90
Tabel 11 : Distribusi nilai
postest
kemampuan menulis dalam skala 100
60-65 2
66-70 9
71-75 9
76-80 10
81-85 1
Berdasarkan tabel di atas, jika dibandingkan dengan hasil yang dicapai peserta didik pada
post-test I
, jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM meningkat yakni sebagian besar peserta didik memperoleh nilai pada kisaran
75-80. Peningkatan hasil tes juga dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik 2: Grafik Peningkatan Jumlah Peserta pada Siklus
Grafik di atas menunjukkan bahwa pada
pre-test
, jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM sebanyak 32,30 orang dan pada
post-test
1 meningkat menjadi 64,5 peserta didik sudah mencapai nilai KKM, tetapi
35,5 peserta didik masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Selain itu,
91
peningkatan kemampuan menulis bahasa Prancis juga dapat dilihat pada nilai rata-rata yang disajikan pada grafik berikut ini.
Grafik 3: Grafik Peningkatan Jumlah Peserta Didik pada siklus I Berdasarkan Nilai Rata-Rata
Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada
pre-test
, nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik sebesar 67,64. Sementara pada
post-test
1 meningkat menjadi 73,29. Dengan demikian, keterampilan menulis bahasa Prancis
peserta didik kelas XI APH 4 SMK Wiyasa Magelang pada siklus I telah terjadi peningkatan baik peningkatan nilai rata-rata maupun peningkatan
jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM.
4. Refleksi Tindakan Siklus I
Tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus I berupa pemberian materi pembelajaran, latihan-latihan mendeskripsikan tentang
keluarga dan evaluasi. Selanjutnya, peneliti melakukan evaluasi refleksi I terhadap keberhasilan maupun kekurangan tindakan siklus I bersama dengan
92
guru kolaborator. Berikut ini adalah rangkuman hasil refleksi tindakan siklus I.
a. Berdasarkan hasil data observasi yang diperoleh keaktifan yang
ditunjukkan peserta didik pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Prancis cukup baik, karena terjadi peningkatan skor rata-rata
individu pada setiap indikator keaktifan peserta didik. Namun demikian masih terdapat beberapa siswa yang keaktifannya masih
dalam kategori jarang. b.
Penggunaan teknik
Concept Sentence
dalam pelajaran bahasa Prancis, membuat mereka merasa terbantu untuk menulis karangan dalam
bahasa perancis. Namun ada beberapa siswa yang belum dapat mengikuti teknik
Concept Sentence
karena sebelumnya tidak pernah menggunakan teknik tersebut, sehingga belum terbiasa.
Selain refleksi yang dilakukan peneliti bersama guru kolaborator, peneliti juga melakukan wawancara refleksi tindakan siklus I dengan peserta
didik.Berikut ini adalah rangkuman hasil wawancara peneliti dengan beberapa peserta didik pada refleksi tindakan siklus I.
a. Penggunaan teknik
Concept Sentence
pada keterampilan menulis bahasa Perancis sangat menarik karena sebelumnya guru tidak pernah
menggunakan teknik tersebut. b.
Penggunaan teknik
Concept Sentence
padaketerampilan menulis bahasa Perancis dapat mempermudah siswa dalam membuat karangan.
93
Hal ini dikarenakan siswa diberi kata kunci, sehingga memudahkan dalam membuat kalimat.
Dari refleksi tindakan siklus I, maka peneliti dan guru kolaborator mengusahakan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada tindakan
siklus I dengan cara memberikan pembelajaran pada siklus II. Materi pelajaran yang akan digunakan pada siklus II, yakni materi pelajaran bahasa
Prancis dengan tema
Les Activités Quotidiennes
. Peserta didik dituntut untuk membuat kalimat sederhana dengan berdiskusi bersama kelompoknya,
kemudian dapat menuliskan karangan tentang kegiatan sehari-hari. Pembelajaran yang dilakukan pada tindakan siklus II bermaksud agar
tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti terhadap keterampilan menulis bahasa Prancis peserta didik dapat mencapai target yang diinginkan, setidaknya
persentase di siklus II dapat naik dibanding persentase pada siklus I. Selain itu,keterampilan menulis peserta didik juga dapat meningkat dengan
ditunjukkan adanya peningkatan nilai individu peserta didik dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara bahasa
Prancis.
b. SIKLUS II 1. Hipotesis Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang telah diuraikan pada tindakan siklus I, hipotesis yang diajukan
pada siklus II adalah “Dengan menggunakan teknik
Concept Sentence
dan pembentukan kelompok pada pembelajaran bahasa