Alinea I: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa

PPKn SMP KK C 91 Allah, bukan semata-mata usaha manusiaatau rakyat dan bangsa Indonesia. Alinea IV mengatur beberapa segi yang mendasari penyelenggaraan kehidupan bernegara yang disebut pokok kaidah negara yang fundamental. Ketentuan tersebut adalah: Tujuan negara, yaitu:melindungi segenap bangsa Indonesiadan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan- bangsa, danikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Umpan Balik dan Tindak Lanjut. Setelah Anda mempelajari Modul dan mengerjakan Latihan Kerja, Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban terlampir. Apabila Anda belum mencapai 80, dipersilakan mempelajari kembali,. Sebaiknya apabila sudah mencapai 80 ke atas silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya nilai tanggung jawab, komitmen moral Rumus berikut digunakan untuk menghitung tingkat penguasaan anda : ������� ���������� = �����ℎ ������� ����� �����ℎ ���� � 100 Kegiatan Pembelajaran 6 92 PPKn SMP KK C 93 Kegiatan Pembelajaran 6 Hubungan Antar Lembaga Negara dalam UUD Negara RI tahun 1945 Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mencermati modul, peserta diklat dapat menjelaskan prinsip hubungan antar lembaga negara menurut UUDNRI 1945 dengan benar. 2. Dengan berdialog dam bentuk berdiskusi, peserta diklat dapat memberikan formulasi hubungan antara lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif menurut UUDNRI 1945 dengan benar. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menguraikan hubungan fungsional antarlembaga negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945; 2. Mendiskusikan hubungan antara lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif menurut UUDNRI Tahun 1945. Uraian Materi

1. Prinsip Hubungan antar lembaga Negara Menurut UUDNRI Tahun 1945 a. Supremasi Konstitusi

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat 2 berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Ketentuan ini membawa implikasi bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, tetapi dilakukan menurut ketentuan UUD. MPR tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara di atas lembaga- lembaga tinggi negara. Hal ini berarti kedaulatan rakyat dilakukan oleh seluruh lembaga negara dengan masing-masing fungsi dan kewenangannya berdasarkan UUD Negara RI Tahun 1945. Atau dengan kata lain, kedaulatan berada di tangan rakyat dan pelaksanaanya langsung Kegiatan Pembelajaran 6 94 didistribusikan secara fungsional distributed functionally kepada organ- organ konstitusional. Jimly Asshiddiqqie, 2007:35

b. Sistem Presidensial

Semangat untuk melaksanakan pemurnian sistem presidensial di Indonesia baru dimulai pada era-reformasi, seiring dengan hasil amandemen keempat UUD Negara RI Tahun 1945. Setidaknya ada 4 hal utama yang memperkuat pelembagaan sekaligus pemurnian sistem pemerintahan presidensial di Indonesia berdasarkan UUD Negara RI Tahun 1945. Pertama, pelembagaan sistem pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung Pasal 6A Ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945. Kedua, pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden, sehingga masa jabatannya tetapPasal 7 UUD Negara RI Tahun 1945. Ketiga, penguatan posisi parlemen dengan harapan fungsi cheks and balance dapat berjalan ketika berhadapan dengan lembaga eksekutif. Lembaga legislative terdiri dari DPR dan Pasal 19, 20, 20A, 21, 22, 22A, 22B, 22C, 22D UUD Negara RI Tahun 1945 serta DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden Pasal 7C UUD Negara RI Tahun 1945. Dan keempat, presiden dan wakil presiden tidak bisa dijatuhkan oleh parlemen secara politik. Hal ini tertulis dalam Pasal 7A UUD Negara RI Tahun 1945 “Presiden dan atau Wakil Presiden hanya dapat diberhentikan dalam masa jabatannya apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan atau Wakil Presiden.”

c. Pemisahan Kekuasaan dan Check and Balances

Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945, maka yang disebut sebagai lembaga legislative utama adalah DPR, sedangkan lembaga eksekutif adalah Presiden. Walaupun dalam proses pembuatan suatu UU dibutuhkan persetujuan Presiden, namun demikian fungsi Presiden dalam hal ini adalah sebagai co-legislator sama seperi DPD untuk materi Undang-undang tertentu, bukan sebagai legislator utama. Sedangkan kekuasan kehakiman yudikatif dilakukan oleh Mahkamah Agung dan badan Peradilan di bawahnya dan Mahkamah Konstitusi. PPKn SMP KK C 95 Hubungan antara kekuasaan eksekutif yang dilakukan oleh Presiden, Kekuasaan Legislatif oleh DPR dan dalam bidang tertentu dibantu DPD, dan kekuasaan yudikatif dilakukan oleh MK dan MA merupakan perwujudan checks and balaces. Hal ini dimaksudkan untuk mengimbangi pembagian kekuasaan yang dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga pemegang kekuasaan tertentu atau terjadi kebuntuan dalam hubungan antarlembaga. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan suatu kekuasaan selalu ada peran tertentu dari lembaga lain.

2. Hubungan Antar Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945

Secara fungsional hubungan antara lembaganegara sesuai UUD Negara RI tahun 1945 dapat juga dijelaskan sebagai berikut Patrialis Akbar, 2013:213

a. Hubungan Kekuasaan Legislatif dengan Eksekutif 1 Hubungan MPR dan DPR

Hubungan antara kedua lembaga negara dalam rumpun kekuasaan legislatif ini mencakup dua hal, yaitu pertama, pemakzulan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya. DPR merupakan lembaga yang menuntut Presiden dan atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran Pasal 7A UUD Negara RI Tahun 1945 sehingga harus dimakzulkan. Pendapat DPR tersebut tidak dapat langsung diserahkan kepada MPR untuk diproses, namun harus melalui mekanisme hukum terlebih dahulu di MK. Kedua, terkait keterlibatan anggota DPR sebagai anggota MPR yang berwenang mengusulkan dan mengambil putusan mengenai perubahan konstitusi. 2 Hubungan DPR dan DPD Hubungan kedua lembaga negara ini erat tapi tidak setara. Bahkan ada ketergantungan dari DPD kepada DPR. Hal itu dikarenakan seluruh pelaksanaan kewenangan DPD harus selalui DPR. Hubungan antara kedua lembaga tersebut mencakup: pertama, pengajuan RUU terkait daerah; kedua, pembahasan RUU terkait daerah; ketiga, pemberian pertimbangan atas RUU tertentu; keempat, penyampaian hasil pengawasan atas pelaksanaan UU terkait daerah dan UU tertentu. 3 Hubungan MPR dan DPD