Distribusi dan Pasar Prasarana dan Sarana Wilayah

90 bentuk segar. Penanganan pascapanen yang dilakukan hanya sebatas penyortiran untuk memisahkan produk cacat atau terserang penyakit dan pengepakan untuk memudahkan pengangkutan ke tempat pemasaran.

e. Distribusi dan Pasar

Kawasan agropolitan yang meliputi dua kecamatan yaitu Belik dan Pulosari memiliki sekurangnya 8 pasar yang menjadi tempat pemasaran produk pertanian unggulan. Pertama adalah pasar Gombong tempat didirikannya sub terminal agribisnis STA, merupakan pasar utama dimana petani di sekitar desa pusat pertumbuhan menjual produk langsung ke pengumpultengkulak. Pengumpul besar biasanya langsung memasarkan produk tersebut ke luar kabupaten seperti Kramat Jati. Untuk tengkulak kecil umumnya menjual produk yang dikumpulkan ke pasar- pasar kecamatan di sekitar kawasa n, seperti Pasar Pulosari, Belik, Moga, Randudongkal, Watukumpul, Bantarbolang, dan Pemalang. Pasar ini juga menjadi tujuan penjualan produk bagi tengkulak yang membeli langsung produk pertanian di daerah hinterland tanpa melalui STA. Para tengkulak yang aktif dalam distribusi produk di kawasan seluruhnya adalah penduduk setempat di kawasan.

f. Prasarana dan Sarana Wilayah

Kondisi infrastruktur di kawasan agropolitan pada umumnya relatif baik. Di desa pusat pertumbuhan Gombong telah dibangun sub terminal agribisnis STA sebagai tempat pengumpulan produk hortikultura di kawasan tersebut. Di areal subterminal agribisnis tersebut juga dibangun kantor asosiasi petani dan pedagang hortikultura APPH yang sekaligus sebagai sekretariat agropolitan. Jalan penghubung antar desa telah diaspal, demikian juga jalan usahatani hingga ke pinggir lahan usahatani telah diperkeras dan diaspal bahkan hingga desa Penakir, desa tertinggi di kawasan yang berada di lereng Gunung Slamet. Jalan yang dibangun ini sangat membantu kelancaran transportasi sarana produksi ke lahan usahatani dan produk pertanian dari lahan usahatani ke pasar. Infrastruktur listrik juga telah menjangkau hampir seluruh desa di kawasan. Sekalipun demikian masih banyak masyarakat yang belum berlangganan listrik negara tersebut. Infrastruktur komunikasi dalam bentuk sambungan telepon hingga 91 saat ini baru menjangkau desa di kota kecamatan dalam jumlah yang masih terbatas. Jumlah masyarakat yang berlangganan terlepon juga sangat sedikit.

g. Penguasaan Sumberdaya Keagrariaan