Kegiatan Pembelajaran 4
68
hukum dicita-citakan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
d. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern.
e. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan
bangsa, menegakkan etika, moral, dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara sejahtera. f. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara
bagi eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum.
g. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta
kepentingan bangsa dan negaraIndonesia dewasa ini sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk kurun waktu yang akan datang.
3. Alasan Yuridis Perubahan UUD Negara RI 1945
Dalam Panduan Pemasyarakatan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diterbitkan oleh Sekretaris MPR RI dinyatakan bahwa terdapat tujuh tujuan
pokok perubahan UUD 1945 berikut ini: a. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara dalam mencapai
tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan memperkokoh
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarka Pancasila.
b. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan
paham demokrasi
c. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi manusia sesuai dengan perkembangan paham hak asasi manusia dan
peradaban umat manusia yang sekaligus merupakan syarat bagi suatu negara
hukum yang dicita-citakan oleh UUD 1945.
d. Menyempurnakan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas, system
saling mengawasi dan saling imbang yang lebih ketat dan transparan dan
PPKn SMP KK C
69
pembentukan lembaga-lembaga baru untuk mengakomodasi perkembangan
kebutuhan bangsa dan tantangan zaman.
e. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban Negara mewujudkan kesejahteraan social, mencerdaskan
kehidupan bangsa, menegakkan etika, moral, dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara kesejahteraan
f. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara bagi eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti
pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum
g. Menyempurnakan aturan dasar mengennai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta
kepentingan bangsa dan negara Indonesia dewasa ini sekaligus
mengakomodasi kecendrungan untuk kurun waktu yang akan datang.
Dari semua alasan melakukan perubahan tersebut, salah satu tujuan pokok adalah melakukan penataan terhadap semua lembaga negara agar tercipta mekanisme
saling mengawasi dan saling imbang dianara lembaga negara.
Akibatnya, pada salah satu sisi ada lembaga negara yang mendapat tambahan kewenangan secara signifikan, sementara di sisi lain sejumlah lembaga negara
yang berkurang kewenangannya. Tidak hanya sekedar terjadi penambahan dan pengurangan kewenangan, perubahan UUD 1945 juga memunculkan lembaga
negara yang sama sekali baru. Bahkan karena dinilai tidak relevan lagi dengan kebutuhan, ada lembaga negara
yang dihapus dalam struktur ketatanegaraan Indonesia.
4. Kesepakatan Dasar Dalam Perubahan UUD 1945
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan amandemen terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945
antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat, kekuasaan yang sangat besar pada
Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan multitafsir, serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara
negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi. Berkaitan dengan hal