada perusahaan lain. - tidak memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris, dan - tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance, antara lain: - Direksi telah membentuk Satuan Pengawasan InternSPI Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. Meskipun sudah dibentuk unit-unit yang melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan 95 G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E operasional BNI, namun masih saja terjadi internal fraud, oleh karena itu BNI berupaya untuk terus memperbaiki sistem audit internalnya. - Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SPI, auditor eksternal, hasil pengawasan BI danatau hasil pengawasan otoritas lainnya. - Direksi senantiasa mengungkapkan kepada pegawai kebijakan BNI yang bersifat strategis di bidang kepegawaian melalui sosialisasi tatap muka, surat newsletter, website BNI dll. • Rapat Direksi diselenggarakan secara berkala sebanyak 2 kali seminggu. Proses pengambilan keputusan dalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dan apabila tidak tercapai dilakukan berdasarkan suara terbanyak. • Transparansi anggota Direksi dilaksanakan dengan baik dan tidak pernah melanggar ketentuanperundangan yang berlaku, antara lain: - Telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain danatau pemegang saham BNI dalam Laporan Tahunan BNI Tahun Buku 2007. - Tidak memanfaatkan BNI untuk kepentingan pribadi, keluarga danatau pihak lain yang dapat merugikan BNI. - Tidak mengambil danatau menerima keuntungan pribadi dari BNI, selain remunerasi dan fasilitas lainnya berdasarkan keputusan RUPS dan mengungkapkan remunerasi dan fasilitas pada Laporan Tahunan BNI dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2007. 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite: Peringkat 1 • Komite-Komite yang telah dibentuk Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, mempunyai kompetensi yang memadai sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha BNI, dengan anggota-anggota yang memiliki integritas tinggi. • Pelaksanaan tugas Komite-Komite telah berjalan sebagaimana mestinya, penyelenggaraan rapatnya berjalan sesuai dengan pedoman intern dan yang telah digariskan, yaitu antara lain: supervisory report and other supervisory report from related authority. - BOD communicate with employees the strategic policies related to Human Resources through meeting, newsletter, website, etc. • BOD meeting is held periodically twice a week. Decisions within the meetings are made based on mutual consensus or by majority in cases whereby mutual consensus is not achieved. • The transparency aspect of the members of the Board of Commissioners is considered relatively good and never seem to violate prevailing rulesregulations: - Disclose share ownerships, financial relations and family links with other BOC member, BOD member andor BNI shareholders in BNI Annual Report of 2007. - Do not take advantage or use BNI for the interest of personal matter, family or other party, which could cause negative impact to BNI. - Do not take andor receive personal benefit from BNI, other than remuneration package stipulated in General Shareholders Meeting approval, and disclose the remuneration and other falicities received in BNI Annual Report of 2007. 3. Comprehensiveness and implementation of the tasks of the Committees: rating of 1 • Committes that were establish by Commissioners, that is Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration Nomination Committee possess sufficient competence that already deemed appropriate for BNI’s size and complexity. • The Committee tasks and responsibilities were carried out accordingly. Meetings are already held in accordance with internal guidance: - Committee meeting is held periodically, almost every week, which was more than minimal requirement of one meeting in a month. - Decisions within the meetings are made based 96 TATA K E L O L A P E R U S A H A A N on mutual consensus or by majority in cases whereby mutual consensus is not achieved. - Result of a meeting are recorded and documented within minutes of meeting, clearly and appropriately stating any dissenting opinion. - Result of a meeting is a recommendation to be used by Commissioner. - The results of the Committee Meetings represents recommendations that is very valuable and could be used by the Commissioner in making a decision. 4. Handling of conflicts of interest: rating of 2 • The Bank has a a fairly comprehensive and effective policy, system and procedure on conflicts of interest in respect to loan approvals. • Prevailing policies concerning conflicts of interest that is generally applicable to all employees are specified within the Code of Conduct as follows: - Avoid incidences of personal conflict of interest. - Avoid involvement in bribery. - Do not utilize one’s personal position for personal gain or interest ie. insider trading - Do not receive gifts or gratuities. - In BOD and BOC Manual, conflict of interest have already been addressed. In the event that a conflict of interest could not be avoided, therefore, that conflict of interest should not substantially impact or reduced the Bank’s profitability. BOD and BOC should disclose the conflict of interest in every decision. - The existence of conflicts of interest are appropriately revealed through a decision specified within a minutes of meeting, appropriately administered and documented. • The Bank will formulate policies in regards to conflict of interest for the procurement of goods and services no later than the first half of 2008. - Rapat diselenggarakan secara berkala, hampir setiap minggu, sehingga melampaui ketetapan minimal 1 satu kali dalam sebulan. - Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. - Hasil rapat dituangkan dalam notulen, termasuk pengungkapan perbedaaan pendapat dissenting opinions secara jelas dan didokumentasikan dengan baik. - Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan oleh Dewan Komisaris. - Rekomendasi Komite-Komite dirasakan sangat bermanfaat sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan Dewan Komisaris dalam mengambil keputusan atas permasalahannya. 4. Penanganan Benturan Kepentingan: Peringkat 2 • Bank mempunyai kebijakan, sistem dan prosedur mengenai permasalahan benturan kepentingan yang cukup lengkap dan efektif, antara lain dalam hal yang berkaitan dengan pemberian persetujuan kredit. • Kebijakan mengenai benturan kepentingan yang berlaku secara umum termasuk untuk seluruh pegawai dimuat dalam Code of Conduct mencakup hal-hal antara lain: - Menghindari terjadinya konflik kepentingan pribadi. - Menghindarkan diri dari penyuapan. - Tidak memanfaatkan posisi untuk kepentingan pribadi insider trading - Tidak menerima imbalan atau cindera mata. - Dalam Buku Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komisaris dan Direksi, telah diatur etika benturan kepentingan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dimana dalam hal terjadi benturan kepentingan yang bersangkutan dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan BNI atau mengurangi keuntungan BNI dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. - Dalam hal terjadi adanya benturan kepentingan, telah dengan cukup diungkap 97 G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E dalam keputusan, telah dilengkapi dengan risalah rapat, telah diadministrasikan dan terdokumentasi dengan baik. • BNI secara bertahap akan menyempurnakan kebijakan benturan kepentingan dalam setiap transaksikegiatan perbankan antara lain merumuskan kebijakan mengenai benturan kepentingan terkait dengan pengadaan barang dan jasa dengan dijadualkan akan selesai selambat-lambatnya pada semester I tahun 2008. 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan: Peringkat 2 • Secara umum pelaksanaan kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan telah berjalan baik, adanya beberapa penyimpangan bersifat tidak materiil, bukan suatu pelanggaran, dan telah diselesaikan selain menjadi catatan bagi BNI untuk dilakukan perbaikan. Upaya untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dilakukan antara lain dengan secara terus menerus menanamkan pengertian dan mengingatkan kepada pegawai pada segenap unit organisasi untuk selalu menjaga kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku. Meskipun demikian masih terdapat berbagai hambatan dalam sistem informasi, sehingga dapat mengakibatkan masih terjadinya beberapa pelanggaran meskipun tidak materiil, seperti kekurangan GWM selama 3 hari dalam tahun 2007, keterlambatan mengupdate kolektibilitas debitur, serta beberapa kesalahanketerlambatan laporan danatau koreksi laporan LBULBBU. • Pelaksanaan tugas dan independensi Direktur Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan sebagai satuan kerja kepatuhan telah berjalan efektif, yang terbukti antara lain dari pengujian kepatuhan yang telah berjalan dan pemantauan kepatuhan melalui review kepatuhan yang dilakukan di segenap unit organisasi secara harian, berkala, dan sewaktu-waktu. • Sistem dan prosedur kerja tersedia cukup lengkap dan komprehensif di setiap unit organisasi, sebagaimana tertuang dalam Buku Pedoman Perusahaan. 6. Penerapan Fungsi Audit Intern: Peringkat 2 • Pelaksanaan fungsi audit intern BNI pada umumnya telah berjalan efektif dan telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank. 5. Implementation of compliance functions: rating of 2 • The implementation of compliance within the Bank was generally conducted well. Monitoring of compliance towards prevailing rules and regulations should be conducted continuously so as to avoid instances of lateness in fulfilling a regulatory requirement or submission of reports as well as instill a firm understanding within every unit of the organization to ensure bank compliance towards prevailing rules and regulations. However, there are still a number of immaterial violations of the prevailing rules and regulations, such as Statutory Reserve 3 days, lateness in updating the debtor’s collectibility as well as a number of reporting errorslateness andor corrections. • The implementation of the Compliance Director’s and Compliance Division’s tasks was conducted effectively which is shown by, among others, from the compliance assessment that was conducted and compliance monitoring through the compliance review carried out within the entire organization on a daily, routine, and spontaneous basis. • The work system and procedure within every unit of the organization is deemed both adequate and comprehensive, as stated in Company Manual. 6. Implementation of internal audit functions: rating of 2 • The implementation of the internal audit function by the SPI is generally deemed effective and in accordance with the Standards for Implementing Bank Internal Audit Functions. • Monitoring to the follow up on internal audit findings have been conducted by Board of Directors, who in turn encourage and monitor the progress of settlement. The progress report were forwarded by related units to President Director and Commissioners quarterly, and will be monitored by 98 TATA K E L O L A P E R U S A H A A N Commissioners through Audit Committee. • Audit report and realization of internal audit activities is presented in Business Plan Annual Review and forwarded to Commissioners as the representative of shareholders. • BNI implements the Standards for Implementing Bank Internal Audit Functions, through: - Internal Audit Charter signed by President Director and President Commissioners. - Internal Audit Team SPI as unit responsible to perform internal audit function. - Internal Audit Guidance Manual. • Updating the audit program is gradually carried out within branches and loan centers while this has not been conducted entirely in head offices. Updating the audit program in a number of division in head office will take place in 2008. • The apparent weakness is deemed minor and does not have a significant impact on audit’s effectiveness. 7. Implementation of the external audit functions: rating of 1 The audit was carried out by an independent auditor and conducted effectively in accordance with the standards for audit as determined by the IAI with the aim of providing an opinion of its validity in regards to all material aspects of the consolidated financial statement in accordance with the prevailing principles of accounting. Going forward, the disclosure of the financial statement’s audit will be intensified in accordance with any existing recommendations. • The quality and extent of the Public Accountant’s audit findings currently used is deemed good. • The conduct of the audit by the Public Accounting Firm is deemed independent and in accordance with the prescribed criteria. 8. Implementation of risk management including an internal control system: rating of 2 • Pemantauan terhadap tindak lanjut temuan audit intern telah dilakukan oleh Direksi yang senantiasa berusaha mendorong penyelesaian temuan hasil audit oleh unit-unit yang berkompeten yang dimonitor oleh manajemen lini, Divisi Kepatuhan dan SPI. Progress penyelesaian tindaklanjut temuan audit intern disampaikan oleh unit-unit yang berkompeten kepada Dirut dan Komisaris setiap triwulan, yang oleh Komisaris dilakukan pemantauan melalui Komite Audit. • Laporan hasil audit dan realisasi kegiatan audit SPI dilaporkan melalui Laporan kaji ulang Business Plan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang saham. • BNI telah menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, antara lain dengan: - Piagam Audit Intern yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. - Dibentuknya Satuan Pengawasan Intern SPI sebagai unit yang berganggung jawab melaksanakan fungsi audit intern. - Buku Pedoman Audit Intern. • BNI telah melaksanakan updating audit program yang dilakukan secara bertahap meliputi kantor cabang dan sentra kredit sedangkan untuk sebagian kantor besar belum dilakukan. Pelaksanaan updating audit program untuk sebagian divisi di kantor besar akan dilakukan tahun 2008. • Meskipun masih ada kelemahan minor, namun telah dapat diatasi dengan tindakan rutin. 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern: Peringkat 1 • Pelaksanaan audit dilakukan oleh auditor independen telah berjalan secara efektif sesuai dengan standar pemeriksaan yang ditetapkan IAI dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam segala hal yang material atas laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, dan dilakukan penilaian oleh Komite Audit. Untuk selanjutnya pengungkapan disclosure atas audit laporan keuangan akan ditingkatkan sesuai saranrekomendasi yang ada. • Kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik yang dipergunakan saat ini dapat dinilai baik. 99 G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E • Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dilakukan secara independen dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. 8. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern: Peringkat 2 • Manajemen cukup efektif dalam mengidentiikasi dan mengendalikan seluruh risiko Bank serta aktif melakukan pemantauan kebijakan dan prosedur untuk memelihara kondisi keuangan internal BNI yang sehat, yaitu antara lain Komisaris telah melakukan pembahasan secara berkala mengenai Kinerja keuangan, Evaluasi kebijakan manajemen risiko, pemantauan Profil Risiko Bank, konsultasi kredit dan isu-isu terkini antara lain produkjasa dan usulan organisasi. Disamping itu Direksi juga melakukan pembahasan secara berkala mengenai kebijakan yang terkait dengan manajemen risiko dan profil risiko, review Loan Exposure Limit, Internal Rating System, review limit-limit Risiko Pasar, Kredit dan Operasional, evaluasi dan review Operating Risk Self Assessment ORSA, implementasi Risiko Pasar Cabang Luar Negeri dan Implementasi ‘PERISKOP’ tahap 1. • Prosedur dan penerapan pengendalian intern Bank komprehensif dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha dan risiko yang dihadapi Bank. • Manajemen efektif dalam memantau kesesuaian kondisi Bank dengan prinsip pengelolaan Bank yang sehat, ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank. • Namun demikian untuk langkah kedepan masih perlu dilakukan perbaikan dengan melakukan pengembangan manajemen risiko sesuai dengan Arsitektur Manajemen Risiko yang telah disusun, penciptaan dan pengembangan perangkat tools yang lebih sensitif untuk memantau potensi risiko operasional serta enhancing internal control sesuai rekomendasi Kantor Akuntan Publik dan melakukan pemantauan implementasi risiko pasar Cabang Luar Negeri untuk dikonsolidasikan dengan laporan dalam negeri. • The management is deemed effective in identifying and handling all of the Bank’s risks. The management actively monitors policies and procedures, comprehensively to ensure that the Bank’s internal financial conditions is positive. Among others, Commissioners have periodically assess and review financial performance, evaluate risk management policies, monitor risk profile, loan consultation and organization proposal. While Board of Directors also periodically review risk profile and riks management policies, review the Loan Exposure Limit and Internal Rating System, review the limits of market risk, credit risk and operational risks, evaluate and review Operational Risk Self Assessment, implementation of overseas branches market risks and implementation of phase I—PERISKOP. • Procedures and the comprehensive implementation of internal control within the Bank are in accordance with the objectives, size and complexity of the Bank’s business and risks. • The management is effective in monitoring the Bank’s conditions by means of adherence towards prudent banking principles, prevailing rules and regulations and the Bank’s internal policies and procedures. • In the future, some areas still needs to be improved, such as developing risk management in accordance with the Risk Management Architecture that has been formulated, developing the tools that are more sensitive to monitor operational risks potential and enhancing internal control based on the recommendations made by Public Accountant, as well as monitoring the implementation of market risks of Overseas Branches for consolidation with the domestic report. 100 TATA K E L O L A P E R U S A H A A N 9. Allocation of funds to related parties and large exposures: rating of 2 • Allocation of funds to related parties and allocation of funds to large debtors was generally stated within the Company’s Manual. Decisions for loan proposals were done independently through, among others, the implementation of the Four- eye Principles. • BNI periodically evaluate, improve and review the internal rating system, Loan Exposure Limit, and Loan Portfolio Management. There were no occurences of exceeding or violating the prescribed Legal Lending Limits in 2007. 10. Transparency in terms of the Bank’s financial and non-financial conditions, Good Corporate Governance report and internal reporting: rating of 2 • The Bank was deemed transparent in submitting financial and non-financial information to the public either through BNI’s website or through other forms of media such as the procedures for filing a complaint which was announced through boards posted within the branch offices as well as through the website. • The inancial and non- financial information was submitted both punctually, comprehensively, accurately, deemed current and in its entirety. • The Bank is deemed transparent in submitting information relating to products and services to its customers within the branches as well as providing product information through leaflets disseminated through its branch offices, advertisements and other means. The Bank also has a unit that particularly handles customer complaints. • The Bank effectively and appropriately maintains personal data and information of its customers which it uses for business purposes. • The extent of its gCg 9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Related Party dan Penyediaan Dana Besar Large Exposure: Peringkat 2 • Secara umum penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana kepada debitur besar telah diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan dimana pengambilan keputusan kredit telah dilakukan secara independen antara lain dengan penerapan Four-eye Principles. • BNI juga melakukan evaluasi, penyempurnaan dan review secara periodik Internal Rating System, Loan Exposure Limit, Loan Portfolio Management. Selama periode tahun 2007, tidak terjadi pelampauan dan pelanggaran BMPK. 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal: Peringkat 2 • Bank transparan dalam menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan kepada publik baik melalui website BNI maupun melalui media lain misalnya untuk tata cara komplain diumumkan pada papan pengumuman di kantor cabang maupun melalui website. • Informasi keuangan dan non-keuangan yang disampaikan tersedia secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh. • Bank cukup transparan menyampaikan informasi produk dan jasa kepada nasabah yang datang ke cabang serta menyampaikan informasi produk melalui leaflet yang tersedia di kantor cabang, iklan dan cara lainnya. Bank juga mempunyai unit yang khusus menangani pengaduan nasabah. • Bank dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah secara memadai dan mempergunakannya hanya untuk kepentingan bisnis. • Cakupan laporan pelaksanaan GCG lengkap, akurat, kini dan utuh, telah disampaikan secara tepat waktu kepada shareholder sesuai ketentuan yang berlaku. • Sistem informasi manajemen Bank dan pelaporan internal telah dikelola oleh unit khusus dengan personil yang kompeten dengan kinerja yang terukur dalam bentuk SLA, sehingga keakuratan dan pemenuhan target waktu dapat terpenuhi dengan baik. 101 G O O D C O R P O R AT E G O V E R N A N C E 11. Rencana Strategis Bank: Peringkat 2 • Penyusunan dan penyampaian Rencana Bisnis Bank telah berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 625PBI2004 tanggal 22 Oktober 2004 dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kelangsungan usaha serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan prinsip perbankan yang sehat serta memperhatikan tingkat risiko komposit Inherent Risk Risk Control System Strategic Risk. • Rencana Korporasi dan Bisnis telah disusun secara periodik dengan jadwal pelaksanaan serta mekanisme penyusunan yang telah dibakukan dalam Buku Pedoman Perusahaan. Untuk selanjutnya Rencana Korporasi dan Bisnis tersebut diajukan kepada Komisaris yang mewakili Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. • Realisasi rencana bisnis sesuai dengan Rencana Bisnis Bank Business Plan. • Penilaian risiko komposit atas risiko strategis berada pada tingkat Low Strategic Risk Rating. • Komisaris menjalankan fungsi pemantauan dengan melaksanakan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank Corporate Plan dalam bentuk laporan realisasi rencana kerja dan rencana bisnis. Disamping itu pula, setiap bulan Manajemen melaporkanmempresentasikan kinerja perusahaan kepada Komisaris. Menyetujui report is deemed to be detailed, accurate, up to date and complete as well as submitted on time to its shareholders in accordance with the prevailing regulations. • The Bank’s management information system and internal reporting was maintained by a special unit that was staffed by competent personnel whose performance is measured in the form of a SLA, therefore ensuring that accuracy and the fulfillment of the target dates are met. 11. Bank’s strategic plan: rating of 2 • The Bank’s Bank Business Plan is prepared and forwarded in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 625 PBI2004 dated 22 October 2004 and have taken into consideration all external as well as internal factors, the principles of prudency and healthy banking standards, and also the composit risk level of Inherent Risks, Risk Control System and Strategic Risks. • The Corporate Plan and Business Plan was formulated periodically and implementation schedule and mechanism have been incorporated in Company Manual. Corporate Plan and Business Plan is presented to Commissioners who represent shareholder for their approval. • The achievement of the business plan is in accordance with the Bank’s Business Plan. • The composite risks over strategic risks rating is determined to be within the level of Low Strategic Risk Rating. • Board of Commissioner perform its monitoring function through periodic monitoring to implementation of Business Plan and Corporate Plan, in the form of Progress Report of Busisness Plan. Moreover, Board of Directors also report and present financial performance to Board of Commissioners. Erry Riyana Hardjapamekas Komisaris UtamaKomisaris Independen President CommissionerIndependent Commissioner Gatot Mudiantoro Suwondo Direktur Utama President Director 102 D A F TA R P U B L I K A S I I N F O R M A S I MateriSubject BNI Peroleh Fasilitas Loan USD 100 Juta dari ABN Amro. BNI receives USD 100 million loan facility from ABN Amro. BNI Syariah Luncurkan BNI Tapenas Syariah. BNI Syariah launches BNI Tapenas Syariah. Pengguna BNI SMS Banking Naik 92. Number of BNI SMS Banking users grows by 92. BNI Sosialisasikan Program Gemar Membaca dan Menabung di Yogyakarta. BNI socializes saving and reading hobby programs in Yogyakarta. BNI Berikan Fasilitas KPA untuk Apartemen Maple Apartemen Sahid Sudirman, Jakarta. BNI extends mortgageloans facility to Maple Apartments Sahid Sudirman Apartments, Jakarta BNI Tambah Jaringan ATM bekerjasama dengan Posindo. BNI expands ATM networks, in cooperation with Posindo. BNI–ABN AMRO Bank N.V kerjasama dalam bidang konsultansi dan supervisi operational risk management ORM. BNI and ABN AMRO Bank N.V cooperate in consultation and supervision of operational risk management ORM. BNI–PT Taman Impian Jaya Ancol kerjasama dalam bidang pembayaran untuk meningkatkan benefit bagi pemegang kartu debit dan kartu kredit BNI. BNI–PT Taman Impian Jaya Ancol cooperate in expanding payment benefits to BNI Debit Card and Credit Card holders. BNI–PT Angkasa Pura II kerjasama dalam bidang cash management untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan sistem informasi keuangan. BNI–PT Angkasa Pura II implement cash management protocol, to facilitate management of financial information systems. BNI–PT Antam Tbk kerjasasama dalam bidang cash management. Cash management service put in place for PT Antam Tbk., thus facilitating administration of financial information systems. BNI–Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Depnakertrans bekerjasama dalam bidang penggunaan jasa perbankan untuk program penempatan, perlindungan dan pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia TKI. BNI-Department of Labour and Transmigration cooperate on crafting specialised banking services for placement, protection and training of Indonesian workers. BNI–PT Pelabuhan Indonesia Pelindo IV bekerjasama dalam bidang pengelolaan rekening dan penggunaan jasa perbankan cash management. BNI - PT Pelabuhan Indonesia Pelindo IV work together in account and cash management in banking services. BNI Berikan Fasilitas Kredit USD 13,5 juta kepada PT Semen Padang. A USD 13.5 million credit facility extended for PT Semen Padang. BNI–PT Taman Safari Indonesia bekerjasama dalam penggunaan BNI Card. BNI–PT Taman Safari Indonesia cooperate in using the BNI Card. BNI Bantu Sarana Air Bersih di Lempake dan Bengkuring, Samarinda. Support for Clean Water Sanitation Infrastructure in Lempake and Bengkuring, Samarinda, East Kalimantan. 102 P R E S S R E L E A S E S Datar Publikasi Informasi 103 P R E S S R E L E A S E S MateriSubject BNI Bantu Rehabilitasi SD di Bengkulu, Bengkulu. Contribution to Elementary School Rehabilitation in Bengkulu. BNI Luncurkan Layanan Private Banking ‘BNI Emerald.’ Launch of ‘BNI Emerald’ Private Banking service. KPR BNI Griya Lampaui Target, BNI Gelegar Expo di 5 Kota. Home Ownership of BNI Griya Credit exceeds targeted objectives at BNI Gelegar Expo, held in five cities. BNI Berikan Kredit kepada Pekerja Indonesia di Hong Kong. BNI provides credit for Indonesian Migrant Workers in Hong Kong. BNI Kembali Berangkatkan Haji Gratis. Launch of the Free Hajj Pilgrimage. BNI melakukan pengundian Program Hadiah BNI Taplus ‘Rejeki Durian Runtuh’ 2006 Periode II Oktober 2006 sd Januari 2007 serentak di 12 kota 12 wilayah Raffle programme for Rejeki Durian Runtuh—BNI Taplus Period II October 2006 to January 2007, coordinated through 12 regional cities. BNI Syariah Gandeng PT Asuransi Takaful Keluarga untuk Tabungan Pendidikan. BNI Syariah cooperates with PT Asuransi Takaful Keluarga on ‘Education Rescue.’ BNI Syariah Luncurkan BNI Wirausaha Syariah bersamaan dengan pembukaan cabang di Jember. Launch of BNI Syariah Enterprise, coordinated with the opening of a new BNI Branch in Jember, East Java. BNI Syariah Buka Cabang di Kediri. BNI Syariah opens a new branch in Kediri, East Java. ‘BNI Berbagi’ dirikan Posko Banjir di Jakarta. Booths to gather support for flood victims through ‘BNI Berbagi’ program in Jakarta. BNI Luncurkan Kartu Kredit ‘BNI VISA Olympiade Card.’ Launch of ‘BNI VISA Olympiade Card.’ Tingkatkan Kredit UMKM, BNI Luncurkan ’BNI Wirausaha.’ To expand SME loans, BNI launches ‘BNI Entrepreneurs.’ BNI–PT Pelabuhan Indonesia Pelindo I-Medan bekerjasama dalam bidang pengelolaan rekening dan penggunaan jasa perbankan cash management. BNI—PT Pelabuhan Indonesia Pelindo I-Medan cooperate on account management and the use of Banking Services cash management. Bantu Penanganan DBD, BNI Selengarakan Donor Darah di Seluruh Jawa. Blood Donor Programme hosted, to support treatment for Dengue Haemorrhagic Fever Therapy, throughout Java. BNI Raih Century ERA Award di Bidang Total Quality Management. Presentation of a Century ERA Award in the Total Quality Management to BNI. BNI dan Universitas Indonesia UI bekerjasama dalam bidang Early Recruitment Program ERP. BNI–University of Indonesia UI cooperates in an Early Recruitment Programme ERP. 104 D A F TA R P U B L I K A S I I N F O R M A S I MateriSubject BNI mengawali perdagangan hari pertama Penawaran Umum Terbatas II dan Penawaran Umum Saham milik Pemerintah RI di Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES. First day trading of secondary Public Offering, on both the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. BNI Terbitkan Kartu Kredit untuk Pengusaha SPBU. BNI issues Credit Cards for Gasoline Station entrepreneurs. Pembayaran Zakat dan Infaq Melalui BNI Internet Banking. Islamic Religious Donations through BNI Internet Banking access. BNI Raih 3 Sertifikat ISO di Bidang Teknologi. BNI awarded 3 ISO Certificates in Technology Sector. BNI Dukung Java Jazz Festival 2007. Support for the Java Jazz Festival. BNI Pimpin Pembiayaan Jalan Tol Surabaya–Mojokerto. BNI lead the syndicated loan for the Surabaya–Mojokerto Toll Road. BNI Luncurkan Kartu Debit dan Kartu Kredit PAYPASS Contacless. Launch of PAYPASS ‘no-contact’ Debit and Credit Cards. BNI Tangani Sistem Pembayaran Jasa Pelabuhan di Pulau Batam. BNI manage Payment System for Harbour Services in Batam Island. BNI–PLN Jabar Banten Kerjasama dalam Pembayaran Tagihan Listrik Melalui E-Banking. BNI–PLN West Java Banten Province cooperate in electricity payments through E-Banking. Kinerja BNI Tahun 2006. BNI Restrukturisasi Kredit Macet Rp 4,95 Triliun. Loan Restructuring of Rp 4.95 Trillion in 2006. Kinerja BNI Triwulan I—2007. Laba Bersih BNI Naik 74. BNI Performance, 1st Quarter—74 net profit rise. Kinerja BNI Triwulan II—2007. Kredit BNI Tumbuh 29, Pendapatan Non Bunga Melonjak 101, dan Laba Naik 26. BNI Performance, 2nd Quarter—29 credit growth, 101 non-interest income rise and 26 increase in profits. Kinerja BNI Triwulan III—2007. Laba Bersih Naik 11, Kredit Tumbuh 30, dan NPL Turun Menjadi 4,7. BNI Performances 3rd Quarter—net profits rise by 11, credit growth by 30, and reduction of NPL to 4.7, Jakarta. Kompas Gramedia BNI Tapenas Fair Hadir di Kota Makasar. Kompas Gramedia BNI Tapenas Fair held in Makassar. Ekspansi KPR di Surabaya, BNI Bekerjasama dengan Ciputra Group Pakuwon Group. Expansion of mortgage loan in Surabaya, in cooperation with Ciputra Pakuwon Groups. BNI Griya Biayai Apartemen PT Marbella Dago Pakar PT Bandung Dago Pakar. BNI Griya extend loans for PT Marbella Dago Pakar PT Bandung Dago Pakar Apartments. BNI Berikan Fasilitas Kredit Rp 1,43 triliun kepada PT Krakatau Steel. BNI approved a Rp 1.43 trillion credit facility to PT Krakatau Steel. BNI Berikan Fasilitas Kredit PT NSC untuk Pembiayaan Motor. Credit Facility approved for PT NSC for Motorcycle financing. 105 P R E S S R E L E A S E S MateriSubject BNI Pimpin Sindikasi Pembiayaan PLTU Tanjung Kasam. BNI leads syndicated facilities for PLTU Tanjung Kasam. BNI Pimpin Sindikasi Pembiayaan Tol Kanci–Pejagan. BNI leads syndicated lenders for Kanci–Pejagan Toll Road. BNI Salurkan Kredit Kemitraan kepada 1.900 Usaha Kecil. Approval of partnership loan for 1,900 Small Enterprises. BNI Raih MDGs Award di Bidang Pendidikan. BNI received MDGs Award in the Education Sector. Ketiga Kalinya, BNI Selenggarakan Mudik Gratis. BNI held the 3 rd Free home coming programmes. BNI serahkan 46 Unit Rumah Tahan Gempa di Yogyakarta, Bantul. BNI donate 46 earthquake-resistant homes in Bantul, Yogyakarta. BNI Berikan Fasilitas Kredit USD 100 Juta kepada PGN. USD 100 Million credit facility awarded to PGN. ‘Pojok BNI’ Dibuka di Kampus UNDIP Semarang. ‘BNI Corner’ opened at the University of Diponegoro, Semarang. BNI Bangun Rumah Asuh di Sidrap, Sulawesi Selatan. Construction of orphanage in Sidrap, South Sulawesi. RUPS BNI Bagi Dividen 50 dari Laba Bersih. 50 Dividend from net profits announced at General Shareholders Meeting. RUPSLB BNI Tetapkan Kebijakan Restrukturisasi Kredit. BNI Extraordinary Shareholders Meeting concludes a Credit Restructuring Policy. RUPSLB BNI Menyetujui Program Rights Issue. Rights Issue Programme decided at Extraordinary Shareholders Meeting. Bulan Ramadhan, BNI Berikan Bantuan Sosial di Berbagai Wilayah. BNI awarded support to every region during Ramadhan Islamic Fasting Month. BNI Tambah Kredit Linkage Program Rp 26,5 Miliar. Rp 26.5 billion Linkage Program credit issued by BNI. BNI Salurkan Pembiayaan Syariah dengan Skim Penjaminan. BNI extend Sharia financing with Guarantee Scheme. BNI Kembali Raih STP Award dari The Bank of New York. The Bank of New York presented BNI, an STP Award. BNI Pimpin Sindikasi Kredit Pembiayaan Tol Ruas Kertosono–Mojokerto. BNI syndicated loan facility for Kertosono–Mojokerto Toll Road. BNI Tingkatkan Fasilitas Pembayaran Visa on Arrival. BNI expand payment facility to Visa on Arrival. BNI Terima Bilateral Loan USD 75 Juta dari SMBC. BNI receives a USD 75 Million Bilateral Loan from SMBC. Teknologi BNI Raih 3 Sertifikat ISO 9001:2000. BNI IT received 3 ISO 9001:2000 certificates. 106 L A P O R A N K O M I T E A U D I T Dalam rangka menyelenggarakan pengelolaan perusahaan yang baik good corporate governance , Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Risiko Kepatuhan, dan Komite Remunerasi Nominasi. Pembentukan Komite Audit dilakukan berpedoman pada: a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara No. KEP-117M- PBUMN2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara. b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Kep-41PM2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. c. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8142006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 842006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang akuntansi, keuangan, dan perbankan. Semua anggota komite independen terhadap Direksi dan auditor ekstern. Komite melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris. Susunan Komite Audit per 31 Desember 2007 sebagai berikut: • Ketua : Suwarsono Wakil Komisaris Utama, Komisaris Independen • Anggota : Effendi Komisaris, Alexander Zulkarnain, Teuku Radja Sjahnan, Henrajaya • Sekretaris : Hasan Mas’ud Komite Audit bertugas mengevaluasi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus serta memberikan pendapat profesional yang independen kepada Komisaris di bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor internal, auditor eksternal, serta laporan ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko. Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit Audit Committee Charter sebagai panduan bagi Komite Audit dan anggotanya dalam melaksanakan tugas. Piagam Komite Audit terbaru telah dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris No. Kep06DK2006 tanggal 18 Oktober 2006. In line with the principles of good corporate governance, the Commissioners have created an Audit Committee, a Risk Compliance Committee, and a Remuneration Nominations Committee. The Audit Committee was set up under the guidance of: a. State Owned Enterprise Board, State Utilization, Minister;s Decree No. KEP-117M- PBUMN2002 Dated 1 August 2002, referring to ‘Implementation of Good Corporate Governance Practices to the State Owned Enterprise.’ b. The Decision Document of the Bapepam Chairman Kep-41PM2003 Dated 22 December 2003, concerning forming the Audit Committee Works Implementation Guidance c. PBI Number 8142006, dated 5 October 2006, covering changes in Bank Indonesia Rules Number 842006 on Good Corporate Governance implementation for Commercial Banks. Audit Committee has collective competency and experience in Accounting, as well as in finance and banking. All committee members are independent to the Director and External Auditors. The Committee reports their activities to the Board of Commissioners. Audit Committee member as of 31 December 2007, are as follows: • Chairman: Suwarsono Vice President Commissioner, Independent Commissioner. • Member: Effendi Commissioner, Alexander Zulkarnain, Teuku Radja Sjahnan, Henrajaya. • Secretary: hasan Mas’ud. The Audit Committee is responsible for evaluating and identifying things that require special attention, as well as sharing professional ideas independently to the Commissioners, in the financial reports from Directors, Reports from internal and external auditors as well as compliance to Laws, Rules and Risk Management Implementation. 106 R E P O R T F R O M T H E A U D I T C O M M I T T E E Laporan Komite Audit 107 R E P O R T F R O M T H E A U D I T C O M M I T T E Komite Audit mengadakan rapat secara berkala. Menurut Piagam Komite Audit, rapat dilakukan sedikitnya 1 bulan sekali. Selama 2007, telah dilakukan 36 kali rapat. Jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite adalah sebagai berikut: Jika dipandang perlu rapat juga dihadiri oleh Komisaris, Direktur, Kepala Divisi, Kepala Satuan Pengawasan Intern, dan wakil dari auditor ekstern BNI. Komite Audit selama tahun 2007 telah melaksanakan tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut: Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Melakukan peninjauan ulang atas draft final laporan keuangan publikasian triwulanan yaitu 31 Maret, 30 Juni dan 30 September 2007 sesuai jadwal dengan memberikan beberapa saran perbaikan. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas ini, Komite Audit telah mendorong dilakukannya sertifikasi berjenjang atas laporan keuangan publikasian sejak 30 September 2006 Sampai dengan 31 Desember 2007 sebagian besar sertifikasi berjenjang telah dilaksanakan. Berkenaan laporan keuangan auditan untuk tahun buku 2007, Komite Audit telah secara aktif melakukan diskusi dengan akuntan publik dan manajemen mengenai masalah-masalah yang perlu didiskusikan sesuai Standar Audit Seksi 380 PSA No. 48 perihal komunikasi dengan Komite Audit. The Board of Commissioners has approved the Audit Committee Charter as guidance for the Audit Committee and its members in implementing the latest Audit Committee Chapter Tasks, already in Board of Commissioners Decision No. Kep06DK2006 Dated 18 October 2006. The Audit Committee holds regular meetings. According to the Audit Committee Chapter, meetings must be held a minimum of once a month. During 2007, 36 meetings were held. Recorded attendance for each committee member is presented in the above table. These meetings were attended by Commissioners, Directors, Division Heads, Head of Internal Control Unit and representatives from BNI external auditor. The Committee Audit in 2007 implemented their duties according to the Audit Committee Chapter as follows: Review of Financial Information published by the Company, such as financial reports, projections and other financial information A review for a final draft of quarterly published financial report 31 March, 30 June and 30 September 2007 took place on schedule. In order to augment task implementation effectiveness, Audit Committee has supported level certification from 30 September 2006 to 31 December 2007. For the Audited Financial Report for fiscal year 2007, the Audit Committee has actively held discussions with the public accountants and management concerning problems which need to be discussed according to Section Audit Standard 380 PSA No. 48 with regard to communications with the Audit Committee. Evaluation on Effectiveness of Audit Implementation from External Auditors including review on independency and objectiveness of external auditor as well as review sufficient checking to ensure all important risks receive proper attention Based on evaluation results, the Audit Committee Nama Name Jumlah Kehadiran Total Attendance 1. Soewarsono 32 2. Effendi 30 3. Alexander Zulkarnain 29 4. Teuku Radja Sjahnan 28 5. Henrajaya 28 108 L A P O R A N K O M I T E A U D I T Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting dipertimbangkan Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, Komite Audit berkesimpulan bahwa independensi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2007 sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Sesuai dengan catatan atas laporan keuangan No. 52 halaman 133, diungkapkan ‘Setelah pengangkatan manajemen baru diatas, manajemen baru melakukan pengkajian kembali penyisihan kerugian portofolio pinjaman yang diberikan, sebelum laporan keuangan disetujui oleh manajemen dengan mempertimbangkan adanya ketidakpastian yang signifikan atas kondisi ekonomi global.’ Dalam proses pemeriksaan akuntan publik, telah dilakukan penambahan penyesuaian beban sebesar Rp 1,57 triliun diantaranya untuk penambahan PPAP atas penyertaan pada BNI Multifinance dan pada BNI Securities, penambahan beban imbalan kerja dan penambahan PPAP kredit. Akuntan publik telah menyelesaikan review terhadap 647 debitur korporasi dan menengah atau 52 dari populasi dengan mengusulkan tambahan PPAP sebesar Rp 400 miliar. Pada tanggal 25 Maret 2008, manajemen melalui surat No. DIR039R mengajukan tambahan PPAP sebesar Rp 1,47 triliun untuk 42 debitur kelolaan Divisi Kredit Khusus dan 2 AYDA yang merupakan bagian dari 647 debitur tersebut. Dari 42 debitur dan 2 AYDA yang diajukan, KAP menerima penambahan PPAP atas 27 debitur dan 2 AYDA dengan tambahan PPAP senilai Rp 771 miliar. Meskipun penambahan PPAP tersebut sangat material, KAP tidak mempertimbangkan untuk melakukan perubahan desain sampel atas informasi tersebut. concluded that public accountant independence and objectivity in auditing the financial report for fiscal year 2007 was conducted according to accepted auditing standards approved by the Indonesian Accountants’ Association. Notes to Financial Statement No. 52 pages 133 stated ‘After appointment of new management, management conduct a review on provisioning for loan loss provided, before the approval of the Financial Statement, considering significant uncertainty in global economic condition.’ From the review of the public accountant, additional provision expenses has been provided amounted to Rp 1.57 trillion to increase provision for BNI Multifinance and BNI Securities, provision for personnel expenses and provision for loan losses. Public Accountant reviewed 647 corporate and medium- size borrower or 52 of the total population with proposed additional provision amounted to Rp 400 billion. In 25 March 2008, management letter No. DIR039R proposed additional provisioning of Rp 1.47 trillion for 42 borrower managed by Loan Recovery Division and 2 take-over asset AYDA. Of the 42 borrower and 2 take-over asset, Public Account approved additional provisioning for 27 borrower and 2 take-over asset amounted to Rp 771 billion. Despite of its materiality, Public Accountant did not consider to change the sample design of this new information. 109 R E P O R T F R O M T H E A U D I T C O M M I T T E Terhadap kejadian tersebut, Komite Audit berpendapat bahwa penambahan PPAP atas beberapa debitur yang telah selesai di- review tanpa melakukan perubahan desain sampel, dapat mengurangi aspek komparabilitas. Dengan demikian, penjelasan lebih khusus dari manajemen atas kebijakan dan langkah yang dilakukan mengenai tambahan PPAP tersebut menjadi penting untuk diperhatikan. Evaluasi atas pelaksanaan paket kompensasi Direksi dan Komisaris Kompensasi yang diberikan kepada Direksi berupa gaji dan tunjangan, fasilitas perumahan, kendaraan, kesehatan, dan komunikasi. Sedangkan bagi Komisaris adalah gaji dan tunjangan, kendaraan, kesehatan, dan komunikasi. Dari hasil evaluasi tersebut Komite Audit memperoleh gambaran bahwa keseluruhan pengeluaran total paket kompensasi yang dibayarkan sampai dengan Desember 2007 sebesar Rp 25.229.961.000 dengan rincian sebagai berikut: Dari hasil penelitian tersebut, tidak terdapat pelanggaran yang signifikan dalam pelaksanaan pemberian kompensasi kepada Direksi dan Komisaris. Penelaahan atas ketaatan perseroan terhadap perundang-udangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perseroan. Dari hasil penelaahan Komite Audit atas Laporan Kepatuhan, yang disampaikan dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan, selama tahun 2007, Perseroan telah secara Thus, Audit Committee viewed that with regard to additional provisioning of the borrowers which have been reviewed without adjustment in design sample, could reduce comparability aspect. Therefore, management need to elaborate in more details the policies and actions with regard to the provisioning. Evaluation for Implementation of the Commissioners’ and Directors’ Compensation Packages Compensation is awarded to the Directors, such as salary and incentives, housing accommodation, a vehicle, health coverage, and communications. That for the Commissioners includes salary and incentives, a vehicle, health coverage and communications. From the evaluation results, the Audit Committee received the report that all disbursement of a total compensation package paid out up to December 2007 totalled Rp. 25,229,961,000, with detail in the above table. From the review results, there is no aspect significantly contravening the rules in implementing the compensation awarded to Directors and Commissioners. Review of Company Compliance with Other Laws related to Company Activities. From Audit Committee review results for the Compliance Report, delivered in the form of a Compliance Director’s Duty Implementation Report, during 2007 the Company routinely delivered the report to Bank Indonesia, in line with Bank Indonesia Rule Number 16PBI1999 dated 20 September 2007, examining Jabatan Gaji dan Tunjangan Salaries and Incentives Fasilitas Lainnya Other Benefits • Direksi Directors Rp 13.058.250.000 Rp 8.217.884.000 • Komisaris Commissioners Rp 3.408.600.000 Rp 545.227.000 110 L A P O R A N K O M I T E A U D I T rutin menyampaikan laporan tersebut kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16PBI1999 tanggal 20 September 2007. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh perseroan telah diupayakan secara optimal. Namun demikian, masih perlu dilakukan peningkatan pengawasan secara efektif dan efisien oleh Satuan Pengawasan Intern dan Divisi Kepatuhan Quality Assurance baik secara sendiri-sendiri maupun bersinergi, khususnya dalam memenuhi target program Zero Fraud. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan, paling kurang dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

a. Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern