13 Keterampilan menulis ialah kemampuan menggunakan bahasa secara tertulis
untuk menyampaikan informasi suatu peristiwa sehingga timbul komunikasi. Dalam menulis terdapat pesan yang akan disampaikan kepada pembaca. Penulis
yang baik akan memperhatikan pemilihan kata, kejelasan, dan kekuatan tulisan untuk mempengaruhi pembacanya.
Keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan berbahasa lisan dan keterampilan berbahasa tulis. Klasifikasi tersebut dibuat berdasarkan pendekatan
komunikatif. Keterampilan berbahasa lisan terdiri atas keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara. Keterampilan menyimak dan berbicara sangat erat
kaitannya, yaitu bersifat resiprokal. Dalam kehidupan sehari-hari, penyimak dan pembicara dapat berganti peran secara spontan, yaitu dari penyimak menjadi
pembicara, dan dari pembicara menjadi penyimak. Sedangkan keterampilan berbahasa tulis terdiri atas keterampilan membaca dan menulis. Membaca
merupakan kegiatan memahami bahasa tulis, sedangkan menulis adalah kegiatan menggunakan bahasa tulis sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan. Kedua
keterampilan ini harus diajarkan pada siswa sejak dini karena keterampilan ini merupakan keterampilan dasar untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang
lainnya.
3. Hakikat Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah pengajaran yang maksudnya sama yaitu interaksi belajar dan pembelajaran. Pengajaran
berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara siswa dan
14
guru Hamalik, 2011: 54. Di antara keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi. Guru mengajar di satu pihak dan siswa belajar di lain
pihak. Keduanya menunjukkan aktivitas yang seimbang hanya berbeda peranannya saja. Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Peran guru dalam pembelajaran tidak hanya sekedar sebagai
pengajar informator belaka, akan tetapi guru harus memiliki multiperan dalam pembelajaran. Agar pola pembelajaran yang diterapkan juga dapat
bervariasi, maka bahan pembelajarannya pun harus dipersiapkan secara bervariasi juga.
Siddiq 2008:19 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau yang lain untuk membelajarkan
siswa yang belajar. Pada pendidikan formal sekolah, pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan
tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar pengajaran yang mengabaikan kegiatan
belajar, yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksaakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kegiatan pembelajaran
lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang terjadi sebagai proses interaksi antara pengajar, pebelajar, dan lingkungan tempat terjadinya proses belajar