c. Kawasan Agropolitan Belik-Pulosari Kabupaten Pemalang
Kawasan agropolitan Pemalang merupakan kawasan dataran tinggi dengan komoditas unggulan kubis dan cabai merah. Khusus untuk cabai merah, varietas
yang dikembangkan adalah varietas yang sesuai untuk dataran tinggi. Sebagai tanaman sayuran semusim, kubis dan cabai merah, memerlukan areal terbuka tanpa
naungan dan pengolahan tanah intensif. Dengan mempertimbangkan sifat komoditas dan teknik budidaya yang demikian, maka skenario dalam analisis spasial
memprioritaskan ruang dengan slope 0-20 prioritas 1, dan 20-30 prioritas 2. Sedangkan kemiringan 30 tidak merupakan prioritas pengembangan.
Skenario elevasi juga disesuaikan dengan karakteristik komoditas dan varietas yang dikembangkan. Oleh karena kubis hanya sesuai untuk dataran tinggi,
dan varietas cabai merah yang dikembangkan umumnya sesuai dataran tinggi, maka prioritas 1 adalah elevasi 700 m dpl. , dan prioritas kedua. elevasi 700 m dpl.
Hasil analisis spasial berdasarkan pada slope dan elevasi menunjukkan bahwa sebagian besar kawasan memiliki slope 0-20 . Hanya sebagian kecil dengan
slope 30, khususnya di lereng-lereng bukit. Di antara daerah yang memiliki slope
0-20 hampir setengahnya elevasi 700 m dpl., sisanya 700 m dpl. Gambar 26.
Buffer zone sama dengan kawasan lain, yaitu 50 m dari badan air sungai atau danau. Prioritas pengembangan diarahkan pada daerah 50 m dari badan air.
Pertimbangan lain adalah penggunaan lahan existing. Untuk komoditas unggulan, kubis dan cabai merah, maka prioritas pengembangan diarahkan pada tegalan
prioritas 1, yang diikuti dengan semak belukar atau tanah kosong prioritas 2, dan sawah tadah hujan prioritas 3. Perkebunan dan sawah irigasi menjadi prioritas 4
dan prioritas 5. Sementara itu areal permukiman, badan air, dan hutan rimba bukan prioritas karena secara teknis tidak memungkinkan dan dapat merusak lingkungan.
Tingkat pekembangan desa berdasarkan analisis IPD adalah pertimbangan berikutnya. Desa dengan tingkat perkembangan maju menjadi prioritas 1, karena
diharapkan akan berperan sebagai pusat pertumbuhan dan pelayanan, sementara desa yang relatif tertinggal sebagai prioritas berikutnya karena akan berperan sebagai
daerah sentra produksi. Hasil analisis spasial dengan pembobotan slope 30, elevasi 20, IPD 25,
dan guna lahan 25 menunjukkan bahwa kawasan agropolitan Belik-Pulosari
Kabupaten Pemalang didominasi oleh ruang dengan prioritas 2 untuk pengembangan
komoditas unggulan, kubis dan cabai merah 80 Tabel 25. Ruang tersebut
menyebar merata hampir di seluruh kawasan. Sementara itu, ruang yang paling sesuai untuk pengembangan kedua komoditas unggulan tersebut memiliki luas
sekitar 1709,46 ha 13 dan berlokasi hanya di desa pusat pertumbuhan dan
sekitarnya Gambar 27.
Tabel 25. Prioritas Lahan Hasil Analisis Spasial Berdasarkan Kesesuaian Ruang untuk Pengembangan Komoditas Unggulan di Kawasan
Agropolitan Belik -Pulosari Kabupaten Pemalang
Prioritas Lahan Luas ha
Proporsi
Prioritas 1 1709,46
13 Prioritas 2
10713,24 80
Prioritas 3 904,83
7 Jumlah
13327,53 100
Memperhatikan hasil analisis spasial tersebut, maka untuk pengembangan pada masa yang akan datang, ruang dengan prioritas 2 harus dimanfaatkan secara
optimal karena ruang prioritas 1 hanya terbatas dan tidak dapat diandalkan sebagai pendorong perekonomian wilayah. Salah satu alternatif strategi yang dapat
dilakukan adalah dengan menciptakan sentra-sentra produksi baru di kawasan dengan elevasi 700 m dpl untuk pengembangan cabai merah. Sementara itu untuk
pengembangan komoditas kubis tetap pada ruang dengan elevasi 700 m dpl. Dengan demikian maka sebagian besar ruang dengan elevasi 700 m dpl dapat
dimasukkan ke dalam areal prioritas 1, khusus untuk pengembangan cabai merah. Ketersediaan ruang bagi pengembangan kawasan agropolitan hasil analisis
spasial terutama diarahkan untuk pengembangan potensi produksi komoditas unggulan di kawasan kajian. Dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk
komoditas unggulan di masa yang akan datang perlu dipikirkan untuk pengembangan agroindustri di ka wasan tersebut. Produk komoditas unggulan selama ini masih
berupa produk primer yang memiliki umur simpan terbatas sehingga fluktuasi harga sangat tinggi. Pengolahan hasil pertanian menjadi produk sekunder produk olahan
akan meningkatkan nilai jual da n memperpanjang umur simpan.
147
Slop e 0-20
20-30 30
Elev asi 0 - 700
700 Bata s A dm inis trasi D es a
N
5 5 Kilo m et er s
PET A LOK AS I
LE G E N DA :
Pr o y ek s i : T r an sv e rs e M e rc at or Si s t e m Gr i d : U T M
D at um H or i zo nt al : D GN - 95 SU M B E R PE T A :
Pe t a R upa bum i D i git al I ndo n es i a l em bar 13 0 8- 63 2 , 641 , 6 42 ,6 4 3 dik e lua r k an B A K O SU R T A N A L t ah un 20 00
P RO G R AM S TU DI PSL SEK O LA H P ASC AS ARJ A NA
I NST I TU T PER T A NI AN B O G O R 2005
P R O G R A M ST U D I PS L S EKO LA H P ASC AS AR JA N A
I N ST IT U T P ERT A N IAN BO G O R 2 00 5
300000
300000 305000
305000 310000
310000 315000
315000 320000
320000 9
19 5
00 9
19 5
00 9
20 00
9 2
00 00
9 2
50 00
9 20
50 9
2 1
00 00
9 21
00 9
21 5
00 9
21 5
00
LO K AS I S T U D I K AB U P A T EN P E M AL A N G
LO K A SI S T U D I K A BU P A T E N PE M A L AN G
KAB UP ATE N P UR BALIN G GA KAB U PAT EN P U R BALING G A
KA BUP ATEN PE MA LANG K ABUP A TE N PE MA LANG
Kec amat an Pulos ari
Kec am atan Mog a
Kec am atan Belik
Ke ca matan W atu ku mpul
Ke cam atan Rand udo ngk al
LA U T J A WA
S A M U D E R A H I N D IA
P RO V I N S I J AW AT E N G A H P R
O V I NSI
JAWA BARAT
Lokasi
PETA SLO PE PETA SLO PE
Gambar 26. Peta Hasil Analisis Spasial Berdasarkan Slope dan Elevasi Kawasan Agropolitan Belik -Pulosari Kabupaten Pemalang
147
148
Gambar 27. Peta Hasil Analisis Spasial untuk Prioritas Pengembangan Komoditas Unggulan di Kawasan Agropolitan Belik -Pulosari Kabupaten Pemalang
W ilay ah K e c am atan KEC A MA TAN BE LI K
KEC A MA TAN PU LO S AR I Ha sil A na lis is Spa s ia l
Prio rita s 1 Prio rita s 2
Prio rita s 3 Pus at P ertum bu han
Bata s A dminis tras i D es a
N
5 5 Ki lo m et er s
PETA LOKASI
LE G E NDA :
Pro y ek s i : T r ans v er se M er c at or Si st em Gr i d : U T M
Da t um H ori z ont al : D GN - 95 SU M B E R PE TA :
Pe t a R upab um i D i git al I n do nes ia l em b ar 1 30 8- 63 2, 64 1 ,6 42 ,6 43 dik e l uar k an B A K O SU R T A N A L t ah un 2 00 0
PR O G R AM STU DI PS L SEK O LA H PASC ASAR JA NA
I NST I TU T PER TA NI AN BO G O R 2005
P RO G R AM S TU DI PS L S EKO LAH P ASC AS ARJ AN A
IN STI TU T P ER T AN IAN B O G O R 2005
300000
300000 305000
305000 310000
310000 315000
315000 320000
320000 9
19 5
00 9
1 95
00 9
20 00
00 9
20 00
00 9
20 50
00 9
20 50
00 9
21 00
9 2
10 00
9 21
50 00
9 21
50 00
LO KA SI ST U D I KA BU P AT E N P EM A LA N G
LO KA SI S T U D I K ABU P A TE N PE MA L AN G
KABU PATEN PU R BALING GA KAB UPATE N P UR BALIN GG A
K A B U P A TE N P E M A L A N G K A B U P A T E N P E MA L A N G
K e c am a t an P u lo s a r i
K e c a m a ta n M og a
K e c am at an B e l i k
K e c a m a ta n W a tu ku m p u l
K e ca m a ta n R a n d u d o ng k a l
L AU T J AW A
S A M U D E R A H I N D I A
P RO V I N SI J AW AT E NG A H P R
O V I NSI
JAWA BARAT
Lokasi
P E TA H A S IL A NA LI S IS S P A S IA L P E TA H A S IL A NA LI S IS S P A S IA L
14 8
d. Kawasan Agropolitan Turi-Pakem-Cangkringan Kabupaten Sleman