Uji Validitas Struktur HASIL DAN PEMBAHASAN

197

4.4. 2. Pengembangan dan Simulasi Model

Model yang baik adalah model yang merepresentasikan kondisi sebenarnya, atau model yang memiliki kemiripan dengan kondisi aktual Muhammadi, 2001. Untuk mengetahui ketepatan model yang dikembangkan dengan kondisi aktual dilakukan pengujian validitas dari model tersebut. Uji validitas ini meliputi validitas struktur, dan validitas kinerja. Uji validitas pada intinya untuk mengetahui apakah model dapat diterima secara akademik atau tidak. Di samping itu juga dilakukan pengujian terhadap ke stabilan model, uji ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi model terutama dalam hubugannya dengan satuan-satuan yang digunakan.

a. Uji Validitas Struktur

Secara empirik, produksi agropolitan akan dipengaruhi oleh luasan lahan, teknologi penanaman dan daya dukung lingkungannya. Luas lahan sebagai salah satu komponen daya dukung lingkungan akan menjadi faktor pembatas terhadap peningkatan jumlah produksi, demikian pula teknologi penanaman pada akhirnya juga akan mempengaruhi laju pertambahan produksi. Kapasitas produksi satu luasan lahan tertentu pada akhirnya akan mengalami masa maksimum, bahkan pemanfaatan lahan yang terus menerus akan mengarah over use yang akan menyebabkan penurunan produk. Ini menunjukkan bahwa produktivitas lahan akan mengalami keterbatasan dan sekaligus akan menjadi faktor pembatas, yang oleh Meadows 1987 disebut sebagai limit to growth . Indikator dari limit to growth adalah pola grafik yang membentuk s-curve sigmoid curve. Pada model ini pengujian validitas dilakukan terhadap main modelnya yaitu submodel produksi berwawasan lingkungan, dengan mengambil variabel dominan yakni produktivitas agropolitan. Hasil simulasi dari sub model ini untuk variabel produksi seperti tertera pada Gambar 62. Pada Gambar 62 tersebut terlihat bahwa pola pertumbuhan produksi agropolitan 1 dan pola pertumbuhan jumlah penduduk 2 secara umum mengikuti pola s-curve , yang berarti akan mengalami pertumbuhan pesat pada mulanya dan kemudian melambat menuju titik keseimbangan stable equilibrium setelah waktu tertentu. Dengan menggunakan rentang waktu simulasi 50 tahun 2005-2055, pada 198 grafik di atas kedua model akan mengalami stable equilibrium setelah tahun 2046. Hal ini memberikan petunjuk bahwa pada saa t itu produktivitas akan cenderung konstan, pada saat yang sama jumlah penduduk pada kawasan agropolitan tersebut juga telah mencapai maksimum , karena luas lahan yang menjadi pembatasnya. Dengan melihat pola-pola perkembangan hasil simulasi pada ma in model seperti Gambar 62, maka model ini mengikuti limit to growth yang dikembangkan oleh Meadows 1987. Dengan demikian model yang dikembangkan ini valid secara empirik, bisa diterima secara akademik sebagai model produksi agropolitan Barlas, 1996. Gambar 62. Pola Perkembangan Produksi Agropolitan Berdasarkan Hasil Simulasi Submodel Produksi Agropolitan Berwawasan Lingkungan

b. Validitas Kinerja