Langkah Penerapan Model Pembelajaran PBL

PPKn SMP KK C 221 banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Tahap pengolahan data Data processing Pada tahap pengolahan data peserta didik melakukan analisis atas data , informasi yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, angket dan dokumen yang selanjutnya ditafsirkan sesuai rumusan masalah, sebagaimana pendapat Syah 2004:244 yang mengatakan bahwa pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Tahap pembuktian Verification Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil pengolahan data data processing.Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. Tahap menarik kesimpulangeneralisasi Generalization Tahap generalisasimenarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Kegiatan Pembelajaran 14 222 4. Langkah Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Learning. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair and Share Frank Lyman, tahun 1985 telah mengembangkan pembelajaran kooperatif teknik Think Paire and Sharre berpikir berpasang-pasangan dan curah pendapat. Model pembelajaran kooperatif dimana siswa dalam satu kelas dibagi dalam kelompok kecil 4-6 orang atau lebih saling berpasangan untuk tukar pendapat serta saling membantu satu sama lain dalam rangka mencapai kompetensi yang ditetapkan. Tujuan model pembelajaran ini adalah 1 meningkatkan hasil belajar akademik, 2 meningkatkan kesadaran untuk menerima terhadap keragaman, 3 mampu meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan sosial. Pembelajaran dengan cooperative learning tknik think paire and share akan memberikan manfaat bagi siswa dalam: 1 meningkatkan kemampuannya untuk bekerjasama dan bersosialisasi, 2 melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap – laku selama bekerjasama, 3 upaya mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri, 3 meningkatkan iklim belajar yang lebih aktif dan membangun masyarakat belajar yang saling ketergantungan dan bekerjasama, 4 meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap-laku yang positif, 5 memupuk rasa tanggung jawab baik individu maupun kelompok, Langkah-Langkah Pembelajaran: a. Guru menyampaikan pokok materi bukan ceramah, tetapi topik pembahasan dan kompetensi yang ingin dicapai. b. Siswa diminta membentuk pasangan paire c. Siswa diminta untuk berpikir dan memecahkan permasalahan yang disampaikan guru terkait dengan pokok materi think paire = berpikir berpasang-pasangan. d. Bila sudah selesai dalam memecahkan persoalan berpasangan, kemudian tiap pasangan memilih pasangan lain, sehingga terbentuk kelompok berempat dan tiap anggota kelompok berempat diberi kesempatan untuk mengemukakan hasil pemikiran sharring. e. Guru memimpin pleno diskusi dan tiap kelompok diberi kesempatan untuk mengemukakan hasil diskusinya. PPKn SMP KK C 223 f. Berawal dari kegiatan tersebut mengarah pada pembicaraan pokok permasalahan dan guru dapat menambah materi yang belum diungkap para siswa. g. Guru memberi kesimpulan. h. Penutup

5. Model Student Teams Achievment Divisions STAD

Model Student Teams Achivement Devissions STAD atau Tim Belajar Siswa Berprestasi dikembangkan oleh Slavin tahun 1994. Di dalam kelompok belajar, pasti ada murid pandai dan kurang pandai atau siswa berprestasi dan kurang berprestai. Menyadari kondisi seperti Slavin mengembangkan model pembelajaran, di mana tiap-tiap kelompok tim belajar terdapat siswa yang memiliki prestasi lebih dibanding dengn teman sejawatnya. Pembelajaran kooperatif teknik STAD adalah model pembelajaran kooperatif, dimana proses pembelajaran siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil 4 - 6 dimana di dalam kelompok siswa harus ada yang memliki prestasi lebih. Sehingga dalam kelompok belajar di antara temannya saling bertukar pendapat, siswa yang merasa kurang, akan bisa belajar melalui teman sebaya dalam kelompok tersebut. Tujuan pembelajaran STAD adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dari siswa yang memiliki kemampuan lebih kepada siswa yang memiliki kemampuan kurang, sehingga timbul interaksi pembelajaran antar siswa dalam satu kelompok atau tutorial sebaya.. Langkah-Langkah Pembelajaran a. Membentuk kelompok 3-5 orang siswa secara heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, suku dsb b. Guru menyajikanmenyampaikan materi pembelajaran. c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan. Anggota kelompok yang sudah menguasai diminta menjelaskan pada anggota kelompoknya sampai anggota dalam kelompok itu mengerti atau memahami. d. Guru memberi kuispertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis teman kelompok tidak boleh membantu. e. 5 Guru memberi evaluasi.