Jaminan Perlindungan Hak Asasi Manusia Sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PPKn SMP KK C 113 Berikut merupakan rincian dari hak-hak asasi manusia yang terdapat dalam pasal pasal UUD NRI 1945, yaitu sebagai berikut : 1 Pasal 27 ayat 1 segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini merupakan pengakuan dan jaminan hak persamaan semua warga negara dalam hukum dan pemerintahan. 2 Pasal 27 Ayat 2. Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini merupakan pengakuan dan jaminan martabat manusia. Oleh karena itu, ia berhak memperoleh pekerjaan dan mencapai penghidupan yang layak sebagai manusia. 3 Pasal 27 ayat 3, Setiap warga negara berhak ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal ini merupakan hasil amandemen terhadap UUD 1945. Artinya, setiap warga negara mempunyai hak untuk ikut serta dalam usaha pembelaan Negara. Misalnya, mempunyai kesempatan yang sama untuk memasuki dinas kemiliteran atau ambil bagian dalam sistem hankamrata. 4 Pasal 28, dalam pasal ini terkandung hak-hak warga Negara sebagai berikut: • hak untuk berorganisasi yang mencakup hak mendirikan, menj adi pengurus, atau menj adi anggota organisasi; • berkumpul yang meliputi berkumpul dalam ruangan, misal diskusi, rapat, atau konferensi dan berkumpul di luar ruangan, misalnya kampanye, pawai, atau demonstrasi; • mengeluarkan pendapat secara lesan tulisan Pasal 28A Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pasal 28B 1 Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. 2 Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Kegiatan Pembelajaran 7 114 Pasal 28C 1 Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. 2 Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara. Pasal 28D 1 Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. 2 Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. 3 Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. 4 Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Pasal 28E 1 Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. 2 Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. 3 Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Pasal 28F Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Pasal 28G 1 Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, PPKn SMP KK C 115 martabat dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. 2 Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atas perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. Pasal 28H 1 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh layanan kesehatan. 2 Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memeperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. 3 Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan perkembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. 4 Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun. Pasal 28I 1 Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. 2 Setiap orang berhak atas bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. 3 Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional di hormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. 4 Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah. 5 Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, Kegiatan Pembelajaran 7 116 diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 28J 1 Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2 Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis. Selain itu, dalam Ketetapan MPR Nomor XVIIMPR1998 juga diatur tentang Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari Pembukaan, 10 bab, 44 pasal yang mengatur hak asasi manusia harus dilindungidan ditegakkan, yang meliputi hak dalam bidang berikut. 1 Hak untuk hidup 2 Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan 3 Hak keadilan 4 Hak kemerdekaan 5 Hak atas kebebasan informasi 6 Hak keamanan 7 Hak kesejahteraan 8 Kewajiban 9 Perlindungan dan pemajuan Sebagai penjabaran lebih lanjut terhadap hak asasi manusia di Indonesia, DPR menetapkan Jaminan HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999. Undang-undang tentang HAM tersebut terdiri atas XI bab dan 106 pasal. Jaminan HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999, meliputi hak-hak dalam matrik berikut. PPKn SMP KK C 117 Tabel 12. HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999 NO. PASAL PROFIL HAM 1 9 Hak untuk hidup 2 10 Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan 3 11 – 16 Hak mengembangkan diri 4 17 – 19 Hak memperoleh keadilan 5 20 – 27 Hak atas kebebasan pribadi 6 28 – 35 Hak atas rasa aman 7 36 – 42 Hak atas kesejahteraan 8 43 – 44 Hak turut serta dalam pemerintahan 9 45 – 51 Hak wanita 10 52 – 66 Hak anak Di Indonesia, jaminan perlindungan terhadap hak asasi manusia diatur dalam UUD NKRI Tahun 1945. Menurut Steenbeek, sebagaimana dikutip oleh Sri Soemantri, UUD berisi tiga pokok materi muatan, yakni pertama adanya jaminan terhadap hak-hak asasi dan warga negara; kedua ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental; dan ketiga adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental. Menyikapi jaminan UUD 1945 atas hak asasi manusia, menurut Dahlan Thaib baik dalam Pembukaan, Batang Tubuh maupun Penjelasan akan ditemukan 15 lima belas prinsip hak asasi manusia, yaitu : 1. Hak untuk menentukan nasib sendiri 2. Hak akan warga negara 3. Hak akan kesamaan dan persamaan di hadapan hukum 4. Hak untuk bekerja 5. Hak akan hidup layak 6. Hak untuk berserikat 7. Hak untuk menyatakan pendapat 8. Hak untuk beragama Religius 9. Hak untuk membela negara Nasionalis 10. Hak untuk mendapatkan pengajaran Kegiatan Pembelajaran 7 118 11. Hak akan kesejahteraan sosial 12. Hak akan jaminan sosial 13. Hak akan kebebasan dan kemandirian peradilanMandiri 14. Hak mempertahankan tradisi budaya Nasionalis 15. Hak mempertahankan bahasa daerah Menurutnya ketentuan-ketentuan diatas cukup membuktikan bahwa UUD 1945 sangat menjamin hak asasi manusia. Tinggal bagaimana hal tersebut dapat dioperasionalisasikan dengan baik dalam hukum positif Indonesia. Dalam sejarah UUD 1945, perubahan UUD merupakan sejarah baru bagi masa depan konstitusi Indonesia. Khusus mengenai pengaturan hak asasi manusia dapat dilihat pada Perubahan Kedua UUD 1945 Tahun 2000. Perubahan dan kemajuan signifikan adalah dengan dicantumkannya persoalan HAM secara tegas dalam sebuah bab tersendiri, yakni Bab XA Hak Asasi Manusia dari mulai pasal 28A sampai dengan 28J. Penegasan HAM kelihatan menjadi semakin eksplisit, sebagaimana ditegaskan pada Pasal 28A yang berbunyi, “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Pentingnya pengaturan HAM dalam konstitusi menggambarkan komitmen atas upaya penegakan hukum dan HAM. Selain itu, beragamnya muatan HAM dalam konstitusi secara maksimal telah diupayakan untuk mengakomodasi hajat dan kebutuhan perlindungan HAM baik dalam konteks pribadi, keluarga, masyarakat dan sebagai warga negara Indonesia.

2. Jaminan Perlindungan Kewajiban Asasi Manusia Sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang bersifat mendasar dan melekat dengan jati diri manusia secara universal. Siapa pun manusianya berhak memiliki hak tersebut. Artinya disamping keabsahannya terjaga dalam eksistensi kemanusiaan manusia, juga terdapat kewajiban yang sungguh-sungguh untuk dimengerti, dipahami dan bertanggung jawab untuk memeliharanya. Adanya hak pada seseorang berarti bahwa ia mempunyai suatu “keistimewaan” yang membuka kemungkinan baginya untuk diperlakukan sesuai dengan “keistimewaan” yang PPKn SMP KK C 119 dimilikinya. Juga adanya suatu kewajiban pada seseorang berarti bahwa diminta daripadanya suatu sikap yang sesuai dengan “keistimewaan” yang ada pada orang lain. Adapun mengenai relasi antara hak dan kewajiban, bahwa diantara keduanya terdapat beberapa relasi hukum yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Sudikno Mertokusumo mengatakan bahwa setiap hubungan hukum yang diciptakan oleh hukum selalu mempunyai dua segi yang isinya di satu pihak sebagai hak, sedang di pihak lain kewajiban. Tidak ada hak tanpa kewajiban, sebaliknya tidak ada kewajiban tanpa hak. Hal inilah yang membuat hukum berbeda dengan hak dan kewajiban, walaupun keduanya tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban menjadi lebih tegas berlaku pada saat hukum dilibatkan dalam kasus konkret. Dengan demikian implikasinya adalah lahirnya hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban bukanlah kumpulan peraturan atau kaidah melainkan perimbangan kekuasaan dalam bentuk hak individual di satu pihak yang tercermin pada kewajiban bagi pihak lain. Oleh karena itu jaminan perlindungan kewajiban asasi manusia diatur dalam UUD NKRI Tahun 1945. Kewajiban-kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut: 1 pasal 23A, membayar pajak; 2 pasal 27 ayat 1, kewajiban mentaati hukum dan pemerintah; 3 pasal 27 ayat 3, kewajiban pembelaan negara; 4 pasal 28J ayat 1, kewajiban menghormati hak asasi manusia orang lain; 5 pasal 28J ayat 2, hak tunduk pada pembatasan undang-undang dalam menjalankan hak asasi manusia; 6 pasal 30 ayat 1, kewajiban ikut dalam upaya pertahanan keamanan negara; 6 pasal 31 ayat 2, kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar Selain UUD Tahun 1945, jaminan perlindungan kewajiban asasi manusia juga diatur dalam Pasal 69 ayat 2 UU No. 39 Tahun 1999 menyatakan “Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban asasi dan tanggung jawab Integritas untuk menghormati hak asasi orang lain Religius secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukkannya”. Kegiatan Pembelajaran 7 120 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menegaskan dua hal prinsipal, yakni Hak Asasi Manusia HAM dan Kewajiban Dasar Manusia KDM. Korelasi keduanya menunjukkan terdapatnya keseimbangan tatanan dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana layaknya hak menuntut adanya pula kewajiban bagi pihak yang lain. Adapun KDM adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia. Dalam hal kedudukannya, UU ini merupakan payung hukumdari seluruh peraturan perundang-undangan yang menyangkut hak asasi manusia. Adapun kewajiban dasar manusia yang termuat dalam UU No. 39 Tahun 1999, antara lain : 1. Pasal 67 yang berbunyi, “Setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia”. 2. Pasal 68 yang berbunyi, “Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. 3. Pasal 69 ayat 1 yang berbunyi, “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, moral, etika, dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”. 4. Pasal 69 ayat 2 yang berbunyi, “Setiap hak asasi manusia seorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukannya”. 5. Pasal 70 yang berbunyi, “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. Oleh karena itu seluruh warga negara tidak terkecuali pemerintah wajib menghormati hak asasi orang lain, dengan cara menjalankan kewajiban asasi manusia, menjunjung hukum, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.