65
Secara umum, sekalipun cara budidaya yang dilakukan petani sudah maju, tetapi pola tanam tumpang sari yang digunakan petani menyebabkan tingkat
produktivitas setiap tanaman per satuan luasan menjadi rendah. Tabel 5. Produktivitas Tanaman Komoditas Unggulan di Kawasan
Agropolitan Pacet Kabupaten Cianjur Tahun 2005
Komoditas Unggulan Produktivitas
tonha Produktivitas
Rata-rata Nasional tonha
Bawang daun 7.94
8.62 Wortel
15.77 16.41
Cabe 4.50
4.17 Caisim
3.83 7.46
Sawi 12.50
9.62
d. Sistem Agribisnis Sub Sistem Penunjang.
Berdasarkan data-data sekunder yang berhasil dikumpulkan dan hasil wawancara dengan para petani di kawasan Agropolitan,
tampak bahwa subsistem penunjang seperti terutama lembaga keuangan masih sangat terbatas keberadaan dan fungsinya . Berdasarkan hasil wawancara hampir seluruh
responden menyatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan pinjaman ke lembaga keuangan tertentu sebagai modal usahatani. Mereka lebih banyak yang memakai
modal sendiri atau meminjam dari tengkulak. Lembaga penyuluhan rata -rata sudah terdapat di setiap desa, namun berdasarkan fungsinya masih belum signifikan.
Sub Sistem Produksi. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di
lapang, diketahui bahwa untuk subsistem produksi dan penunjangnya relatif tidak terlalu bermasalah. Petani cukup berpengalaman dan mengetahui cara -cara
menanam berbagai jenis sayuran dengan baik dan berespon baik dengan melakukan diversifikasi komoditas sayuran sehingga jenis sayuran-sayuran yang ditanam juga
bermacam-macam sesuai dengan permintaan pasar. Ketersedian saprotan, mulai dari benih, pupuk, dan pestisida juga cukup baik . Petani bisa dengan mudah membeli
saprotan di pasar terdekat, selain itu juga terdapat banyak kios atau warung yang menjual saprotan.
Permasalahan utama yang bisa mengancam keberlangsungan sub sistem produksi adalah masalah sempitnya penguasaan lahan petani akibat terjadinya alih
66
kepemilikan lahan, alih fungsi lahan dan fragmentasi lahan karena diwariskan. Beberapa bagian wilayah lain terutama yang akses jalannya bagus banyak lahan-
lahan yang berubah kepemilikan dan berubah fungsinya menjadi villa-villa. Kelemahan utama dari subsistem produksi adalah sulitnya suatu kawasan
untuk melakukan pengaturan penanaman dalam satu hamparan guna memperoleh volume produksi yang mencukupi untuk skala pertanian berorientasi industri.
Kelemahan lainnya adalah penanaman secara intensif terus-menerus menyebabkan pengurasan unsur hara, dan meningkatnya kekebalan hama dan penyakit tanaman
akibat penggunaan pestisida yang intensif. Hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa masalah penurunan produktivitas lahan sudah terjadi.
Masalah lain adalah kurang berfungsinya kelembagaan petani yang mengakibatkan usahatani dari para petani tidak terkoordinasi dengan baik. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden kurang lebih 75 tidak ikut dan tidak ingin ikut kelompok tani karena tidak diperoleh manfat.
Sub Sistem Pengolahan. Subsistem pengolahan di kawasan Agropolitan
sampai sejauh ini ternyata belum banyak berkembang. Dalam beberapa kesempatan pernah dipamerkan beberapa produk olahan seperti dodol wortel, kerupuk wortel,
sirup wortel, dan jus wortel dan sebagainya. Namun hasil pengolahan ini masih dalam tahapan industri kecil rumah tangga yang volume produksinya kecil, pasarnya
belum luas, dan produksinya juga belum kontinyu. Meskipun begitu hal ini merupakan awal yang baik untuk mengemba ngkan industri kecil pengolahan hasil
pertanian hortikultur. Kurang berkembangnya industri pengolahan adalah karena petani lebih suka
menjual langsung produknya ke pasar. Selain karena didesak kebutuhan, penjualan hasil panen dalam bentuk mentah langsung ke pasar sampai sejauh ini juga masih
besar tingkat permintaannya. Meskipun harga seringkali mengalami fluktuasi, namun pasar untuk komoditas sayuran dalam bentuk mentah sudah relatif lebih jelas
dan sudah berlangsung sekian lama. Proses pengolahan yang dilakukan masih sederhana yaitu dengan melakukan
penanganan pasca panen seperti penyortiran, pencucian dan pengepakan. Khusus untuk Stasiun terminal Agribisnis STA Cigombong juga telah tersedia cool storage
yang diperlukan untuk melakukan pengawetan hasil panen.
67
e. Distribusi dan Pasar