Pertemuan Pertama Pelaksanaan Tindakan

87 pembelajaran yang diadaptasi dari skor rata-rata peserta didik pada setiap indikator sikap. Grafik 1. Grafik peningkatan keaktifan peserta didik selama pembelajaran 1 Bertanya kepada peserta didik lain atau guru Berdasarkan grafik di atas, pada pertemuan pertama indikator bertanya kepada peserta didik lain atau guru memiliki skor rata-rata 1 dikategorikan jarang. Hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama hanya 9 peserta didik dari 31 peserta didik yang sering bertanya kepada peserta didik lain atau guru. Pada pertemuan kedua, keaktifan siswa dalam bertanya mulai mengalami peningkatan menjadi 10 peserta didik yang berani bertanya kepada peserta didik lain atau guru. Pada pertemuan ketiga, keaktifan siswa dalam bertanya kepada peserta didik lain atau guru meningkat pada skor rata-rata menjadi 2 dikategorikan sering. 88 2 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya Pada indikator turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya memperoleh skor rata-rata 1 dikategorikan jarang. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa peserta didik yang terlihat ramai sendiri dan belum bisa mengikuti pembelajaran dengan teknik Concept Sentence . Selanjutnya pada pertemuan kedua, skor yang dicapai dalam indikator turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya menjadi 2 yang dikategorikan sering, karena peserta didik mulai bisa mengikuti pembelajaran dengan teknik Concept Sentence. Siswa mulai banyak yang antusias dalam menulis kosakata yang baru mereka dengar. Kemudian pada pertemuan ketiga, skor rata-rata yang dicapai siswa juga dikategorikan sering. Siswa tampak berperan serta dalam melaksanakan tugas belajar menulis bahasa Prancis. 3 Menyampaikan informasipendapatjawaban Indikator menyampaikan informasipendapatjawaban pada pertemuan pertama memperoleh skor rata-rata 1 dikategorikan jarang. Hal ini dikarenakan siswa tampak belum berani dan malu untuk menyampaikan pendapatjawaban.Pada pertemuan kedua, siswa mulai aktif menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan dari guru. Pada pertemuan ketiga skor rata-rata meningkat menjadi 2 dikategorikan sering karena sebagian besar siswa sudah berani menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Model Pembelajaran Concept Sentence pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2016.

0 2 16

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK CONCEPT MAPPING DAN TEKNIK CONCEPT SENTENCE PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MINGGIR SLEMAN.

0 1 228

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA PRANCIS PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMK WIYASA MAGELANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR).

0 1 299

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI APH 2 SMK WIYASA MAGELANG DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KUARTET.

0 0 185

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Permainan Bahasa Bildgeschichte.

3 7 388

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA N 1 MUNTILAN MAGELANG MELALUI KARTUN.

1 4 198

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA N 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL MELALUI MULTIMEDIA PREZI.

2 6 448

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN2 PURWOREJO MELALUI METODE PQ4R.

3 12 383

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA MAN PURWOREJO MELALUI TEKNIK CLUSTER.

3 8 398