38
3.2. Ranc angan Penelitian
Secara garis besar, penelitian dilakukan dalam 3 tahapan studi, yaitu: 1 Analisis kinerja kawasan agropolitan, 2 Analisis dampak pengembangan
kawasan agropolitan terhadap pendapatan petani, 3 Analisis sistem dinamis pengembangan model pembangunan perdesan berkelanjutan melalui pengembangan
agropolitan, dan 4 Formulasi rekomendasi kebijakan pembangunan perdesaan melalui agropolitan. Secara singkat, rangkaian kegiatan penelitian dapat dilihat
pada diagram alir Gambar 4. 3.2.1. Analisis Kinerja Kawasan Agropolitan
Kajian kinerja kawasan agropolitan merupakan studi tahap pertama yang bertujuan untuk mengetahui keragaman kondisi kawasan agropolitan saat ini
sehingga dapat diketahui tipe dan kinerja perkembangan kawasan agropolitan.
a. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam kajian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil wawancara, serta data sekunder dari instansi terkait dan data Potensi Desa tahun
2003. Responden dalam pengambilan data primer, dipilih secara ‘purposive sampling’ berdasarkan komoditas yang menjadi unggulan di masing-masing kawasan
agropolitan. Pelaksanaan penelitian terdiri atas: 1 perumusan kerangka pendekatan dan
identifikasi indikator -indikator utama sebagai penciri utama karakteristik kawasan; 2 penentuan wilayah studi berdasarkan kondisi eksisting dari karakteristik wilayah;
3 penetapan komoditas unggulanutama untuk masing-masing lokasi terpilih ditetapkan sebagai lokasi studi; 4 penyusunanperancangan kuesioner untuk
pengumpulan data primer untuk masing-masing kawasan, yang meliputi kuesioner gambaran umum kawasan, kuesioner usaha tani, kuesioner perdagangansistem tata
niaga, dan kuesioner kelembagaan; 5 pelaksanaan survey lapangan dan pengumpulan data sekunder untuk setiap kawasan yang telah ditetapkan; 6 tabulasi
data dan analisis datainformasi; 7 penyusunan tabel indikator -indikator keragaan kawasan yang didasarkan atas data dan informasi hasil
analisis.
39
Gambar 4. Diagram Alir Metode Pe nelitian
Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan Me lalui Model Dinamis Pengembangan Agropolitan
Analisis Kebijakan KAWASAN- K AWASAN
AGROPOLITAN
Analisis Sistem Dinamis Pengembangan Perdesaan Melalui Agropolitan
Analisis Kebijakan Lokasi Studi
Kuadran I, II, III, IV Pengambilan Data
Analisis Spasial
Analisis Kebutuhan
Analisis Usahatani
Validasi Model
Analisis Data Sekunder: PCA, Skalogram, Indeks
perkembangan desa Identifikasi
Variabel Analisis
Usahatani
Tipologi Kawasan Analisis Kuadran
ROI vs kelembagaan Komoditas
Unggulan
Analisis Kelembagaan
Kebijakan Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan Melalui Agropolitan
G.J.S F.G.D
I.S.M Exel
40
Indikator utama dan variabel operasional dalam penentuan karakteristik dan
tipologi kawasan agropolitan dapat dilihat seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator-Indikator Utama Kawasan dan Variabel Operasionalnya dalam Penentuan Karakteristik dan Tipologi Kawasan Agropolitan
No. Indikator
Utama Variabel Konseptual
Variabel Operasional
1 Karakteristik
ekosistem •
Daerah pantai 0–10 m dpl •
Dataran rendah 10–700 m dpl •
Dataran tinggi 700 m dpl •
Suhu rata-rata harian •
Curah hujan dan jumlah hari hujan rata-rata bulanan
• Kelembaban udara
• Ketinggian rata-rata dari atas
permukaan laut •
Rasio panjang pantai luas wilayah •
Rasio dataran rendah luas wilayah •
Rasio dataran tinggi luas wilayah
2
Karakteristik produksi
pertanian •
Tanaman pangan padi, jagung Tanaman hortikultura sayur,
buah, bunga •
Tanaman perkebunan •
Peternakan ternak besar, unggas
• Luas tanaman
• Luas panen
• Jumlah produksi
• Tingkat produktivitas
• Jumlah keluarga petani padi
• Subsistem penunjang
• Ketersedian lahan
• Ketersedian alat pertanian
• Ketersedian sarana pertanian
• Ketersedian tenaga kerja
• Subsistem produksi
• Keragaman komoditas
• Rasio luas panenluas tanam
• Tingkat produktivitas
• Subsistem pengolahan
• Jenis industri pengolahan
• Jumlah industri pengolah
• Jenis teknologi pengolahan
• Jumlah alat pengolahan
3 Karakteristik
perkembangan subsistem
agribisnis
• Subsistem distribusi dan pasar
• Ketersediaan saranaprasarana
transportasi jalan jenis angkutan •
Ketersediaan terminal pasar •
Prasarana permukiman •
Ketersedian tempat tinggal permanent-non permanent
• ketersediaan sarana air bersih
• ketersediaan sarana penerangan
• ketersediaan sarana komunikasi
• ketersediaan sarana sosial
• ketersediaan sarana pendidikan
• ketersediaan sarana kesehatan
• ketersediaan sarana prasarana
transportasi •
Prasarana produksi •
Ketersediaan lahan •
Ketersediaan Saprotan •
Ketersediaan sarana irigasi •
Ketersediaan alat pengolahan
4 Karakteristik
infrastruktur fasilitas
• Prasarana ekonomi
• Ketersediaan pasar
• Jumlah dan jenis lembaga koperasi
41
No. Indikator
Utama Variabel Konseptual
Variabel Operasional
• Prasarana penunjang :
keuangan, energi listrik, air dll
• Jumlah dan jenis lembaga perbankan
• Jumlah RT punya listrik total RT
• Rasio sarana air bersih jumlah
penduduk. •
Struktur penguasaan lahan •
Luas penguasaan lahan rata – rata petani
• Distribusi penguasaan lahan
5 Struktur
penguasaan sumber daya
• Akses terhadap lahan
• Sistem sewa lahan
• Sistem bagi hasil
• Organisasi : kelompok tani,
koperasi, kelembagaan penggunaan air
• Jenis kelembagaan petani
• Jumlah kelompok tani
• Jumlah anggota kelompok tani
• Peraturan - peraturan
• Jenis-jenis aturan
• Mekanisme pembuatan aturan
• Mekanisme penegakan aturan
• Struktur tata niaga dan
mekanisme harga •
Bentuk rantai tata niaga •
Pelaku -pelaku rantai tata niaga •
Dinamika harga di tingkat petani hingga ke tingkat konsumen
6 Karakteristik
sumber daya sosial dan
kelembagaan ekonomi
• Kelembagaan permodalan
• Jenis lembaga permodalan
• Syarat -syarat dan mekanisme
pemberian modal •
Syarat -syarat mekanisme pengembalian modal
• Tingkat pendidikan
• Jumlah petani y ang lulus
SDSMPSMU •
Tingkat pendapatan •
Tingkat pendapatan RT tahun •
Tingkat konsumsi RT tahun •
Tingkat keluarga •
Jumlah anggota keluarga yang bekerja •
Jumlah anggota keluarga ditanggung
7 Karakteristik
sumber daya manusia
SDM
• Tingkat penguasaan teknologi
• Jenis teknologi yang digunakan
• Potensi Kapasitas Sumberdaya
Alam dan Lingkungan •
Faktor fisiografi wilayah •
Faktor pola pemanfatan lahan Faktor Kekumuhan dan keterisolasian
• Faktor kerapatan wilayah dan
penduduk •
Tingkat Ketersediaan Sarana Prasarana Wilayah
• Kapasitas sarana prasarana dasar
perhubungan •
Kapasitas Saranaprasarana dasar pendidikan dasar,
• Kapasitas sarana prasarana dasar
sosial keagamaan dan •
Kapasitas sarana prasarana dasar kesehatan
• Tingkat Daya Saing Ekonomi
• Peningkatan produktivitas :
Produktivitas SDM: PDRB capita sector
• Produktivitas Lahan: PDRBHa sektor
8 Perkembangan
wilayah
• Potensi Sumberdaya Manusia
SDM •
Status pendidikan pekerjaan •
Status ekonomi RT
42
b. Analisis Data