62
umumnya adalah proses mengajar guru, peserta didik, sekolah dan kelas serta proses belajar mengajar bahasa Prancis.
Pemberian angket tidak dilakukan secara tertutup dan terbuka, namun hanya angket terbuka saja kepada peserta didik yang diberikan sebanyak 3
kali dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Pemberian angket terbuka kepada peserta didik bertujuan mengetahui pendapat peserta didik tentang proses
pembelajaran atau informasi mengenai kondisi peserta didik sebelum tindakan dan peserta didik bebas memberikan alasan atas pernyataan yang diajukan.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak terungkap ketika pelaksanaan wawancara. Kisi-kisi pertanyaan pada angket terbuka antara lain
1 pemberlakuan teknik
Concept Sentence
di sekolah, 2 teknik pembelajaran yang berlaku pada pembelajaran bahasa Prancis, 3 persepsi
dan kesulitan peserta didik pada pembelajaran bahasa Prancis, 4 penawaran teknik
Concept Sentence
pada pembelajaran bahasa Prancis serta 5 harapan peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Prancis.
C. Deskripsi Data Observasi
Observasi dilaksanakan dua kali dan berlangsung di kelas XI APH 4, di mana observasi pertama pada hari Selasa, tanggal 3 Februari 2015 mulai
pukul 10.15 sampai 12.00 WIB. Observasi kedua dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015 mulai pukul 10.15 sampai 11.45 WIB.
Berikut penjabaran hasil observasi.
63
1 Observasi Guru
Guru membuka pelajaran dengan salam dan menyapa peserta didik menggunakan bahasa Prancis, kemudian guru mengabsen peserta didik. Guru
kemudian menyampaikan apersepsi berhubungan dengan materi yang akan diberikan kepada peserta didik. Guru mengajar berdasarkan RPP yang sudah
disusun sebelumnya, dimana materi pada pertemuan tersebut adalah
La famille
. Selama proses pembelajaran berlangsung guru sering melibatkan peserta didik misalnya memberi pertanyaan-pertanyaan kecil untuk
memancing kreatifitas peserta didik dan guru membimbing jawaban peserta didik karena sebagian besar peserta didik kesulitan menjawab menggunakan
bahasa Prancis. Peserta didik juga terkadang sulit menangkap maksud pertanyaan guru
saat guru bertanya dengan menggunakan bahasa Prancis dan guru dengan sabar membantu peserta didik. Guru juga terkadang memberikan motivasi
kepada peserta didik
.
Guru selalu menegur jika ada jawaban peserta didik
yang belum tepat dengan cara membenarkan. Hal ini dilakukan supaya
kesalahan peserta didik dapat langsung diatasi. Bahasa yang digunakan guru
adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Prancis. Penggunaan bahasa Indonesia
adalah untuk memudahkan peserta didik memahami penjelasan guru
sedangkan penggunaan bahasa Prancis adalah untuk melatihkan kemampuan
bahasa Prancis peserta didik. Pengkoordinasian kelas terkadang kurang baik.
Guru tidak memperhatikan semua peserta didik, pada waktu menyampaikan