Indeks Perkembangan Desa di Kawasan Agropolitan Cianjur

Struktur data yang digunakan dalam penentuan Indeks Perkembangan Desa merupakan data indeksrasio yang bersumber darai Data Potensi Desa PODES, 2003. Variabel indeksrasio yang digunakan dalam analisis ini merupakan variabel yang berpengaruh nyata terhadap pembentukan Indeks Perkembangan Desa. Untuk melihat gambaran umum tingkat perkembangan desa-desa pada setiap kawasan agropolitan dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien ragam CV, nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai rataan. Berdasarkan nilai koefisien ragamya, kawasan-kawasan yang memiliki tingkat keragaman besar adalah kawasan agropolitan Cianjur dengan nilai koefisien ragam 1.06, kawasan agropolitan Brebes dengan nilai koefisien ragam 1,32, kawasan agropolitan Sleman dengan nilai koefisien ragam 1,10 Tabel 13. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perkembangan desa-desa di kawasan tersebut memiliki tingkat perkembangan yang relatif bervariasi. Sedangkan untuk kawasan agropolitan Pemalang, memiliki koefisien ragam 1, ini menggambarkan bahwa tingkat keragaman nilai Indeks Perkembangan Desa untuk wilayah di kawasan tersebut relatih lebih homogen. Tabel 13. Resume Hasil Analisis Indeks Perkembangan Desa di Setiap Kawasan Agropolitan Nilai Indeks Perkembangan Desa IPD Kawasan Agropolitan Nilai Minimum Nilai Maksimum Rataan Standar Deviasi Koefisien Keragaman CV Cianjur 1.15 96.69 15.19 16.11 1.06 Brebes 4.37 122.91 15.48 20.46 1.32 Pemalang 30.27 91.35 50.87 16.44 0.32 Sleman 0.74 62.74 14.53 15.92 1.10

a. Indeks Perkembangan Desa di Kawasan Agropolitan Cianjur

Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Perkembangan Desa di Kawasan Agropolitan Cianjur Lampiran 5, desa-desa yang termasuk ke dalam kelompok wilayah dengan tingkat perkembangan maju, yaitu: Desa Cipanas, Sindanglaya, Gadog, Sukatani Kecamatan Pacet Tabel 14. Wilayah tersebut memiliki tingkat ketersediaan sarana dan prasarana dasar yang cukup tinggi, terutama kecukupan sarana yang menunjang dalam aktivitas ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Disamping itu juga, wilayah ini merupakan pusat aktivitas ekonomi dan merupakan jalur perhubungan yang cukup strategis yang menghubungkan ke pusat ibu kota kabupaten Cianjur dan Bogor, serta jarak terhadap kota Jakarta. Sedangkan desa- desa yang termasuk ke dalam wilayah dengan tingkat perkembangan sedang, diantaranya adalah: Desa Ciloto, Ciherang, Cip utri, Sindangjaya, Cimacan Kecamatan Pacet; Desa Kawungluwuk, Rawabelut, Cibadak, Ciwalen, dan Cikancana Kecamatan Sukaresmi. Wilayah tersebut dicirikan dengan tingkat ketersediaan saranaprasaran pelayanan relatif hampir sama dengan kecukupan ketersediaan sarana pelayanan di kelompok wilayah maju. Tabel 14. Daftar Kelompok Desa Berdasarkan Tipe Perkembangan Wilayah untuk Desa-desa di Kawasan Agropolitan Cianjur Tingkat Perkembangan Kecamatan Desa Tingkat Perkembangan Wilayah Maju Pacet Cipanas, Sindanglaya, Gadog, Palasari, dan Sukatani Pacet Ciloto, Ciherang, Ciputri, Sindangjaya, dan Cimacan Tingkat Perkembangan Wilayah Sedang Sukaresmi Kawungluwuk, Rawabelut, Cibadak, Ciwalen, dan Cikancana Pacet Cibodas, Sukanagalih, dan Batulawang Tingkat Perkembangan Wilayah Relatif Tertinggal Sukaresmi Pakuon, Sukamahi, Cikanyere, Cibanteng, Sukaresmi, Kubang Untuk aktivitas perekonomian, dominan masyarakat di wilayah ini pencahariannya masih tergantung pada sektor pertanian khususnya pertanian sayuran dan budidaya tanaman hias. Sedangkan aktivitas di sektor jasa dan pe rda gangan relatif masih sedikit dibandingkan dengan aktivitas pada wilayah dengan tingkat perkembangan maju. Untuk desa-desa yang termasuk ke dalam wilayah dengan tingkat perkembangan relatif tertinggal lambat, diantaranya adalah: Desa Cibodas, Sukanagalih, Batulawang Kecamatan Pacet; Desa Pakuon, Sukamahi, Cikanyere, Cibanteng, Kubang dan Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi. Tingkat perkembangan wilayah ini dicirikan dengan masih terbatasnya saranaprasarana dasar pendidikan, kesehatan dan sarana perhubungan jarak ya ng relatif jauh terhadap pusat aktivitas dan ibu kota kabupaten. Di samping itu juga, aktivitas ekonomi, masyarakat wilayah ini masih dominan dari sektor pertanian tanaman pangan, peranian hortikultur sayuran, dan budidaya tanaman hias.

b. Indeks Perkembangan Desa di Kawasan Agropolitan Brebes-Larangan Kabupaten Brebes