198
grafik di atas kedua model akan mengalami stable equilibrium setelah tahun 2046. Hal ini memberikan petunjuk bahwa pada saa t itu produktivitas akan cenderung
konstan, pada saat yang sama jumlah penduduk pada kawasan agropolitan tersebut juga telah mencapai maksimum , karena luas lahan yang menjadi pembatasnya.
Dengan melihat pola-pola perkembangan hasil simulasi pada ma in model
seperti Gambar 62, maka model ini mengikuti limit to growth yang dikembangkan
oleh Meadows 1987. Dengan demikian model yang dikembangkan ini valid secara empirik, bisa diterima secara akademik sebagai model produksi agropolitan
Barlas, 1996.
Gambar 62. Pola Perkembangan Produksi Agropolitan Berdasarkan Hasil Simulasi Submodel Produksi Agropolitan
Berwawasan Lingkungan
b. Validitas Kinerja
Uji validitas kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah model yang dikembangkan dapat diterima secara akademik atau tidak. Uji ini juga sekaligus
untuk menghindari struktur model yang salah model of seldom. Caranya adalah dengan melakukan validasi output model, yaitu dengan membandingkan output
model dengan data empirik Barlas, 1996. Pada pengujian validitas kinerja ini digunakan uji statistik yang dikembangkan oleh Barlas 1996 yaitu AME
Absolute Mean Error, dan AVE Absolute Variation Error. Suatu model
Jumlah produksi Jumlah penduduk
Tahun
199
100000 200000
300000 400000
500000 600000
1 3
5 7
9 11 13 15
Nyata Simulasi
dinyatakan baik bila nilai AVE dan AME maksimal 10 . Variabel yang diuji adalah variabel pertumbuhan produksi pada sub model produksi agropolitan yang
berwawsan lingkungan main model. Setelah melalui berbagai penyempurnaan model baik secara structural, yakni penyempurnaan struktur modelnya, maupun
penyempurnaan secara fungsional, yakni dilakukan melalui validasi nilai-nilai variabel, maka hasil simulasi dengan data faktual selama 15 tahun terahir terdapat
kemiripan. Nilai AVE dan AME masing-masing 0.9562 9.562 dan 0.89243 8.9243 , keduanya masih dibawah 10 . Dengan demikian model yang
dikembangkan dapat dikategorikan valid dari segi kinerjanya Barlas, 1996.
Perbandingan pola hasil simulasi dengan data empirik seperti Gambar 63.
Barlas 1996 menyatakan bahwa uji validitas kinerja dapat dilakukan terhadap satu atau beberapa variabel yang dominan baik pada main model maupun
co model. Dengan memperhatikan ketersediaan data yang ada, pendekatan yang paling mudah, maka uji validitas kinerja ini dipilih variabel jumlah penduduk di
Kabupaten Cianjur selama 15 tahun. Hasil simulasi dibandingkan dengan data faktual.
Gambar 63. Perbandingan P ola Pertumbuhan Penduduk Hasil Simulasi warna merah dengan Data di Lapangan hitam
600000 500000
400000 300000
200000 100000
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun Pertambahan Penduduk
Nyata Simulasi
200
Gambar 63 tersebut memperlihatkan pola yang mirip antara pola hasil
simulasi dengan data di lapangan selama 15 tahun. Berdasarkan nilai-nilai EVE, AME dan kemiripan pola , dengan menggunakan konsep yang dikembangkan Barlas
1996, maka model yang dikembangkan dapat dikategorikan memiliki validitas kinerja yang baik.
c. Uji Kestabilan Model